Jowonews

Wali Kota Semarang Perintahkan Perbaikan Langsung Jalan Rusak

SEMARANG, Jowonews- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memerintahkan jajaran di bawahnya untuk melakukan penyisiran ruas-ruas jalan di Ibu Kota Jawa Tengah ini yang rusak akibat curah hujan tinggi dan langsung melakukan perbaikan. “Saya minta fokus menyisir jalan-jalan di Kota Semarang dan langsung diperbaiki jika ditemukan lubang,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Senin (1/2). Menurut dia, terdapat 10 tim dari Dinas Pekerjaan Umum yang disebar tiap hari untuk menyisir jalanan di Kota Semarang. Hendi bertekad memberdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk menuntaskan persoalan jalan berlubang di ibu kota provinsi ini. “Infrastruktur yang prima menunjang masyarakat dalam berkegiatan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung menambahkan bahwa fokus pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya pada masalah jalan berlubang. Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum juga menyiapkan pembetonan sejumlah ruas jalan yang akan dilaksanakan pada tahun ini.

Langgar Pembatasan, Ratusan Tempat Usaha di Semarang Disegel

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 115 tempat usaha di Semarang disegel karena melanggar aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Senin, menyebut 1.598 pelanggaran terjadi sejak pengetatan PKM pada 11 Januari 2021. Menurut dia, langkah tegas itu diambil untuk memaksimalkan upaya menekan penyebaran Covid-19 yang angka penderita positifnya sudah menembus angka 1.000 orang per hari. “Kita tahu PKM ada pembatasan jam buka, itu semua juga bertujuan agar masyarakat lebih disiplin,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia meminta masyarakat menaati kebijakan yang sudah diambil tersebut agar upaya menekan angka Covid-19 bisa dilakukan secara maksimal. Wali kota yang akrab disapa Hendi ini belum bisa memastikan kebijakan yang akan berakhir pada 25 Januari nanti akan dilonggarkan atau diperpanjang. “Kita lihat sepekan ini, mudah-mudahan semakin menurun kasus penyebaran virus coronanya,” katanya.

Semarang Cadangkan 50 Milyar untuk Beli Vaksin Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang mencadangkan anggaran sekitar Rp50 miliar yang bisa digunakan untuk membeli vaksin Covid-19 jika dimungkinkan secara mandiri. “Belum tahu kalau beli mandiri bisa atau tidak? Tetapi kami sudah siapkan dana cadangan Rp50 miliar yang bisa difungaikan untuk pembelian vaksin secara mandiri,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jumat (8/1). Menurut dia, Kota Semarang memperoleh alokasi 5.450 dosis vaksin pada tahap pertama. Vaksinasi tahap pertama, kata dia, akan dilakukan terhadap para tenaga kesehatan di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Adapun total tenaga kesehatan di Kota Semarang berdasarkan data Sistem Aplikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) mencapai 15.488 orang. Setelah tenaga kesehatan, lanjut dia, vaksinasi rencananya akan dilakukan terhadap petugas di pos-pos pelayanan publik. Sementara itu, wali kota yang akrab disapa Hendi ini menyatakan siap untuk menjadi orang pertama di Kota Semarang jika akan divaksin COVID-19. “Prinsipnya, kalau seorang wali kota harus divaksin yang pertama, kami siap. Dan kalau harus yang lain dulu, kami juga siap,” katanya.

Sembilan Jalan di Semarang Ditutup

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang akan menutup sembilan ruas jalan di ibu kota Jawa Tengah itu pada waktu-waktu tertentu saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) mulai 11-25 Januari 2021. Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro Martanto di Semarang, Jumat, mengatakan mekanisme penutupan tersebut sama seperti saat pemberlakuan PKM yang diperketat beberapa waktu. Dari sembilan ruas jalan tersebut, di antaranya akan ditutup selama 24 jam. Ketiga ruas tersebut, meliputi Jalan Tanjung, Jalan Supriyadi, dan Jalan Lamper Tengah Raya. Adapun enam ruas jalan lainnya, kata dia, akan ditutup mulai pukul 21.00 WIB dan dibuka pada pukul 06.00 WIB pada keesokan harinya. Enam ruas yang dialihkan arus lalu lintasnya pada waktu tertentu tersebut, antara lain Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pandanaran, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda dan Jalan Letjen Suprapto di kawasan Kota Lama Semarang. “Ini kelanjutan PKM yang sebelumnya. Masyarakat diharapkan menaati imbauan pemerintah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pemkot Semarang kembali memperketat aturan tentang PKM di tengah pandemi Covid-19 yang disesuaikan dengan keputusan pemberlakuan PKM untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2021. Berkaitan dengan angka kasus Covid-19 yang masih tinggi, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat tetap mengikuti prosedur kesehatan yang baik. “Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu,” katan

Semarang Kembali Batasi Kegiatan Masyarakat

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang kembali memperketat aturan tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masa pandemi Covid-19. Kebijakan ini disesuaikan dengan keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 11 hingga 25 Januari 2021. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Kamis (7/1), mengatakan PKM harus kembali diperketat dan disesuaikan dengan kebijakan yang diputuskan pemerintah pusat “Kami akan implementasikan. Beberapa hal sudah diatur dalam PKM. Dalam satu hingga dua hari ini revisi sudah bisa ditandatangani,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menuturkan beberapa penyesuaian yang dilakukan, di antaranya pemberlakuan bekerja dari rumah untuk ASN, operasional pusat perbelanjaan dan tempat makan, hingga pembatasan fasilitas umum serta kegiatan sosial budaya. “Saat ini pemberlakuan sistem kerja ASN di lingkungan Pemkot Semarang masih 50 persen bekerja dari rumah,” katanya. Mulai 11 Januari, kata dia, akan diberlakukan 75 persen bekerja dari rumah untuk PNS dan non-PNS tersebut. Sementara untuk jam operasional pusat perbelanjaan akan dibatasi hanya sampai pukul 19.00 WIB. Adapun restoran, tempat hiburan, serta PKL, kata dia, akan dibatasi jam bukanya hingga pukul 21.00 WIB. “Khusus tempat makan ini fokus pembatasan pada kapasitas maksimal 50 persen, disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” katanya. Dalam revisi PKM tersebut, lanjut dia, berbagai kegiatan seminar, dialog, serta diskusi yang digelar secara offline diminta untuk ditunda penyelenggaraannya. Untuk pernikahan, lanjutnya, tetap diizinkan, namun hanya sebatas pelaksanaan akad nikah dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Berkaitan dengan angka kasus Covid-19 yang masih tinggi, ia meminta masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan yang baik. “Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu,” katanya.

Wali Kota Semarang Resmikan Ponpes Tahfidz Muhammadiyah

SEMARANG-  Wali Kota Semarang Hendi Prihardi meresmikan pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Muhammadiyah di Desa Wonorejo, Wates, Ngaliyan, Semarang,Ahad (20/9). Hendi yang didampingi Ketua DPRD Kadarlusman meletakan batu pertama pembangunan ponpes para santri penghafal Qur’an tersebut. “Apa yang dilakukan teman-teman Muhammadiyah ini sangat kami apresiasi. Kami selalu siap mendukung dan bersinergi dalam memajukan pendidikan di kota Semarang, “ ujar Hendi dalam sambutannya. Hendi juga menyatakan siap memberikan bantuan untuk pembangunan ponpes baik dari anggaran belanja pemerintah kota maupun pribadi. Peresmian pembangunan ponpes tersebut dihadiri oleh camat, kapolsek, danramil, Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA), dan MWC Nahdlatul Ulama Ngaliyan Kyai Shodiq.  Sejumlah tokoh Muhammadiyah juga hadir dalam kesempatan tersebut. Diantaranya dari unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)  Jateng Prof Suparman, Sekretaris PWM Wahyudi, Ketua Majelis Wakaf PCM Jateng, H. Widadi, SH, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Drs. H. Fakhrur Rozi, M.Ag dan segenap pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaliyan. Fakhrur Rozi dalam sambutannya menyatakan, selain di Ngaliyan, Muhammadiyah juga membangun Ponpes Tahfidz Luqmanul Hakim di Gunung Pati. Hal ini dalam rangka meningkatkan mutu para ahli agama khusus penghafal Qur’an. Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Ngaliyan (PCM) Ngaliyan M. Anas Hamzah sebagai pemrakarsa pembanguan ponpes, mengatakan, Ponpes Tahfidz Muhammadiyah Ngaliyan ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 840 meter persegi. Ponpes akan dibangun dua lantai. Lantai pertama dipergunakan untuk ruang kelas, mushola, tempat satpam, kamar mandi, dan dapur. Sementara lantai kedua dipergunakan sebagai kamar tidur para santri, kamar mandi, tempat jemuran, dan tempat memasak air.  “Selain sebagai tempat santri penghafal Qur’an, ponpes juga akan membuka madrasah diniyah di siang dan sore hari untuk anak-anak warga sekitar. Sehingga kemanfaatan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambah Anas. Telan Biaya 2,8 M Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Pembangunan Ponpes Tahfidz Dr Ahwan Fanani, M.Ag, menerangkan , biaya pembangunan Ponpes menelan biaya 2,8 Milyar rupiah. Sumber utama yang diharapkan terutama berasal dari para sumbangan para donatur. Baik berupa zakat, infaq maupun shadaqah.    “Karena itu kami mengetuk hati para donatur untuk bisa menyukseskan pembangunan ponpes pencetak para santri penghafal Qur’ran ini. Insha Allah atas amal jariyahnya, para donatur akan ,mendapatkan pahala yang sama dengan setiap huruf yang dibaca oleh para santri penghafal Qur’an ini,” ujar Ahwan yang juga merupakan dosen FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini. Donasi bisa disampaikan melalui  rekening panitia pembangunan PCM Ngaliyan di Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP. Ngaliyan  nomor rekening. 714-347-2177

Hendi Yakinkan Investor, Semarang Tak Terapkan PSBB

SEMARANG, Jowonews- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meyakinkan para investor tentang kondisi Ibu Kota Jawa Tengah yang terus berbenah, termasuk dalam menyikapi pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut saat menyampaikan paparan dalam Semarang Business Forum 2020 yang digelar secara daring di Semarang, Rabu. Ia menjelaskan salah satu sikap Pemkot Semarang dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19. yakni dengan tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemkot Semarang memilih menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, kata dia, yang menjadi jalan tengah untuk menjembatani sektor kesehatan dan ekonomi. Upaya lain yang dilakukan Pemkot Semarang untuk menarik investor yakni berupa keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan. Hendi optimistis Kota Semarang dapat beradaptasi dengan perubahan aktivitas saat ini sehingga perekonomian bisa kembali bangkit. “Silakan berinvestasi di Kota Semarang. Kami berikan kemudahan perizinan, insentif pajak dalam kepemilikan aset, serta keringanan pajak operasional,” katanya.

Wali Kota Semarang Siapkan Rumah Dinas untuk Kamar Isolasi PDP COVID-19

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan menjadikan rumah dinasnya sebagai kamar isolasi bagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga tertular COVID-19. “Nanti akan disiapkan 110 kamar isolasi di rumah dinas wali kota,” kata Hendrar Prihadi di Semarang, Senin. Mekanismenya, kata dia, PDP yang dirawat di kamar isolasi di rumah dinas wali kota ini berada di bawah penanganan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Menurut dia, hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi jika jumlah PDP Corona bertambah banyak. Pengoperasian kamar isolasi ini, lanjut dia, tetap di bawah koordinasi rumah-rumah sakit rujukan yang sudah ditentukan pemerintah. Selain rumah dinas wali kota, kata dia, kantor badan diklat milik Pemkot Semarang juga akan diubah menjadi kamar-kamar isolasi untuk PDP. Kamar isolasi di rumah dinas wali kota tersebut, menurut dia, akan siap digunakan pada 30 Maret 2020. (jwn5/ant)