Jowonews

Pascabanjir, Listrik di Semarang Pulih 100 %

SEMARANG, Jowonews- PLN telah berhasil memulihkan aliran listrik masyarakat yang terdampak banjir di Kota Semarang 100 persen. Sebelumnya, hujan lebat pada Sabtu (6/2) dini hari menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Semarang. Akibatnya sebanyak 1.069 gardu distribusi terdampak, sehingga dengan alasan keselamatan, PLN terpaksa menghentikan sementara aliran listrik warga yang terdampak banjir. “Kami mohon maaf kepada warga yang sempat terdampak aliran listriknya. Alhamdulillah, hari ini (13/2), pukul 12.00 WIB listrik sudah kembali normal 100 persen berkat kerja keras petugas PLN, 64.840 pelanggan yang terdampak sudah dapat kembali menikmati listrik,” kata General Manager PLN UID Jateng & DIY Feby Joko Priharto. Feby menjelaskan pemulihan aliran listrik dilakukan setelah petugas PLN di lapangan memastikan keadaan di sekitar instalasi sudah kering dalam kondisi aman. Dalam beberapa hari ke depan, PLN akan terus memantau kondisi di daerah tersebut guna mengantisipasi kemungkinan naiknya kembali debit air. “Meskipun sudah surut, kita tetap perlu siaga akan adanya banjir susulan yang berpotensi membahayakan, kami tetap meminta warga tetap waspada dan memastikan instalasi di rumah maupun peralatan elektronik betul-betul kering dan bersih sebelum digunakan demi menjaga keselamatan dan keamanan bersama,” tutup Feby sebagaimana dilansir Antara.

Ekonomi Indonesia Diklaim Makin Pulih

JAKARTA, Jowonews- Perekonomian Indonesia diklaim makin mengalami pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Hal itu tercermin dari tren positif pembalikan di beberapa indikator. “Kita lihat indeks keyakinan konsumen sudah membaik di level 96,5 pada Desember. Tentu kita harapkan ini bisa progres 100 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Akselerasi Pemulihan Ekonomi di Jakarta, Selasa (26/1). Airlangga mengatakan salah satu indikator terjadinya pemulihan adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang telah mencapai 96,5 pada Desember 2020 karena 50 persen dari perekonomian basisnya adalah konsumsi. Kemudian juga dapat dilihat dari PMI Manufaktur yang telah mencapai 51,3 per Desember 2020 serta impor barang baku dan barang modal yang sudah meningkat. Selanjutnya adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang telah meningkat pada 2020 kemarin sudah mencapai target 100 persen yaitu Rp190 triliun. “Kalau kita melihat sektor yang lebih supermikro ataupun kecil itu penggunaan dari finansial teknologi juga angkanya sudah baik sudah mencapai Rp140 triliun,” ujarnya sebagaimana dilasir Antara. Berikutnya adalah ketahanan sektor eksternal yang turut terjaga dengan baik yaitu ditunjukkan melalui surplus neraca perdagangan sebesar 21,7 miliar dolar AS. Menurut Airlangga, hal tersebut menunjukkan bahwa ekspor Indonesia masih bergerak dengan didukung oleh beberapa produk manufaktu. Yaitu minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, batu ara, logam elektronik, perhiasan, dan industri kertas. “Itu beberapa sektor yang bisa menopang pemulihan perekonomian nasional,” ujarnya. Ia melanjutkan, sentimen positif juga terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada Januari 2021 membaik sehingga menunjukkan bahwa kepercayaan dari investor terhadap situasi Indonesia. “Kita lihat juga terkait dengan rupiah dengan indeks 100 per 31 Maret 2020. Indonesia adalah salah satu negara yang mampu menjaga pergerakan nilai tukar dibandingkan dengan negara-negara lain,” katanya. Oleh sebab itu, Airlangga optimis bahwa perekonomian Indonesia tahun ini akan mampu tumbuh sekitar 4,5 persen sampai 5,5 persen yang akan didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah. “Tentunya, kita harap dengan apa yang diupayakan pemerintah untuk mengerem pandemi dengan pembatasan kegiatan masyarakat yang dalam dua minggu lagi sampai 6 Februari,” ujarnya.