Jowonews

Hadapi Liga 1, PSIS Sudah Kumpulkan Pemain

SEMARANG, Jowonews- Para pemain PSIS Semarang kembali dipanggil menjelang lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 yang akan digelar di tengah pandemi Covid-19. Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan sudah mulai menghuni kembali mes pemain PSIS yang berada di Jalan Semeru, Kota Semarang, Senin. Pasa pertemuan perdana usai liga dihentikan itu, para pemain memperoleh arahan dari manajemen serta tim pelatih tentang pentingnya melaksanakan protokol kesehatan. General Manajer PSIS Semarang Wahyoe Winarto mengatakan terdapat prosedur yang harus dijalani tim sebelum kembali berlatih bersama. “Sebelum kembali latihan, seluruh tim harus menjalani tes usap,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia meminta seluruh anggota tim kompak dan bersama-sama menghadapi kondisi yang terjadi saat ini. Sementara Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic menambahkan kekompakan dan kebersamaan tim harus dijaga mengingat waktu yang singkat untuk persiapan jelang laga kembali bergulir. “Waktu kita sempit untuk melakukan persiapan, kita harus memaksimalkan situasi yang ada,” katanya.

Jelang Latihan Perdana, Pemain PSIS Jalani Tes Swab

SEMARANG, Jowonews- Sebelum menjalani latihan perdana, seluruh pemain PSIS Semarang akan jalani serangkaian protokol kesehatan. Menurut Wahyoe ‘Liluk’ Winarto selaku General Manager PSIS, seluruh pemain dan official harus menjalani beberapa tahapan. Seperti tes swab dan sosialisasi penanganan Covid-19 sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini untuk mengantisipasi penularan penyakit Covid-19 dan penyakit lainnya di internal tim. “Jadi sebelum kami latihan, kami harus menjalani beberapa kegiatan terkait protokol kesehatan. Seperti tes swab, kemudian ada sosialisasi juga untuk penanganan Covid-19 seperti apa,” tutur Liluk, Minggu (23/08/20) malam, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman resmi PSIS Semarang. “Hal ini memerlukan waktu beberapa hari sehingga tidak bisa langsung latihan. Paling cepat bisa latihan kalau hasil tes swab sudah keluar dan semua dinyatakan negatif,” imbuhnya. Liluk juga menambahkan bahwa manajemen PSIS Semarang akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanangan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menyelenggarakan kegiatan protokol kesehatan. Hal ini untuk memastikan semua pemain PSIS dalam keadaan sehat dan siap untuk latihan. Penggawa PSIS sendiri diharapkan sudah kembali ke mess pemain pada Senin (24/8) hari ini.

Manajemen PSIS Semarang Sepakat Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan

SEMARANG, Jowonews.com – Manajemen PSIS Semarang menilai kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 sebaiknya dihentikan total akibat pandemi COVID-19 yang belum dipastikan penuntasannya. General Manajer PSIS Semarang Wahyoe Winarto di Semarang, Kamis, mengatakan, pendapat tentang kelanjutan kompetisi sepak bola tersebut sudah disampaikan dalam rapat virtual yang digelar PSSI bersama 18 klub peserta Liga 1. “Kami sampaikan, bagaimana persiapan PSSI jika kompetisi sepak bola ini tetap berjalan,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang ini. Ia menyebut, banyak faktor yang harus dipertimbangkan PSSI dalam mengambil keputusan berkaitan dengan kelanjutan kompetisi di tanah air tersebut. Ia mencontohkan penanganan pandemi COVID-19 yang berbeda-beda antara daerah satu dengan yang lain. Permasalahan lain, kata dia, aspek transportasi yang saat ini masih sangat terbatas sehingga justru menjadi kendala bagi klub saat melakoni laga tandang. Oleh karena itu, ia mengharapkan PSSI memiliki format pengganti kompetisi Liga 1 yang diharapkan tetap mendorong perputaran roda ekonomi serta kesejahteraan para pemain, pelaitih, serta para pemangku kepentingan di dunia sepak bola tanah air. Menurut dia, salah satu alternatif kompetisi yang masih mungkin digelar yakni “home tournament”. Ia menjelaskan “home tournament” digelar di satu tempat saja sehingga memudahkan tim dalam mempersiapkan diri. “Selain itu juga waktunya tidak panjang. Turnamen bisa selesai dalam dua bulan,” katanya. (jwn5/ant)

Ada Sanksi Mengancam Pemain PSIS yang Langgar Aturan Selama Libur

JAKARTA, Jowonews.com – Manajemen PSIS Semarang mengancam akan memberikan sanksi kepada para pemain jika kedapatan melanggar aturan selama masa libur di tengah ancaman pandemi corona (COVID-19). “Apabila ada pemain yang melanggar, kami pasti akan beri sanksi. Kami berharap semua pemain bisa mentaati aturan tersebut demi kesehatan dan kebugaran pemain semua,” ujar manager PSIS Wahyoe Winarto seperti dilansir laman resmi klub, Selasa. Adapun aturan yang tidak boleh dilanggar yakni tetap melakukan latihan secara mandiri, menjaga pola makan, dan tidak keluar rumah supaya ketika kembali berkumpul dalam keadaan yang prima untuk mengikuti latihan. Sebelum para pemain kembali diliburkan, tim dokter PSIS Semarang telah menimbang berat badan dan akan dicocokkan kembali ketika para pemain sudah kembali ke Semarang. Apabila saat kembali ditimbang hasilnya berbeda, maka manajemen akan memberikan sanksi. “Kami memutuskan untuk meliburkan pemain selama dua minggu ke depan, namun saat libur para pemain tetap diberi materi latihan mandiri. Selain itu, pemain juga dituntut untuk menjaga pola hidup sehat dan bersih,” kata dia. Sebelumnya, manajemen PSIS Semarang memutuskan untuk meliburkan para pemain yang diminta untuk kembali rumahnya masing-masing menyusul penghentian sementara Liga 1 Indonesia 2020 akibat pandemi COVID-19. (jwn5/ant)

Rehabilitasi Stadion Citarum, PSIS Semarang Siapkan Dana Sebesar Rp2,4 Miliar

SEMARANG, Jowonews.com – PSIS Semarang menyiapkan dana sekitar Rp2,4 miliar untuk merehabilitasi kompleks Stadion Citarum, Kota Semarang, yang akan dijadikan markas tim kebanggaan Ibu Kota Jawa Tengah ini pada kompetisi Liga 1 2020, sesuai dengan standar yang ditentukan. Direktur Utama PSIS Semarang A.S.Sukawijaya di Semarang, Senin, mengatakan PSIS memastikan akan berkandang di Semarang pada musim kompetisi 2020. Dia menuturkan manajemen telah menyewa Stadion Citarum dari Pemerintah Kota Semarang untuk lima tahun ke depan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang sudah merehabilitasi Stadion Citarum, termasuk memasang rumput sintetis yang sudah setara dengan standar yang ditentukan FIFA. “Namun untuk memenuhi standar agar bisa digunakan untuk kompetisi Liga 1, ada beberapa fasilitas yang harus dipenuhi,” kata pria yang akrab dipanggil Yoyok Sukawi itu. Beberapa fasilitas yang harus dipenuhi seperti ruang ganti, tempat duduk pemain, serta lampu. Alokasi dana yang disiapkan sebanyak itu, kata dia, belum diperuntukkan bagi lampu untuk penerangan jika pertandingan digelar malam hari. Untuk tahap awal, lanjut dia, pemenuhan fasilitas yang disyaratkan oleh PT Liga Indonesia akan diselesaikan dalam sebulan ke depan. Ia optimistis Stadion Citarum akan lolos verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia. Menurut dia, Stadion Citarum lebih layak untuk menggelar pertandingan Liga 1 jika dibanding Stadion PTIK Jakarta yang menjadi markas Bhayangkara FC. “Citarum diharapkan bisa digunakan untuk menjamu tim tamu yang tidak ada suporternya saat tandang atau pertandingan yang digelar saat hari kerja,” katanya. Sebagai bentuk permulaan digunakannya Stadion Citarum, kata dia, latihan perdana PSIS akan digelar pada 1 Februari mendatang. (jwn5/ant)