Jowonews

Unnes Terapkan Teknologi Tanda Elektronik Untuk Jamin Keaslian Ijazah

Universitas Negeri Semarang (Unnes)

SEMARANG – Universitas Negeri Semarang (Unnes) mulai menerapkan teknologi tanda tangan elektronik untuk menjamin keotentikan ijazah, transkrip, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) alumninya. Kebijakan ini akan diterapkan pada alumni yang akan diwisuda pada periode 115, Selasa dan Rabu (13-14/6/2023), untuk mengatasi modus pemalsuan dokumen yang semakin canggih. Unnes telah bermitra dengan Badan Siber dan Sandi Negara melalui Balai Sertifikat Elektronik untuk menerapkan sistem keamanan berlapis menggunakan teknologi tanda tangan elektronik. Sistem keamanan tersebut tidak hanya memastikan keamanan digital, tetapi juga membantu stakeholder untuk memverifikasi keaslian ijazah dengan mudah. Menurut Mona Subagja, Direktur Direktorat Sistem Informasi dan Humas, teknologi tanda tangan elektronik akan diterapkan pada wisuda ke-115 tahun 2023. Teknologi ini memberikan manfaat berupa sistem keamanan yang berlapis sehingga pemalsuan dokumen ijazah menjadi sangat sulit. Ijazah akan mencantumkan barcode yang dapat dipindai menggunakan aplikasi pembaca QR Code Reader, yang terkoneksi dengan file ijazah yang terjamin keasliannya. Verifikasi berlapis membuat file yang asli tidak mungkin dipalsukan. Dengan demikian, baik alumni maupun stakeholder tidak akan dirugikan oleh potensi pemalsuan ijazah. Masyarakat dapat menggunakan aplikasi Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik milik Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengakses teknologi ini.

Mahasiswa Unnes Tuntut Transparansi Keuangan Kampus

SEMARANG, Jowonews.com – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) meminta pihak kampus transparan soal kondisi keuangan lembaga pendidikan tersebut selama pandemi COVID-19. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unnes, Fajar Ahsanul Hakam di Semarang, Kamis, mengatakan saat ini kondisi perguruan tinggi negeri tersebut tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Menurut dia, kondisi keluarga para mahasiswa Unnes sedang terdampak COVID-19. Mahasiswa meminta kampus memotong atau mengembalikan uang kuliah tunggal semester ganjil para mahasiswa yang masih aktif agar tidak membebani orang tuanya. “Kembalikan UKT semester ganjil dengan mekanisme yang jelas dan transparan,” katanya Selain itu, mahasiswa meminta rektorat Unnes memberikan keringanan UKT kepada calon mahasiswa baru yang sudah dinyatakan diterima di kampus ini. “Mahasiswa baru yang sudah diterima harus tetap bisa berkuliah meskipun tidak sanggup membayar UKT,” tambahnya. Tuntutan mahasiswa tersebut belum bisa disampaikan secara langsung kepada Rektor Unnes Fathur Rokhman. Mahasiswa berharap bisa beraudiensi langsung dengan rektor untuk menyampaikan tuntutannya itu. Sementara itu, Wakil Rektor III Unnes Abdurrachman mengatakan audiensi rencananya dilakukan melalui aplikasi konferensi video. Meski demikian, kata dia, tuntutan mahasiswa tersebut memerlukan pengkajian agar memperoleh jalan terbaik. (jwn5/ant)