Jowonews

Kenaikan Harga Telur & Daging Ayam Ras Biang Kerok Utama Inflasi Juni 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada Juni 2020 sebesar 0,18 persen yang dipicu oleh kenaikan harga telur dan daging ayam ras. “Bulan ini, daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi Juni,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu. Suhariyanto mengatakan daging ayam ras mengalami inflasi 0,14 persen karena terjadi kenaikan harga di 86 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). “Kenaikan harga daging ayam ras tertinggi terjadi di Gunung Sitoli 41 persen diikuti Lhokseumawe 37 persen,” katanya. Komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi adalah telur ayam ras 0,04 persen, tarif angkutan udara 0,02 persen, serta tarif angkutan antarkota dan tarif roda dua online masing-masing 0,01 persen. “Kenaikan tarif angkutan udara terjadi di 24 kota dan yang paling tinggi terjadi di Ternate sebesar 20 persen,” kata Suhariyanto. Dalam kesempatan ini, Suhariyanto juga memaparkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menjadi penekan inflasi pada Juni 2020. Komoditas yang menyumbang deflasi adalah bawang putih 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen serta cabai rawit, minyak goreng dan gula pasir masing-masing 0,01 persen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, maka kelompok makanan, minuman dan tembakau masih menjadi penyumbang utama inflasi yaitu 0,47 persen diikuti transportasi 0,41 persen. Kelompok lainnya yang menjadi penyumbang inflasi adalah penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,28 persen serta rekreasi, olahraga dan budaya dan kesehatan masing-masing 0,13 persen. Dengan perkembangan tersebut, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2020 tercatat sebesar 1,09 persen, dan secara tahunan sebesar 1,96 persen. BPS juga mencatat dari 90 kota IHK pada Juni 2020, sebanyak 76 kota mengalami inflasi dan hanya 14 kota menyumbang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari 1,33 persen dan terendah di Makassar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate 0,34 persen dan terendah di Padangsidempuan 0,02 persen. (jwn5/ant)

Harga Telur dan Daging Ayam di Temanggung Naik Jelang Lebaran

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Harga telur dan daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendekati Idul Fitri 1441 H terus naik. Bardasarkan pantauan di Pasar Kliwon Temanggung, Minggu, harga daging ayam yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram naik menjadi Rp33.000 per kilogram dan telur ayam dari Rp19.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram. Pedagang daging ayam di Pasar Kliwon Rofik menuturkan dalam empat hari terakhir harga daging ayam telah naik Rp5.000 per kilogram dari Rp28.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. “Permintaan daging ayam di saat pandemi Corona ini sebenarnya masih sepi, meskipun menjelang Lebaran. Namun harga dari distributor sudah naik dan kami harus mengikutinya agar tidak menanggung kerugian,” katanya. Ia menyebutkan, bahkan permintaan daging ayam saat ini masih di bawah hari biasa. Pada hari biasa permintaan bisa mencapai 50 kilogram per hari, kini rata-rata hanya laku sekitar 20 kilogram per hari. “Permintaan daging ayam masih didominasi dari pelanggan, yaitu pemilik warung makan, itu pun permintaannya turun. Kalau dari masyarakat umum permintaan cenderung sepi,” katanya. Menurut dia semakin mendekati Lebaran kemungkinan harga daging ayam masih bisa naik lagi. Pedagang sembako Meisaroh menyampaikan harga telur yang sebelumnya sempat turun hingga Rp19.000 per kilogram, dalam 3 hari ini sudah naik menjadi Rp20.000 per kilogram. Harga bawang merah juga naik dari Rp48.000 per kilogram menjadi Rp52.000 per kilogram, sedangkan harga bawang putih bertahan Rp32.000 per kilogram. Kemudian harga gula pasir tetap bertahan tinggi Rp16.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp11.000 per kilogram, cabai merah keriting dan cabai rawit masing-masing Rp12.000 per kilogram.  (jwn5/ant)

Pasokan Melimpah, Harga Cabai dan Telur di Solo Bergerak Turun

SOLO, Jowonews.com – Harga komoditas sayuran jenis cabai, dan telur ayam di pasar tradisional Kota Solo, Jawa Tengah, beberapa minggu menjelang Lebaran turun, karena stok barang di pasar melimpah. Berdasarkan pantauan ANTARA, di Pasar Tradisional Sidodadi Solo, Jumat, menyebutkan, harga komoditas sayuran yang turun menjelang Lebaran ini, yakni cabai rawit merah dari Rp20.000/kilogram menjadi Rp15.000/kg, bawang putih dari Rp30.000/kg menjadi Rp28.000/kg, sedangkan telur ayam dari Rp20.000/kg menjadi Rp18.000/kg. Kondisi pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran di tengah wabah COVID-19 ini, rata-rata cukup bergairah, sedangkan baik para pedagang maupun pembeli sesuai protokol kesehatan dengan mengenakan masker serta menyediakan air untuk cuci tangan dengan sabun di setiap sudut. Menurut Sidiq salah satu pedagang sembako di Pasar Sidodadi Solo harga telur ayam awalnya dijual Rp21.000/kg kemudian turun menjadi Rp20.000, dan kini menjadi Rp19.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar sehingga stok melimpah meski kebutuhan masyarakat juga meningkat pada Ramadhan ini. Sidig mengatakan turunnya harga telur tidak diikuti beberapa barang kebutuhan pokok lainnya seperti beras tetap stabil mulai Rp10.500/kg hingga Rp12.500/kg sesuai kualitas, gula Rp15.500/kg hingga Rp16.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg, tepung terigu mulai Rp7.500/kg hingga Rp9.000/kg. “Stok beberapa barang kebutuhan pokok di pedagang cukup melimpah untuk persediaan hingga Lebaran mendatang,” kata Sidiq. Pedagang lainnya, di pasar yang sama, Suminah mengatakan harga cabai rawit merah dijual turun menjadi Rp15.000/kg sama dengan cabai keriting juga Rp15.000/kg karena stok di pasar melimpah. Harga bawang merah stabil Rp40.000/kg, bawang putih turun dari Rp30.000/kg menjadi Rp28.000/kg. Harga sayuran lainnya, seperti kol dijual di Pasar Sidodadi Solo tetap stabil Rp9.000/kg, begitu juga kentang dijual Rp15.000/kg, wortel Rp10.000/kg dan tomat Rp10.000/kg, dan stok cukup banyak karena pasokan ke pasar juga lancar. Markonah salah satu pedagang daging ayam di Pasar Sidodadi Solo menjelaskan harga daging ayam rata-rata ditawarkan stabil Rp30.000/kg, sedangkan permintaan pasar cukup bergairah selama puasa. Harga daging sapi juga stabil Rp110.000/kg kualitas satu, dan Rp105.000/kg untuk kualitas dua, daging kambing dijual Rp90.000/kg, sedangkan ikan gurameh air tawar dijual Rp35.000/kg. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi pihaknya terus memantau baik stok maupun harga barang kebutuhan pokok selama Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 di sejumlah pasar tradisional di Solo. “Kami memantau persediaan barang kebutuhan pokok dan lainnya cukup melimpah, sehingga harga wajar-wajar saja. Bahkan, beberapa harga barang mengalami penurunan karena stok melimpah,” katanya. Selain itu, pihaknya juga terus memantau setiap pasar tradisional dalam menjaga protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 Solo. Pihaknya sudah melihat semua pedagang dan pembeli mentaati anjuran pemerintah dengan mengenakan masker. (jwn5/ant)

Jangan Salah, Kenali Ciri Telur yang Sehat Dikonsumsi

JAKARTA, Jowonews.com – Di masa pandemi virus corona baru (COVID-19) seperti saat ini penting untuk memastikan makanan yang kita konsumsi aman dan sehat agar tubuh mendapatkan manfaat maksimal. Khusus untuk telur, ada beberapa cara mengenali ciri telur yang sehat dikonsumsi. Menurut Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), telur yang sehat memiliki sejumlah ciri di antaranya warna cangkang kulit telur sesuai jenis unggasnya. Untuk telur bebek berwarna biru dengan bobot 55-65 gram. Telur ayam lokal atau buras berwarna putih kecoklatan berbobot 40-50 gram. Telur ayam arab berwarna putih seberat 45-55 gram. Telur ayam ras berwarna coklat seberat 50-60 gram. Telur ayam bibit kurang dari 50 gram. Telur sehat memiliki permukaan cangkang yang halus, mengilap, tidak retak dan tidak ada kotoran ayam, noda hitam maupun pengapuran. Ciri telur yang baik juga bisa diamati menggunakan larutan garam. Telur yang baik akan tenggelam dalam larutan garam 10 persen sementara telur yang jelek akan mengapung karena banyak terdapat kantung udara. Banyaknya kantung udara pada telur mengindikasikan bahwa telur sudah berusia lama. Saat dipecahkan, telur ayam yang baru dan masih sehat dikonsumsi akan memiliki batas tebal antara putih telur dan kuning telur yang jelas. Bentuk kuning telur tepat di posisi tengah putih telur dan bentuknya bulat. Sementara telur ayam yang sudah lama sudah tidak begitu memiliki batas tebal antara putih telur dan kuning telur. Ada bercak darah atau benda asing di putih telur. Bentuk kuning telur di posisi pinggir putih telur dan bentuknya tidak lagi bulat. (jwn5/ant)

Jelang Lebaran, Harga Telur dan Gula di Solo Turun

SOLO, Jowonews.com – Harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti telur ayam dan gula di pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran di tengah wabah COVID-19 ini, bergerak turun, karena stok melimpah. Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Minggu, menyebutkan, harga telur yang sebelum Rp20.000/kilogram kini hanya dijual Rp19.000/kg, dan gula dari Rp18.000/kg turun menjadfi Rp16.000/kg, sedangkan minyak goreng stabil Rp13.000/kg, begitu juga beras, dan tepung terigu. Taufik (38) salah satu pedagang di Pasar Tradisional Sidodadi Solo, mengatakan, turunnya harga telus dan gula karena stok di pasar melimpah, begitu juga beras, minyak goreng, dan tepung terigu. Harga beras kualitas premium di Pasar Sidodadi Solo dijual stabil mulai Rp10.500/kg hingga Rp12.500/kg, minyak goreng Rp13.000/kg, tepung terigu mulai Rp7.500/kg hingga Rp9.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar sehingga stoknya aman hingga Lebaran mendatang. Harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti Daging sapi di Pasar Sidodadi ditawarkan stabil mulai Rp105.000/kg hingga Rp110.000/kg, daging ayam Rp28.000/kg hingga Rp30.000/kg, daging kambing Rp90.000/kg. Stok daging di pasar itu, relatif cukup. Pedagang lainnya Sugiarti (52) menjelaskan harga sayuran di Pasar Sidodadi pada Ramadhan ini, masih normal, dan persediaan barang masih aman, karena pasokan barang dari daerah sentral produksi seperti Boyolali, Karanganyar, dan Salatiga masih lancar. Menurut Sugiiarti harga cabai rawit merah dijuaal stabil Rp20.000/kg, cabai keriting Rp15.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, kentang Rp13.000/kg, kol Rp8.000/kg, wortel Rp10.000/kg, dan tomat Rp10.000/kg. Harga komoditas sayuran pada bulan Ramadhan tahun ini, kata dia, lebih murah dan stok cukup banyak dibanding tahun lalu. Padahal, masyarakat juga menghadapi wabah COVID-19 yang belum tahu kapan akan selesainya. “Saya berharap wabah COVID-19 ini, segera hilang, dan kondisi masyarakat kembali normal beraktivitas,” kata pedagang mengaku asal Boyolali itu. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan di tengah wabah COVID-19, pihaknya menurunkan semua petugas untuk menjaga di depan pintu masuk pasar tradisional di Solo, untuk memantau pedagang dan pengunjung yang tidak mengenakan masker. “Kami razia masker bagi pedagang dan pengunjung pasar. Karena ini, penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Heru. Heru mengatakan turunya harga telur disejumlah pasar di Solo karena banyak industri yang menggunakan bahan telur seperti pabrik roti produksinya turun, sedangkan gula karena barang impor sudahj mulai masuk pasaran. “Persediaan barang sembako dan gas elpiji di Solo selama bulan Ramadhan hingga paskaLebaran posisi aman dan cukup,” kata Heru. (jwn5/ant)