Jowonews

Arab Saudi Siap Distribusikan Vaksin Pekan Ini

DUBAI, Jowonews- Arab Saudi menerima dua pengiriman vaksin Covid-19 pada Rabu (16/12) dan akan mulai mendistribusikannya kepada masyarakat tiga hari ke depan. Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah meminta warga negara dan masyarakat Saudi agar melakukan pendaftaran sebagai penerima vaksin. Pihaknya juga kembali menegaskan bahwa vaksin akan diberikan secara gratis ke seluruh wilayah Arab Saudi. Menkes al-Rabiah tidak menyebutkan jumlah vaksin yang telah diterima atau vaksin mana yang bakal dibagikan. Pekan lalu, otoritas Arab Saudi mendaftarkan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk diimpor dan digunakan di negara tersebut. Stasiun TV milik pemerintah TV Al Arabiya pada Rabu melaporkan bahwa vaksin yang tiba di kerajaan tersebut adalah vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech, lansir Antara.

Akhirnya, Presiden Tegaskan Sebagai Penerima Vaksin yang Pertama

JAKARTA, Jowonews- Presiden RI Joko Widodo menegaskan dirinya akan menjadi penerima pertama vaksinasi Covid-19 saat masa pemberian vaksin sudah siap dilakukan. “Saya ingin menegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali,” ujar Presiden saat memberikan keterangan pers secara virtual yang disaksikan melalui tayangan video Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (16/12). Presiden mengatakan keputusannya menjadi penerima pertama vaksinasi Covid-19, untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang akan digunakan benar-benar aman. Presiden dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan keputusan pemerintah bahwa vaksinasi Covid-19 akan diberikan gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa biaya sama sekali. Keputusan terkait vaksinasi gratis diambil setelah menerima berbagai masukan publik dan melakukan kalkulasi ulang keuangan negara. “Terakhir saya ingatkan agar masyarakat terus berdisiplin menjalankan ‘3M’, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk kebaikan kita semua. Terima kasih,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

21,2 Juta Vaksin Covid-19 Ditargetkan untuk Jateng

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 21,2 juta jiwa warga Jateng ditargetkan mendapatkan vaksin Covid-19. “Tahap pertama kita dapat 421.000 dosis vaksin Covid-19 yang akan kami prioritaskan untuk tenaga kesehatan. Memang baru sedikit karena tingkat kebutuhan di Jateng kira-kira 21.252.747 dosis, kami sudah menghitung, termasuk urut-urutan siapa sasaran penerima vaksinnya,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (14/12). Dari target 21,2 juta penerima vaksin di Jateng itu, Ganjar memerinci bahwa prioritas pertama adalah tenaga kesehatan sipil sebanyak 22.947 orang, tenaga kesehatan dari TNI 1.358 orang, dan tenaga medis Polri 965 orang. “Setelah itu, baru untuk anggota BPJS penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 11,7 juta, Satpol PP 4.788, TNI yang bertugas dalam pelayanan publik 27.295, dan Polri yang bertugas di lapangan sebanyak 33.741,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, ada pula kategori lainnya dengan target 1,8 juta orang dan masyarakat serta pelaku ekonomi sebanyak 7,5 juta orang. Nantinya, Ganjar mengaku akan membuat sistem aplikasi antrean agar semua bisa terlayani dengan baik pada Program Vaksinasi. “Itu urut-urutannya yang diberikan. Kalau saya tanya, gubernur urutan yang mana, katanya masuk kategori lainnya. Jadi gak tahu dapatnya kapan, tapi kalau masyarakat ragu dan saya harus disuntik (vaksin) duluan, ya tidak apa-apa, saya siap saja,” katanya. Kendati demikian, Ganjar meminta masyarakat untuk bersabar terkait proses vaksinasi ini mengingat jumlah vaksin yang ada masih sangat terbatas dan belum semua warga bisa diberikan vaksin. Untuk itu, lanjut dia, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak boleh merasa bahwa kondisi sudah aman. “Kita kemarin kan baru dapat 1,2 juta dosis yang siap disalurkan. Tadi juga saat rapat dengan Kemenko Marinvest dikatakan ada yang harus diproses dulu di Biofarma karena ambilnya hanya biangnya. Itu jumlahnya saya belum tahu, semua dari pemerintah pusat. Yang penting kami di daerah hanya mempersiapkan agar nanti jadwalnya bisa terlaksana, termasuk tempat penyimpanannya, karena itu harus disimpan di suhu minus 70 derajat,” ujarnya.

Meski Ada Vaksin, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

JAKARTA, Jowonews- Masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus meskipun sudah ada vaksin yang siap diedarkan di Indonesia. “Meski sudah ada vaksin, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Bapak presiden menggarisbawahi pentingya 3M dan 3T,” tutur Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam keterangan pers yang dikutip di Jakarta, Selasa (8/12). Doni menyebutkan kunci utama dalam mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan 3M atau mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu arahan Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa upaya 3M ditambah 3T atau tracing, testing dan treatment untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Doni memastikan bahwa pemerintah serta seluruh pimpinan di tingkat provinsi, kabupaten-Kota akan terus bekerja keras untuk bisa melayani masyarakat yang terdampak Covid-19. Doni juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, sehingga manusia akan tetap mendapat perlindungan-Nya. “Kita harus meningkatkan juga keimanan dan ketakwaan kita, sesuai agama kita masing-masing. Karena kita bangsa Indonesia adalah insan Pancasila,” kata Doni sebagaimana diansir Antara. Olahraga dan istirahat Cukup Di samping itu, Doni turut menyampaikan pentingnya olahraga secara teratur, menjaga pola makan, mengatur waktu tidur dan mengelola stres yang dapat menjadikan imunitas terjaga dengan baik sebagai pondasi utama tubuh dari ancaman virus. “Kita juga harus meningkatkan imunitas tubuh kita dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, tidak boleh begadang, minimal kita harus tidur selama enam jam,” jelas Doni. Menurut Doni, dengan adanya vaksin yang ditambah protokol kesehatan tersebut, dirinya meyakini bahwa keselamatan dan kesehatan masyarakat dapat lebih dipertahankan dengan baik. “Dengan adanya vaksin, kita yakin, kita akan jauh lebih baik. Kita tetap akan bisa mempertahankan ketahanan kesehatan masyarakat. Vaksin akan menjadikan kita lebih optimistis ditambah dengan protokol kesehatan. InshaAlloh Allah SWT melindungi bangsa Indonesia,” kata Doni.

Jateng Dapat Jatah 421 Ribu Vaksin Covid-19

SEMARANG, Jowonews- -Provinsi Jawa Tengah bakal mendapat 421.000 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat pada tahap pertama sebagai upaya menanggulangi pandemi. “Rencana kita dapat 421.000 dosis vaksin Covid-19. Itu prioritasnya untuk tenaga kesehatan dulu, yang lain sabar ya,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Semarang, Senin (7/12). Terkait dengan hal itu, Ganjar mengaku telah menyiapkan pelatihan pemberian vaksin Covid-19 untuk masyarakat, termasuk penataan antrean agar bisa dipahami prosedurnya. “Untuk yang datang ini, memang masih kecil, tapi masih ada sumber lain selain dari Tiongkok itu, maka masyarakat nggak usah cemas, kita akan siapkan untuk tata cara antreannya,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara Kendati Program Vaksinasi Covid-19 segera dilakukan, Ganjar mewanti-wanti masyarakat tetap waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Jangan sampai lengah, sudah ada vaksin maka kita ‘ndlenger’, nggak perlu pakai masker dan sebagainya. Jangan, tetap kita harus disiplin soal protokol kesehatan itu,” katanya. Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan bahwa tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia melakukan 3M terus menurun berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga tentang ketaatan menjaga protokol kesehatan. Menurut Ganjar, hal itu sangat berbahaya sehingga perlu dilakukan pengetatan lagi mengenai protokol kesehatan. “Ini bahaya buat kita, maka saya mengimbau untuk diketatkan lagi. Hotel-hotel, tempat pariwisata, sekolah diketatkan, jam malam diperketat lagi, pembatasan pada masyarakat juga harus ditingkatkan untuk menjaga itu. Saya minta kesadaran masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan berkontribusi pada penanganan pandemi,” ujarnya.

Pemerintah Hanya Sediakan Vaksin Covid-19 yang Aman

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan dalam konferensi pers daring tentang kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia yang dipantau di Jakarta, Senin (7/12) Terawan menjelaskan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak hanya dilakukan melalui intervensi implementasi protokol kesehatan 3M. Menkes menyatakan bahwa pemerintah juga menilai perlu untuk melakukan intervensi dengan memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan memberikan kekebalan tubuh pada masyarakat melalui vaksinasi. Seperti diketahui, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Ahad (6/12) malam. Menkes mengatakan pengiriman vaksin tersebut merupakan pengadaan vaksin tahap pertama dari total 3 juta vaksin Covid-19 berupa virus SARS CoV-2 yang telah diinaktivasi. Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan segera dilakukan penerbitan emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Vaksin akan segera dilakukan Emergency Use of Authorization (EUA) oleh BPOM sesuai saintifik dan ketentuan perundang-undangan,” kata Terawan sebagaimana dilansir Antara. Terawan juga memastikan fisik vaksin Covid-19 ada saat kedatangan di Indonesia tidak ada yang cacat dan kendaraan pendingin untuk pengiriman hingga gudang penyimpanan vaksin disiapkan dengan baik guna menjaga vaksin tidak rusak dan tetap aman. Menkes Terawan mengatakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga kesehatan penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan. Sasaran kebutuhan vaksin Covid-19 per kabupaten kota akan disiapkan oleh daerah dan dimasukkan ke dalam data Tim Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai data sasaran vaksinasi.

Pertama di Dunia, Vaksin Covid-19 Siap Digunakan di Inggris

LONDON, Jowonews- Inggris menjadi negara pertama di dunia yang merestui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech, yang peluncurannya mulai dilakukan awal pekan depan. “Pemerintah hari ini menerima rekomendasi dari Badan Regulasi Medis dan Kesehatan Inggris (MHRA) untuk memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 produksi Pfizer-BioNTech,” kata pemerintah. “Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai pekan depan.” Pfizer mengatakan bahwa izin penggunaan darurat Inggris menjadi momen bersejarah dalam melawan Covid-19. “Otorisasi ini merupakan tujuan yang kami usahakan sejak pertama kali kami menyatakan bahwa sains akan menang, dan kami memuji MHRA atas kemampuannya untuk melakukan evaluasi secara cermat serta mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi warga Inggris” kata CEO Albert Bourla. “Ketika kami mengantisipasi otorisasi dan persetujuan lebih lanjut, fokus kami bergeser ke level urgensi yang sama untuk memasok vaksin berkualitas tinggi ke seluruh dunia secara aman.” Menteri Kesehatan Matt Hancock menyebutkan bahwa program peluncuran vaksin COVID-19 akan dimulai awal pekan depan. Menurutnya, rumah sakit telah siap untuk menerima vaksin. “Ini kabar yang sangat baik,” pungkas Hancock sebagaimana diberitakan Antara dari Reuters.

BPOM: Vaksin Sinovac Penuhi Syarat Halal

JAKARTA, Jowonews- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin Sinovac memenuhi syarat untuk mendapat label halal. “Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers daring, Kamis (26/11). Penny mengatakan aspek kehalalan vaksin telah diperiksa MUI. Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia sedang dalam proses membahas soal fatwa vaksin Covid-19 dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar pada 25-27 November. Ia mengatakan BPOM terus memantau perkembangan uji coba vaksin Sinovac yang memasuki uji klinis fase III di Bandung. BPOM mengumpulkan data uji klinis Sinovac yang nantinya dipadukan dengan data dari negara lain, seperti Brazil. Untuk itu, dia mengatakan BPOM belum mengambil kesimpulan sehingga memberikan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin COVID-19 meski sudah mendapat data aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin. Perlu keseksamaan lebih lanjut untuk memberi EUA bagi Sinovac. BPOM, kata dia, akan terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac dalam tiga bulan ke depan. “Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Lebih lanjut, dia mengatakan BPOM mengumpulkan data soal bagaimana vaksin Sinovac dapat memunculkan antibodi ke tubuh manusia sehingga seseorang dapat kebal terhadap Covid-19.