Jowonews

Dokter di Temanggung Meninggal Terkonfirmasi Covid-19

TEMANGGUNG, Jowonews- Seorang dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Trisada Indra Puri (35), meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19. “Saya dan wakil bupati ikut berduka atas meninggalnya salah satu dokter di RSUD Temanggung yang meninggal karena positif Covid-19,” kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Selasa (12/1). Ia mengatakan hal tersebut usai pelantikan/pengukuhan jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab Temanggung di Pendopo Pengayoman. “Saya ikut berbela sungkawa dan ikut mendoakan semoga almarhumah husnul khatimah dan saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pengorbanan dan dedikasi almarhumah yang selama ini telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada masyarakat berada di garis terdepan dalam melawan pandemi Covid-19 ini,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Khadziq menyampaikan kesedihannya karena saat-saat ada harapan baru dengan vaksin Covid-19 untuk bisa keluar dari pandemi ini, malah dokter RSUD Temanggung meninggal karena Covid-19. “Padahal sejak awal dokter ini berdedikasi luar biasa. Bekerja keras di garis terdepan malah justru ketika ada harapan untuk keluar dari krisis dia terkena Covid-19 dan meninggal dunia. Sungguh saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” katanya. Ia menuturkan tentu hal ini menjadi peringatan bagi siapa saja agar lebih berhati-hati, lebih waspada terhadap Covid-19 di tengah masyarakat. “Saya menilai akhir-akhir ini banyak masyarakat yang abai terhadap Covid-19 sehingga masyarakat mulai kendor dalam melaksanakan protokol kesehatan,” katanya. Ia berharap, dengan meninggalnya dokter RSUD Temanggung ini harus menjadi momentum seluruh masyarakat untuk kembali meningkatkan kesadaran menghindari virus ini dengan cara meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan. Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati mengatakan almarhumah dr Trisada yang telah dimakamkan dengan protokol kesehatan ketat, Senin (11/1) malam itu, Semasa hidupnya ia merupakan salah satu dokter terbaik di RSUD Temanggung. Dedikasinya sebagai dokter umum dalam membantu semua pasien sudah tidak terhitung. Karena itu pihak RSUD merasa kehilangan atas dipanggilnya sang dokter kembali kepada Allah SWT. “Salah satu tenaga kesehatan terbaik telah dipanggil karena punya penyakit dalam dan terpapar Covid-19,” katanya. Ia berharap, gugurnya tenaga kesehatan kali ini merupakan yang terakhir agar tidak terjadi pada tenaga kesehatan lainnya. Tetty juga berharap, peristiwa tersebut menjadi pengingat semua masyarakat agar tidak menyepelekan Covid-19. Masyarakat harus tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kapan pun dan di mana pun berada. “Pandemi Covid-19 ini belum berakhir, virus cukup ganas. Maka protokol kesehatan harus tetap ditegakkan walaupun vaksin sudah disiapkan,” katanya.

BRI Sumbang APD untuk RSUD Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung ikut peduli penanggulangan penyebaran virus corona (COVID-19) dengan membantu alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung. Bantuan diserahkan Pimpinan Cabang BRI Temanggung L. Yetty Indrianingrum diterima oleh Sekda Pemkab Temanggung Agung Prabowo di Posko Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung di Pendopo Pengayoman Temanggung, Rabu. Bantuan yang diserahkan berupa 75 baju pelindung diri (cover all), 25 boks masker medis, dan 75 sepatu boot. Yetty menyampaikan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD Temanggung, kebutuhan apa saja yang diperlukan para medis dalam menenganai pasien COVID-19. “Kami sebelumnya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit, mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat dalam penanganan kasus COVID-19,” katanya. Ia menyampaikan semakin banyaknya masyarakat yang terpapar virus Corona mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli ikut serta menanggulangi penyebaran virustersebut. Dalam penanggulangan penyebaran COVID-19, sebelumnya BRI Temanggung juga memberikan bantuan 17 wastafel portabel ke Polres Temanggung dan juga 17 wastafel portabel ke Kodim Temanggung. Selain itu juga membagikan ribuan masker kepada para pedagang dan pengunjung di sejumlah pasar tradisional di Temanggung. Sekda Pemkab Temanggung Agung Prabowo menyampaikan terima kasih atas bantuan APD yang diberikan BRI Temanggung. “Masker medis sangat diperlukan di RSUD begitu juga baju APD, kami menyampaikan terima kasih bisa membantu pemerintah daerah, khususnya RSUD Temanggung dalam rangka menangani COVID-19,” katanya. (jwn5/ant)

Jika Eskalasi Kasus COVID-19 Meningkat, RSUD Temanggung Siap Tambah Ruang Isolasi

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung, Jawa Tengah, yang kini memiliki 9 ruang isolasi, siap menambah 10 ruang isolasi lagi jika eskalasi kasus COVID-19 meningkat, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq. “Kita siapkan lagi 10 tambahan ruang isolasi sehingga tersedia 19 ruang isolasi dan kalau pun itu belum cukup akan disiapkan lagi satu blok khusus sekitar 10 ruang isolasi lagi,” katanya di Temanggung, Minggu. Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau kesiapan RSUD Temanggung dalam penanganan kasus COCID-19 bersama Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Kepala Dinas Kesehatan, dan Direktur RSUD Temanggung. Kemudian, katanya RSUD Temanggung mempunyai 1 dokter spesialis paru dibantu beberapa dokter spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan juga jumlah paramedis yang cukup sesuai dengan jumlah tempat tidur yang disiapkan untuk penanganan COVID-19. “Alhamdulillah dokter dan paramedis semuanya dalam kondisi siap untuk menghadapi masalah ini. Kita harapkan persiapan RSUD Temanggung ini bisa memberikan jaminan ketenangan kepada masyarakat Kabupaten Temanggung agar tidak panik menghadapi masalah COVID-19 ini,” katanya. Menyinggu orang dalam pantauan (ODP) COVID-10 yang begitu tinggi, dia menyampaikan memang jumlahnya banyak, dirilis pertama ada 367 ODP dan sekarang sudah naik lagi menjadi 588 ODP. “Mereka kita kategorikan sebagai ODP karena mereka baru bepergian dari daerah-daerah yang terjangkit,” katanya. Ia menyebutkan mereka yang masuk kategori ODP, antara lain ada 301 siswa SMAN 1 Temanggung yang baru pulang dari piknik ke Bali, sebagaimana diketahui Pulau Dewata itu merupakan daerah terjangkit. Kemudian 38 warga Pakurejo Kecamatan Bulu juga baru pulang ziarah Wali Songo diteruskan ke Bali. “Mereka waktu pulang ke Temanggung sudah kita semprot dengan cairan disinfektan dan kita periksa serta didata orangnya. Selain itu disarankan supaya tidak bepergian selama 14 hari,” katanya. Ia menyampaikan Pemkab Temanggung juga mendirikan Posko pencegahan COVID-19 di Kowangan, orang yang baru bepergian dari daerah terjangkit diimbau untuk mampir ke posko tersebut guna dilakukan penyemprotan, pendataan, dan cek suhu badan. “Hal ini merupakan langkah kehati-hatian kita suapaya orang-orang yang baru bepergian ini tidak terjangkit virus, kalau pun terjangkit virus kita sudah punya datanya semua,” katanya. Ia menyampaikan dari 5 pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang ditangani di RSUD Temanggung, satu di antaranya telah dinyatakan negatif, sedangkan empat lainnya masih menunggu hasil laboratorium. (jwn5/ant)