Jowonews

Soto Kletuk Khas Blora, Kuliner Lezat Legendaris Dengan Segala Keunikannya

Soto Kletuk Khas Blora, Kuliner Lezat Legendaris Dengan Segala Keunikannya

Kabupaten Blora, kota yang biasa dikenal sebagai kota Jati atau pun Kota Sate. Kabupaten di ujung timur Jawa Tengah ini ternyata memiliki banyak hidangan yang sangat lezat. Salah satunya adalah Soto Kletuk Khas Blora yang sangat digemari para wisatawan. Soto Kletuk khas Blora pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan soto pada umumnya. Kuahnya bening, tanpa santan seperti Soto Semarang, dengan tambahan telur seperti Soto Lamongan. Keunikan Soto Kletuk Khas Blora Namun keistimewaan soto ayam ini terletak pada taburan ketela goreng berbentuk kotak-kotak kecil mirip dadu. Potongan ketela kotak kecil-kecil ini saat dikunyah akan mengeluarkan suara klethuk-klethuk, itulah asal mula nama jajanan soto ini. Penggunaan kuah kaldu ayam kampung dan bumbu-bumbu seperti jahe, serai, dan lain-lain membuat kuah soto ini kian terasa sedap dan nikmat. Soto khas Blora ini paling enak disajikan saat masih panas. Benar-benar segar dan nikmat jika disantap dengan lauk pauk lainnya. Seperti kerupuk, tempe goreng, bakwan jagung, perkedel, tahu, ati ampela atau sate telur puyuh. Masakan Soto Kletuk ini telah ada sejak tahun 1990-an. Hingga saat ini banyak tempat yang menjual menu Soto Kletuk ini, sehingga dapat dengan mudah ditemukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Blora. Pada umumnya, satu porsi Soto Kletuk terdiri dari ayam suwir, tauge, bihun rebus, telur ayam, sedikit bawang goreng dan yang terpenting adalah taburan kletuk dari ketela goreng. Harga seporsi Soto Unik Khas Blora ini juga dapat dibilang sangat terjangkau. Soto Kletuk Mbah Gowak Salah satu yang paling legendaris adalah Soto Kletuk Mbah Gowak yang berdiri sejak tahun 1953. Soto Kletuk Mbah Gowak terletak di Jalan Gunung Lawu Blora. Keberadaannya terkenal karena memiliki rasa yang menggoyang lidah. “Irisan daging ayam kampung asli menjadi ciri khas soto ini. Kuah ayam dengan bumbu khas tempo dulu menambah kenikmatan,” kata salah satu penikmat Soto Kletuk Mbah Gowak, Pringgo, Sabtu (18/6/2022). Saat ini Soto Kletuk Mbak Gowak diteruskan oleh cucunya, Solikin. Menurut Solikin, nama Gowak diberikan oleh seorang pria Tionghoa yang telah menjadi langganan soto kakeknya. “Gowak berasal dari bahasa Jawa, sego iwak atau nasi daging. Sedangkan nama asli Mbah Gowak adalah Parto Pasiman. Sebelum populer, Soto Kletuk Mbah Gowak dulunya dijual keliling. Pada tahun 1970, kakeknya berjualan di sebelah utara Alun-alun Blora, tepatnya di sebelah barat rumah dinas bupati. “Sejak tahun 2017 sampai saat ini, memutuskan untuk berjualan di Jalan Gunung Lawu, Kelurahan Tempelan Blora,” ujarnya, dikutip dari jateng.inews.id. Kelezatan Soto Kletuk Mbah Gowak terbukti dengan meraih juara pertama Lomba Soto tahun 2007 dari Bupati Blora saat itu. Meski sudah berusia lebih dari satu abad, Soto Kletuk Mbah Gowak tidak kehilangan pamornya. Hingga saat ini, banyak pejabat di Kabupaten Blora yang masih menjadi langganan dari soto legendaris ini. Harganya yang terjangkau juga tidak membebani penikmat soto ayam.

Sroto Sokaraja, Campuran Sambal Kacang dan Kuah Gurihnya Bikin Ketagihan

Sroto Sokaraja, Campuran Sambal Kacang dan Kuah Gurihnya Bikin Ketagihan

Kuliner Indonesia seakan tak pernah habis untuk dicoba. Setiap daerah pasti memiliki kuliner khasnya masing-masing meski namanya sama. Soto misalnya, Soto khas Semarang, Lamongan, Solo, Jakarta semuanya memiliki perbedaan. Dari cara penyajian, kuah, bumbunya juga memiliki perbedaan. Salah satu soto yang paling khas dan paling berbeda dengan soto dari daerah lain adalah Sroto Sokaraja. Sokaraja adalah salah satu daerah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Soto Sokaraja atau biasa disebut Sroto Sokaraja ternyata diadopsi dari masakan Tiongok, memiliki rasa yang gurih seperti soto biasanya. Nah, semakin penasaran dengan keunikannya? Berikut kami sajikan beberapa fakta unik terkait Soto Sokaraja. Sejarah Sroto Sokaraja Ketika berkunjung ke daerah Banyumas, Soto Sokaraja sangat mudah dijumpai di sepanjang jalan, khususnya daerah Sokaraja. Di sana terdapat puluhan kios berjajar yang menjual sroto. Selain di Banyumas dan sekitarnya, Soto Sokaraja juga menjadi salah satu makanan tradisional yang dapat ditemukan di sejumlah kota besar Indonesia. Untuk saat ini belum diketahui sejarah awal mula Soto Sokaraja ini. Namun, yang pasti warung Soto Sokaraja telah lama berdiri di sana dengan ciri khasnya. Diantara beberapa Warung Sroto Sokaraja yang paling populer adalah Warung Soto Kecik dan Raja Soto Lama H Muradi yang telah berjulan sejak tahun 1970-an. Pada masa pemerintah order baru, Warung Raja Soto Lama pernah dikunjungi Presiden Soeharto. Jenis Sroto Sokaraja Secara umum Soto Sokaraja ini dibedakan menjadi dua jenis. Perbedaannya terdapat pada bahan yang digunakan, yakni daging ayam dan sapi. Sementara itu kuah sroto yang digunakan juga disesuaikan dengan dagingnya. Jika soto menggunakan daging ayam, maka kuah yang digunakan menggunakan kaldu ayam. Sedangkan jika menggunakan daging sapi, maka yang digunakan adalah kaldu sapi. Sroto yang menggunakan daging sapi biasa juga disebut dengan soto babat. Sroto Disajikan dengan Sambal Kacang Hal yang membedakan antara Soto Sokaraja dengan Sroto lainnya adalah terletak pada jenis sambal yang digunakan. Sroto Sokaraja biasanya disajikan dengan sambal kacang, sementara soto pada umumnya menggunakan sambal cabai. Sambal kacang dibuat dari kacang tanah yang ditumbuk bebarengan dengan cabai beserta bumbu lainnya. Sambal kacang ini memberikan rasa yang lebih gurih dan kuah menjadi lebih kental. Disajikan dengan Ketupat Tak hanya sambal kacangnya yang menjadikan Soto Sokaraja dengan soto lain pada umumnya. Jika soto pada umumnya disajikan dengan nasi, sementara Soto Sokaraja disajikan dengan ketupat atau kupat. Dalam penyajiannya ketupat ini tidak dicampurkan sekaligus dengan sroto. Melainkan ketupat dipotong-potong dan disajikan tersendiri dalam piring atau wadah yang terpisah. Kerupuk Warna-warni dan Kedelai Goreng Kerupuk yang digunakan untuk pelengkap Sroto Sokaraja adalah kerupuk warna-warni. Kerupuk ini biasa disebut dengan cantir. Biasanya Bahan baku yang digunakan untuk membuat kerupuk adalah singkong atau ubi kayu. Dalam penyajiannya kerupuk cantir ini biasanya diremas atau diremuk terlebih dahulu, baru kemudian ditaburkan di atas sroto. Selain kerupuk, taburan lain yang mungkin dapat ditemukan saat mencicipi soto sokaraja adalah taburan kedelai goreng yang membuat soto terasa lebih nikmat. Tempe Mendoan Menikmati lezat dan gurihnya Sroto Sokaraja sepertinya tidak lengkap jika tidak dibarengi tempe mendoan. Tempe dengan ukuran yang lebar ini juga menjadi makanan khas Banyumas. Tempe berbalut tepung ini teksturnya lembek, karena digoreng dalam waktu yang relatif singkat. Tempe mendoan akan terasa lebih nikmat apabila dicampur dengan kuah sroto yang sedap tersebut. Resep Sroto Sokaraja Berikut adalah resep Sroto Sokaraja yang diambil dari akun Instagram dapoerjoglocantik. Adapun resepnya adalah sebagai berikut. Rasa Sroto Sokaraja yang khas, membuat soto asal Banyumas ini banyak digemari orang. Apalagi saat musim hujan tiba, kenikmatan soto akan bertambah berkali-kali lipat. Nah, demikian beberapa fakta menarik seputar Sroto Sokaraja dari Banyumas. Penasaran ingin mencicipi soto ini? Kamu dapat mencarinya di Google Maps Sroto Banyumas Terdekat dengan tempat tinggalmmu. Sumber Foto: scmedia.id