Jowonews

Pembelajaran Tatap Muka Wajib Terapkan Prokes Ketat

SEMARANG, Jowonews- Sekolah-sekolah yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka tahap pertama di Provinsi Jawa Tengah wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sekolah-sekolah tersebut juga harus mematuhi pedoman pembinaan pengawasan satuan pendidikan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. “Nantinya, kami akan menggandeng instansi terkait dalam pengawasan pelaksanaan pembelajaran tatap muka,” kata Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Hari Wuljanto di Semarang, Senin (22/3). Ia menjelaskan bahwa Disdikbud Jateng sudah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan Kementerian Agama terkait hal ini. “Mereka sudah mengusulkan nama-nama sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka, ada 140 sekolah dalam uji coba tahap pertama pada 5 April 2021 besok,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ia menyebutkan tidak menutup kemungkinan, ada kabupaten/kota yang mengusulkan lebih dari satu jenjang pendidikan pembelajaran tatap muka dan hal itu nantinya diserahkan kepada masing-masing bupati/wali kota dengan pengawasan ketat dan pendampingan dari Pemprov Jateng. “Kalau ada satu siswa saja yang positif, maka pembelajaran tatap muka harus ditutup. Sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya dan jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka. Jadi fleksibel,” katanya. Dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan 140 sekolah pada 5-16 April 2021 hanya diikuti 70-110 siswa per sekolah dengan jam pembelajaran tidak lebih dari 4 jam sehari, dan satu mata pelajaran maksimal 30 menit tanpa istirahat. Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia. Selain itu, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing.

April, Jateng Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan pelaksanaan uji coba pembelajaran secara tatap muka di sebanyak 140 sekolah pada 5-16 April 2021 meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. “Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (22/3). Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat. Yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing. “Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, kata dia, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis sehingga Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan, serta pendampingan pelaksanaan program ini. “Selain itu, semua guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, saya minta divaksin semuanya agar mereka aman. Saya sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya,” katanya. Ia menyebutkan setelah uji coba tahap pertama sukses, maka akan dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021, kemudian uji coba tahap kedua akan digelar pada 26 April 2021-7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa. “Sementara tanggal 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu,” demikian Ganjar Pranowo.

Usai Laga Lawan Uni Emirat Arab, Timnas U-16 Latihan Pemulihan

DUBAI. Jowonews- Tim nasional Indonesia U-16 menjalani latihan pemulihan usai melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (22/10). Latihan pemulihan yang dipimpin oleh pelatih Bima Sakti ini berlangsung kurang lebih dua jam di lapangan milik federasi sepak bola UEA, Dubai. Para pemain pun dibagi menjadi dua kelompok oleh Bima Sakti. Mereka yang bermain selama 90 menit penuh dan para pemain yang baru diturunkan usai babak pertama berakhir di laga kemarin. “Hari ini pemain dibagi menjadi dua kelompok. Beberapa pemain yang turun full kemarin diberikan pemulihan dengan bermain voli. Sedangkan pemain pengganti serta mereka yang belum mendapat kesempatan bermain dipisah dan diberikan materi menyangkut finishing dan shooting,” ungkap Bima Sakti sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Jumat (23/10). Hal yang sama juga diterapkan di sektor penjaga gawang. I Made Putra Kaicen yang bermain selama 2×45 menit pada laga kemarin diberikan latihan pemulihan yang terpisah. Pelatih kiper Timnas U-16 Markus Harison mengatakan akan melakukan rotasi pemain untuk bisa perkembangan dari kiper yang ikut ke UEA. “Untuk uji coba ini kami membawa tiga penjaga gawang dan kemarin kita sudah lihat I Made Putra Kaicen (Cecen) bermain. Inshaa Allah dua kiper lain yang saya bawa akan dimainkan juga pada uji coba ini. Karena kita sekaligus melihat bagaimana perkembangan di sektor penjaga gawang,” ungkap Markus Timnas U-16 akan kembali bertemu UEA pada Sabtu (24/10) mendatang di stadion yang sama pada laga pertama. Sebelumnya, Marcel Januar Putra dan kawan-kawan takluk dari tuan rumah dengan skor tipis 2-3. Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan Garuda Asia mengikuti Piala AFC U-16 2020 yang rencananya akan digelar tahun 2021 mendatang.

Banyumas Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

PURWOKERTO, Jowonewes- Sejumlah sekolah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Antara melaporkan, di salah satu sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka yaitu SMP Negeri 6 Purwokerto, Selasa (20/10), setiap siswa yang datang untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar wajib mengenakan masker. Sebelum memasuki ruang kelas, mereka wajib mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir di tempat yang telah disediakan. Mereka juga menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan didata oleh guru. Selanjutnya, mereka mengikuti PTM di ruang kelas yang telah ditentukan dengan jumlah peserta sebanyak 50 persen dari jumlah rombongan belajar di setiap ruang. Saat ditemui wartawan, Kepala SMP Negeri 6 Purwokerto Sri Indarsih mengatakan pihaknya mulai hari Selasa (20/10) melaksanakan uji coba PTM. “Kemarin cek persiapan dari Dinas Pendidikan ke sini, hari ini (20/10) mulai tatap muka. Sesuai jadwal, hari Selasa itu kelas 8, tujuh kelas dibagi menjadi 14 kelas. Jadi per kelasnya 50 persen dari jumlah rombongan belajar,” jelasnya. Selanjutnya pada hari Rabu(21/10) , uji coba PTM untuk kelas 9, Kamis kelas 7, Jumat kelas 8, dan Sabtu kelas 9. Sementara untuk durasi pembelajaran, lanjut dia, dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Juga ada jeda istirahat selama 15 menit untuk memberi kesempatan anak-anak menikmati bekal makanan serta minuman yang mereka bawa dari rumah. Namun semua tetap diawasi oleh guru yang bertugas pada jam pelajaran ketiga. “Mereka tidak boleh keluar (kelas). Nanti keluarnya ketika pulang atau ada kepentingan ke toilet, ke perpustakaan, sudah ada semacam kalung yang (menunjukkan) diberikan izin keluar,” katanya. Ia mengatakan selama mengikuti PTM, anak-anak tidak menggunakan meja sesuai dengan saran Bupati Banyumas Achmad Husein. Kendati demikian, Indarsih mengatakan pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut setelah uji coba PTM dilaksanakan. “Setiap hari akan kami evaluasi terus apa yang kurang untuk ke depan akan diperbaiki,” katanya. Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, selain SMP Negeri 6 Purwokerto, ada dua sekolah lain yang juga melaksanakan uji coba PTM, yakni SD Negeri Panembangan dan SMA Negeri 3 Purwokerto.

10 November, KRL Yogyakarta-Klaten Diujicoba

SOLO, Jowonews- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan kereta rel listrik (KRL) rute Yogyakarta-Klaten akan diujicobakan pada 10 November 2020. “Uji coba Yogyakarta-Klaten dulu, kalau sudah siap full dari Yogyakarta ke Solobalapan,” kata Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Wawan Ariyanto di Solo, Jateng, Kamis. (8/10). Ia mengatakan untuk rute KRL Klaten-Solo sebetulnya secara fisik sudah tersambung, termasuk tiang pancangnya. Meski demikian, ada beberapa yang belum dilengkapi salah satunya sambungan listrik. “Karena dari PT PLN kan yang terlibat banyak, bukan hanya dari satu area. Meski demikian, harapannya bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pihaknya berharap dengan penyelesaian tersebut nantinya rute KRL Yogyakarta-Solo bisa mulai dioperasionalkan pada awal tahun depan. “Untuk kapasitas KRL ini 200 penumpang, rencananya setiap rangkaian ada empat gerbong. Untuk rangkaian baru ini dari PT Inka,” katanya. Wawan mengatakan rencananya akan ada 10 KA dengan masing-masing terdiri dari empat gerbong tersebut. Meski demikian, pihaknya akan melihat berbagai kemungkinan yang terjadi termasuk permintaan masyarakat. “Kalau kebutuhan masyarakat tinggi bisa jadi kami gandeng delapan gerbong sekali tarik. Untuk setiap harinya kami persiapkan 10 perjalanan PP,” katanya. Berhenti di Setiap Stasiun Sementara itu, terkait dengan waktu tempuh KRL, dikatakannya, sama dengan kereta api eksisting yang selama ini melayani rute Solo-Yogyakarta, yaitu KA Prambanan Ekspres (Prameks). Ia mengatakan untuk KA Prameks waktu tempuh dari Yogyakarta ke Solo selama 82 menit. “Bedanya kalau KRL akan berhenti di setiap stasiun. Sedangkan yang eksisting kan selama ini hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu,” kata Wawan.

Timnas U-19 Kalah Tipis 0-1 dari Bosnia

KROASIA, Jowonews- Tim Nasional Indonesia U-19 harus mengakui keunggulan Bosnia Herzegovina dengan skor 0-1 pada laga uji coba di Stadion Igraliste NK Polet, Sveti Martin na Mauri, Jumat (25/9). Pada pertandingan ini pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong melakukan rotasi sebagian besar pemain. Erlangga Setyo, Mohammad Bahril, Andre Oktaviansyah, dan Jack Brown bermain sejak menit pertama. Usai laga pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya meski mengalami kekalahan. Ia menilai pada babak kedua timnya mampu mendominasi permainan, namun sayang gol gagal tercipta. “Memang kita kalah, tetapi pemain sudah bekerja keras. Babak pertama kita akui permainan berbeda dengan babak kedua,” kata Shin Tae-yong. “Kami masih banyak PR yang harus diselesaikan. Untuk pertandingan selanjutnya kami ingin pemain dapat berkembang semakin baik lagi,” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut. Sementara kiper Timnas U-19, Erlangga Setyo mengatakan bahwa hari ini tim kurang beruntung terutama di babak kedua tidak mampu mengejar ketertinggalan gol dari Bosnia. “Terima kasih kepada pelatih yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai kiper pada laga tadi. Kami akui masih ada kekurangan dalam tim dan bertekad akan bekerja keras agar lebih baik lagi,” kata kiper asal Persib Bandung tersebut. Laga ini merupakan laga uji coba keenam bagi Garuda Muda selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Sebelumnya Garuda Muda sudah melakoni lima kali laga uji coba yakni melawan Bulgaria (0-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), serta dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1). Setelah melawan Bosnia Herzegovina, Timnas U-19 akan melawan Dinamo Zagreb (28/9) sekaligus uji coba terakhir selama di Kroasia. TC di Kroasia dijadwalkan hingga akhir Septembe