Jowonews

Cara Mengolah Sayur Tanpa Kehilangan Vitamin C

JAKARTA, Jowonews- Vitamin C adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan imunitas. Namun vitamin jenis ini mudah rusak jika mengolahnya tidak benar. Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK(K) mengatakan bahwa vitamin C memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh. Akan tetapi di balik khasiatnya yang beragam, vitamin C ternyata memiliki sifat larut dalam air dan mudah rusak. “Vitamin C adalah suatu vitamin yang larut air, artinya dia akan dibawa bersirkulasi di dalam darah, begitu dimakan akan ikut terbawa dalam sirkulasi dan dikeluarkan lewat urin,” ujar dr Inge dalam Hello Webinar pada Rabu (28/4). Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayuran berdaun hijau tua. Namun, bila disimpan di suhu yang terlalu panas, maka kandungan vitaminnya akan hilang. “Buah-buahan sayur-sayuran kalau ditaruh di luar kena panas, vitamin C-nya akan rusak. Waktu penyimpanan yang lama juga akan membuatnya rusak,” kata dr Inge. Tak hanya pada proses penyimpanan, mengolah sayuran dengan cara yang tidak tepat seperti memotong terlalu kecil, memasak dengan suhu yang panas dan merendam di air akan membuat vitamin C rusak. “Waktu pengolahan sayur-sayuran dirajang, dimasukkan ke dalam air dia akan hilang. Waktu dimasak pakai api panas rusak, jadi banyak faktor yang bikin cepat rusak,” kata dr Inge. “Ketika jeruk diperas, vitamin C-nya dapat teroksidasi dengan segera karena dia zat gizi yang labil dan mudah rusak. Apa akibatnya kalau minum jus jeruk? Akhirnya yang diminum hanya air jeruk saja tanpa ada kandungan vitamin C-nya,” imbuh dr. Inge. Dokter Inge menyarankan sebisa mungkin mengolah sayur tanpa melalui banyak proses. Jika dirasa kecukupan vitamin C -nya masih kurang, bisa ditambah dengan mengkonsumsi suplemen.

Pasokan Mencukupi, Harga Ikan Segar dan Sayuran di Solo Stabil

SOLO, Jowonews.com – Harga berbagai jenis ikan segar yang dijual di pasar tradisional di Kota Solo, di tengah pandemi COVID-19 ini, tetap ditawarkan stabil, karena pasokan barang kepada pedagang lancar dan stok cukup. Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Kamis, menyebutkan, harga ikan segar baik produksi dari laut maupun air tawar seperti cumi, undang, tongkol, layar, patin, tuna, nila, gurami, dan lele rata-rata dijual stabil, dan stok di pedagang relatif cukup. Giarto (45) salah satu pedagang ikan segar di Pasar Sidodadi Solo mengatakan harga ikan masih stabil karena pasokan dari daerah sentra seperti Rembang, Jepara, dan Pekalongan cukup lancar. Sedangkan permintaan pembeli juga stabil selama pendemi COVID-19 ini. Harga Cumi dijual natara Rp70 ribu/kg hingga Rp80 ribu/kg tergantung ukuran, udang Rp60 ribu/kg hingga Rp70 ribu/kg, kembung Rp35 ribu/kg, paten Rp32 ribu/kg, banyar Rp38 ribu/kg, gembung Rp32 ribu/kg, kerang kulit Rp22 ribu/kg, lele Rp20 ribu/kg, gurami Rp Rp35 ribu/kg dan Nila Rp35 ribu/kg. “Pasokan ikan air tawar dari daerah lokal Solo Raya yakni Boyolali, Karanganyar, dan Klaten,” katanya. Harga beberapa kebutuhan pokok lainnya di Pasar Sidodadi Solo seperti telur dijual stabil Rp23 ribu/kg, gula Rp13 ribu/kg, beras mulai Rp10,5 ribu/kg hingga Rp12,5 ribu/kg, minyak goreng Rp12,5 ribu/kg. Menurut Sidiq pedagang di Pasar Sidodari Solo kondisi pasar sudah mulai bergerak naik, setelah selama pandemi COVID-19 cukup sepi pengunjung. Masyarakat kini sudah mulai berani ke pasar dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Sulasmi (50) pedagang di pasar yang sama mengatakan harga daging ayam tetap stabil Rp36 ribu/kg, sedangkan daging sapi dijual Rp100 ribu/kg hingga Rp110 ribu/kg tergantung kualitas, daging kambing tetap Rp90 ribu/kg. Stabilnya harga beberapa barang kebutuhan pokok di Solo, juga diikuti komoditas sayuran yang rata-rata masih ditawarkan stabil. Harga cabai rawit dijual Rp17 ribu/kg, cabai keriting Rp10 ribu/kg, bawang putih Rp20 ribu/kg, bawang merah Rp40 ribu/kg, kentang Rp14 ribu/kg, kol Rp6 ribu/lg, tomat Rp8 ribu/kg, dan wortel Rp8 ribu/kg. Menurut Pariyanti salah satu pedagang di pasar yang sama, pasokan sayuran dari daerah sentra Boyolali, Salatiga, Tawangmangu Karanganyar, dan daerah Jawa Timur di tengah COVID-19 maih lancar sehingga stok masih cukup. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi saat dikonfirmasi soal harga beberapa kebutuhan pokok di pasar tradisional Solo, mengatakan harga kebutuhan pokok di tengah pandemi COVID-19 masih normal, karena pasokan dan persediaan barang di pasar lancar dan cukup. Pihaknya menurunkan petugas di pasar tradisional untuk memantau setiap pedagang dan pengunjung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Mengenalkan masker, pelindung wajah, selalu mencuci tangan dengan sabun ketika akan masuk pasar, membawa hand sanitizer, dan selalu jaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran virus. (jwn5/ant)