Jowonews

Gugus Tugas COVID-19 Magelang Lakukan Rapid Test Massal, Ini Hasilnya

MAGELANG, Jowonews.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang melaksanakan tes cepat (rapid test) massal di sejumlah tempat kerumunan warga, yakni di beberapa toko swalayan, pasar tradisional, dan terminal. “Rapid test ini untuk mengetahui sejauh mana perkembangan COVID-19 di Kabupaten Magelang,” kata Koordinator Bidang Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Retno Indrastuti di Magelang, Jumat. Retno yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang ini menyampaikan tes cepat ini juga untuk menekan perkembangan COVID-19 dengan membuat kebijakan serta langkah antisipasi jika diketahui ada temuan klaster baru. Ia menuturkan rapid test yang mulai dilaksanakan sejak 22 Mei 2020, akan terus dilakukan di sejumlah kerumunan warga. “Pada 22 Mei 2020, kami telah lakukan rapid test di Pasar Muntilan untuk 100 sasaran. Hasilnya 99 nonreaktif dan satu reaktif,” katanya. Kemudian tes cepat pada 23 Mei 2020 di pasar dan Terminal Salaman terhadap 100 sasaran, hasilnya nonreaktif semua. “Pada 28 Mei 2020, kami juga lakukan rapid test kembali di swalayan Family Mertoyudan terhadap 64 sasaran dan hasilnya nonreaktif semua. Selanjutnya rapid test juga dilakukan di swalayan Laris Muntilan dengan sasaran 65 orang, semuanya juga nonreaktif. Di Pasar Blabak Mungkid dengan sasaran 70 orang semuanya juga nonreaktif,” katanya. Retno menuturkan dari total sasaran tersebut, hasilnya 399 nonreaktif dan hanya satu sasaran yang reaktif. “Satu sasaran yang reaktif akan diulang tes cepat 10 hari kemudian sejak 22 Mei 2020 di Puskesmas tempat tinggal yang bersangkutan,” katanya. Selama menunggu, katanya, yang bersangkutan diminta untuk melakukan isolasi mandiri dan menerapkan protokol kesehatan. “Setelah ini, kami masih akan lakukan beberapa rapid test lagi di beberapa tempat berkerumunnya warga, baik pasar maupun terminal dan swalayan,” katanya. (jwn5/ant)

Hasil Rapid Test Massal di Pasar Jepara, Sembilan Orang Reaktif COVID-19

JEPARA, Jowonews.com – Pelakasanaan tes cepat  virus corona jenis baru (COVID-19) dengan sasaran pasar tradisional di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diperoleh hasil sembilan orang yang merupakan pengunjung dan pedagang dinyatakan reaktif. “Dari kesembilan orang tersebut, tujuh orang dari Pasar Jepara II dan dua orang dari Pasar Lebak,” kata anggota Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Jepara Muhammad Zainuddin di Jepara, Jumat. Ia mengungkapkan rapid test yang digelar oleh GTPP COVID-19 Kabupaten Jepara bersama puskesmas menyasar Pasar Jepara II dan Pasar Desa Lebak, Pakis Aji, Jumat (29/5). Tes cepat corona menyasar 100 orang, dengan masing-masing lokasi sebanyak 50 orang. Dari 100  sampling terdapat sembilan hasil reaktif, tujuh orang dari Pasar Jepara II dan dua orang dari Pasar Lebak. Berdasar hasil tersebut, akan dilakukan rapid test kedua pada pekan depan. Sementara pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan reaktif, diminta untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu langkah lanjutan dari pemda setempat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, jumlah alat rapid test corona saat ini berkisar 1.700 alat. Tes cepat tidak hanya menyasar pusat-pusat perdagangan, seperti pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan, melainkan tenaga medis dan relawan juga akan menjalani tes cepat corona. Kegiatan tes cepat corona di sejumlah tempat keramaian, merupakan program pemda setempat untuk mendeteksi secara dini dengan melakukan pemilahan masyarakat yang berpotensi terpapar corona karena rapid test hanyalah pemeriksaan penyaring atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM (Immunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin G) yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Corona. Sementara untuk memastikan terpapar virus corona atau tidak perlu dilakukan dengan mengambil sampel swab (usap) tenggorokan. (jwn5/ant)

Usai Lebaran, Ganjar Perintahkan Rapid Test Massal di Seluruh Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan pelaksanaan tes cepat COVID-19 secara massal di 35 kabupaten/kota setelah adanya pergerakan yang cukup tinggi warga pada akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H/Lebaran 2020. “Pelaksanaan ‘rapid test’ secara massal tersebut sudah mendesak untuk melihat perkembangan pasca-Ramadhan dan Lebaran kemarin, terlebih laporan data dari Universitas Indonesia yang menyebutkan pergerakan masyarakat Jawa Tengah versi Google sangat tinggi,” kata Ganjar di Semarang, Selasa. Untuk menunjang hal tersebut, sampai saat ini Pemprov Jateng telah mendistribusikan 38.111 alat tes cepat COVID-19 ke seluruh kabupaten/kota. Menurut Ganjar, tes cepat COVID-19 itu bakal menyasar pusat-pusat keramaian yang kemungkinan jadi episentrum baru, dan kemungkinan menjadi sumber transmisi lokal. Selain pusat-pusat keramaian tersebut, Ganjar menyebutkan jajarannya sampai saat ini terus melakukan penelusuran satu per satu orang dari daerah episentrum seperti dari Jakarta, Bogor, Gowa, dan Jawa Timur termasuk setelah wabah yang terjadi di RSUP dr Kariadi, Salatiga, Purworejo, serta di Kota Semarang. “Kalau ini dilakukan ‘rapid test’ lebih banyak lagi kita akan tahu sebenarnya persebarannya di masyarakat seperti apa representasinya,” ujarnya. Ganjar mengungkapkan sampai saat ini 35 kabupaten/kota di seluruh Jawa Tengah telah menerima distribusi alat tes cepat yang ditujukan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit rujukan COVID-19. Totalnya sampai saat ini sebanyak 38.111 alat tes cepat telah terbagi dalam dua tahap yakni tahap pertama, jumlah tes cepat yang terdistribusi sebanyak 27.011 unit. Untuk dinas kesehatan kabupaten/kota sebanyak 24.641, sementara untuk rumah sakit sejumlah 2.370 dan dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan pemeriksaan atau tes sebanyak 22.337, yang reaktif terdapat 809 orang, nonreaktif ada 21.528 orang. Untuk tahap kedua, yang didistribusikan ke 35 kabupaten/kota sejumlah 11.100 dan sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 3.411 dan 94 di antaranya reaktif serta 3.317 nonreaktif, dan saat ini alat tes cepat yang tersisa sebanyak 12.363. “Sekarang kita tinggal meminta tempat kerumunan dilakukan ‘rapid test’, selain mereka yang pasti ‘rapid test’ seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mal atau berasal dari daerah episentrum COVID-19,” kata Ganjar. (jwn5/ant)