Jowonews

Bulog Jateng: Stok Beras Aman

SEMARANG, Jowonews- Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah memastikan stok beras dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaannya di pasaran saat menyambut Natal dan Tahun Baru 2021. Kepala Perum Bulog Kanwil Jateng Miftahul Ulum di Semarang, Senin (21/12), mengatakan stok beras Bulog di Jateng masih aman dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 3-4 bulan ke depan. Stok tersebut tersebar di 30 kompleks pergudangan di wilayah Kanwil Jawa Tengah. “Stok pangan pokok yang ada di gudang Perum Bulog aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2021. Kami juga mengimbau masyarakat agar berbelanja dengan bijak untuk menghindari peningkatan permintaan yang berpengaruh pada lonjakan harga,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menambahkan dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2021, pemerintah melalui Perum Bulog juga terus melakukan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium (KPSH). Untuk Jateng, lanjut dia, kegiatan KPSH dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota dengan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). “Kegiatan KPSH digelar untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga pangan. Adapun harga jual untuk wilayah Jateng ditetapkan sebesar Rp8.100/kg,” katanya. Perum Bulog Kanwil Jateng berkomitmen menggelontorkan beras ke pasaran, selama harga beras belum stabil. Penyaluran beras dilakukan melalui masing-masing cabang, yakni Cabang Semarang, Cabang Pati, Cabang Surakarta, dan Cabang Pekalongan. “Adapun sepanjang 2020 hingga saat ini, Perum Bulog Jateng telah menggelontorkan sebanyak 63.356  ton beras selama kegiatan KPSH di seluruh wilayah Jawa Tengah,” kata Miftahul. Dengan dilakukannya kegiatan KPSH tersebut, diharapkan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau dan ketahanan pangan nasional juga akan tetap terjaga. “Kegiatan KPSH di seluruh wilayah Jawa Tengah memprioritaskan pada daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga, dengan memperhatikan aspek akuntabilitas dan tata kelola yang baik sesuai dengan ketentuan perundangan,” katanya. Kegiatan KPSH melibatkan berbagai pihak, seperti distributor, mitra, pedagang pengecer, gerai binaan Bulog, satgas pangan, dan pemda setempat. Keterlibatan Satgas Pangan dalam kegiatan KPSH elakukan pengawasan terhadap pihak-pihak yang menjalankan kegiatan itu, termasuk monitoring, pengendalian, dan pengamanan. Di tengah pandemi Covid-19, Bulog juga terus menggenjot penjualan beras berbagai kemasan secara daring melalui ipanganan.com. Berbagai jenis beras yang dipasarkan juga dapat diakses melalui aplikasi Shopee sehingga masyarakat dapat berbelanja secara praktis, aman, dan nyaman.

Pekalongan Jamin Stok Beras Mencukupi hingga Lebaran

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan beras masih mencukupi kebutuhan warga hingga Lebaran 2020,’ kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian setempat Edi Harsoyo. “Meski Kota Pekalongan bukan wilayah produsen beras namun kami jamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok ini masih aman mencukupi kebutuhan warga hingga Lebaran 2020, bahkan beberapa bulan ke depan,” katanya di Pekalongan, Minggu. Ia mengatakan dengan jumlah penduduk 361 ribu jiwa, kebutuhan warga terhadap beras pada April 2020 dan Mei 2020 hanya mencapai 2,571 ton, padahal stok beras di lapangan sebanyak 2.828 ton. “Ini menunjukkan ada kelebihan ketersediaan beras sehingga masyarakat tidak perlu khawatir adanya kelangkaan komoditas itu karena pasokan kebutuhan pangan, khususnya beras masih mencukupi,” katanya. Menurut dia, pemkot terus melakukan pantauan ketersediaan beras, kebutuhan pokok lainnya dan harga komoditi menjelang Lebaran 2020 secara rutin setiap 2 kali dalam seminggu pada pedagang besar maupun eceran di pasar. Meski saat wabah pandemi COVID-19 belum reda, kata dia, pemkot memastikan ketersediaan kebutuhan pokok, terutama beras dijamin cukup. “Saya jamin stok beras masih surplus hingga beberapa bulan ke depan sehingga tidak akan terjadi kelangkaan komoditi itu maupun kenaikan harga beras menjelang Lebaran 2020,” katanya. Ia menambahkan ketersediaan beras untuk mencukupi kebutuhan warga setempat dipasok dari Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Pemalang. (jwn5/ant)

Mendag Beri Jaminan Stok Beras Aman

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan stok beras secara nasional menjelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2020 dipastikan aman dan tidak mempengaruhi inflasi nasional. Demikian ditegaskan Mendag usai melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4). “Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang. Aman dan Mantul. Harga beras secara nasional sangat stabil bahkan selama bulan Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi,” tegas Mendag Agus lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu. Di tengah berjalannya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan COVID-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya, Mendag mengatakan, masyarakat dapat lebih mudah membeli bahan pokok dan menyambut datangnya bulan Ramadan dengan perasaan tenang sehingga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk. Menurut Mendag, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton. Ditambah dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton,” ujar Mendag. Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, Mendag mengaku optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020. Sementara itu, secara nasional, harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram (kg), stabil dibandingkan minggu lalu, dan naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Bulungan, Tanjung Selor sebesar Rp13.429 per kg, dan terendah di Jambi Rp9.000 per kg. Rata-rata harga beras premium tercatat Rp12.400 per kg, relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Pekanbaru Rp14.656 per kg dan terendah di Banda Aceh Rp10.667 per kg. (jwn5/ant)