Jowonews

Masih Rendah, Lama Menginap Wisatawan di Solo

SOLO, Jowonews- Lama menginap wisatawan di Kota Solo dinilai masih rendah. Capaiannya belum sesuai dengan target yang diharapkan. “Dari data kami, rata-rata lama menginap wisatawan domestik di Kota Solo hanya 1,50 hari, sedangkan wisatawan mancanegara 2,50 hari,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Surakarta Budy Sartono di Solo, Selasa (23/3).. Sedangkan untuk rata-rata okupansi hotel di Kota Solo, selama tahun lalu masih di angka 29,35 persen. Menurut dia, salah satu penyebab rendahnya rata-rata lama menginap maupun okupansi tersebut salah satunya adalah belum adanya atraksi di malam hari. “Kami belum memberikan atraksi, hiburan malam agar mereka mau tinggal lebih lama. Kalau makanan ada yang sampai 24 jam, tetapi hiburan belum,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Padahal, dikatakannya, jika dari sisi destinasi wisata sejauh ini Kota Solo memiliki berbagai alternatif. Pihaknya mencatat saat ini Kota Solo memiliki 20 destinasi wisata. Kondisi ini didukung dengan suplai dari industri pariwisata, di antaranya keberadaan hotel berbintang yang jumlahnya saat ini ada 48 hotel dan hotel nonbintang sebanyak 97 hotel. “Kalau untuk ketersediaan kamar di Kota Solo ada sebanyak 4.350 kamar. Selain itu kami memiliki guide bersertifikat yang jumlahnya sebanyak 37 orang dan travel agent sebanyak 68,” katanya. Sementara itu, dengan suplai industri pariwisata dari berbagai sektor tersebut, pihaknya berharap jumlah wisatawan tahun ini paling tidak bisa mendekati tahun lalu dengan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) juga bisa mencapai Rp60 miliar. Berdasarkan data, realisasi jumlah wisatawan pada tahun lalu sebanyak 1.420.315 orang dengan rincian 1.415.830 wisatawan nusantara dan 4.485 wisatawan mancanegara. Sedangkan dari sisi pendapatan asli daerah yang disumbangkan hotel, restoran, dan hiburan pada tahun lalu sebesar Rp60,682 miliar. Ia mengatakan PAD sektor ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar Rp111,882 miliar. Berdasarkan data, PAD hotel, restoran, dan hiburan pada tahun 2020 memberikan sumbangan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 4,57 persen dan di tahun 2019 memberikan kontribusi sebesar 5,41 persen.

Tatanan Normal Baru, Pemkab Pekalongan Siap Sambut Wisatawan

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya menyambut kunjungan wisatawan dengan tatanan hidup normal baru di tengah pandemi virus Corona jenis baru (COVID-19). Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa kesiapan pemkab membuka destinasi wisata ini dengan tetap mempertimbangkan penerapan protokol kesehatan bagi para pengunjung wisata. “Kita tetap menekan penerapan protokol kesehatan bagi wisatawan setelah Kabupaten Pekalongan ditetapkan sebagai zona hijau dan menerapkan tatanan normal baru,” katanya. Ia mengingatkan pada pengelola objek wisata dan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) setempat agar para pengunjung tidak mengabaikan anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan saat akan masuk ke objek wisata. “Kita sudah resmi membuka semua objek wisata di tengah pandemi COVID-19. Oleh karena, saya minta para pengelola harus menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjung objek wisata,” katanya. Semua wisatawan yang akan masuk ke objek wisata, kata dia, wajib dicek suhu tubuh, penggunaan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk. Menurut dia, Kabupaten Pekalongan memiliki 28 objek wisata yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan tiga lainnya yaitu objek wisata LinggoAsri, Bumi Perkemahan, Panyai Depok oleh pemerintah daerah, “Saat ini perkembangan wisata sudah sangat singnifikan karena pada empat tahun terakhir ini, kita bisa memberikan regulasi serta fasilitasi destinasi wisata baru yang dikelola masyarakat,” katanya. Pengunjung objek wisata Linggo Asri Silfi (35) mengatakan dirinya bersama keluarganya sengaja datang ke objek wisaya ini setelah pemerintah sempat melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Saya baru kali pertama kali datang ke objek wisata ini, setelah ‘lockdown’ berbulan-bulan. Oleh karena, kami setelah mendengar objek wisata Linggo Asri dibuka kembali langsung datang ke sini untuk cari udara segar dan keindangan alam,” katanya. (jwn5/ant)

Kembalikan Kepercayaan Wisatawan Jadi Kunci Pemulihan Industri Pariwisata

JAKARTA, Jowonews.com – Upaya mengembalikan kepercayaan wisatawan dinilai sebagai kunci sukses yang paling efektif dalam pemulihan sektor pariwisata di tanah air. “Indonesia mengalami lack of trust of destination dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, sehingga kita harus berupaya bersama meningkatkan kepercayaan terhadap wisatawan,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, Minggu. Nia Niscaya saat berbicara dalam bincang bisnis daring ASITA bertajuk “Sinergi ASITA dan Pemerintah Menyikapi Kebijakan New Normal Pariwisata Indonesia” mengatakan, penurunan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi akibat COVID-19 sebenarnya terjadi di seluruh negara di dunia. Di Indonesia, seiring dengan penanganan COVID-19 oleh pemerintah, sentimen dari sejumlah negara terhadap pasar Indonesia sudah mengalami pertumbuhan positif dari yang sebelumnya berada di zona merah atau di bawah 0 persen. “Meski pada periode 9 hingga 16 Juni 2020 berdasarkan Sprinklr Analytic (social listening tools) sentimen sejumlah negara mulai terjadi peningkatan, tapi ini jangan lantas membuat kita cukup puas. Secara umum persepsi mereka masih sekitar 50 persen,” kata Nia Niscaya. Dalam diskusi tersebut turut menghadirkan Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kosmas Harefa, Duta Besar LBPP RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, serta Duta Besar LBPP Indonesia untuk Laos Pratito Soeharyo. Untuk dapat meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan dan pariwisata nasional pada umumnya, Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun protokol Cleanliness, Health and Safety (CHS) antara lain dalam bentuk video edukasi dan handbook yang ditujukan kepada para pelaku usaha parekraf. Kemudian melakukan simulasi dan uji coba penerapan protokol sekaligus mendokumentasikan sebagai bahan untuk soft campaign dan tutorial. Juga sosialiasi/pelatihan serta publikasi kepada para pelaku dan masyarakat domestik serta internasional melalui berbagai channel. “Inilah pokok persoalan kalau bicara wisatawan. Kesuksesan Indonesia dalam penanganan COVID-19 ini bisa menjadi salah satu penilaian dalam pembentukan nation branding. Karena itu perlu sinergi dari ASITA juga perwakilan di negara-negara pasar untuk bagaimana meningkatkan kepercayaan wisatawan,” kata Nia. Berkaca dari negara-negara lain yang telah mampu pulih dari COVID-19, lanjutnya, pasar dalam negeri akan berjalan lebih dahulu. Strategi ini juga akan dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf dengan kampanye #DiIndonesiaAja dengan segmentasi pasar keluarga, pasangan, wisatawan perorangan (FIT), dan pemerintah. Begitu juga untuk pasar wisatawan mancanegara, dengan menyiapkan strategi kampanye #DreamNowTravelTomorrow sebagai branding protokol CHS. Yakni menyampaikan pesan kepada wisman terkait protokol kesehatan dan inspiring content dan tetap menjaga komunikasi dengan partner di originasi dan destinasi untuk tetap hadir dan memberikan inspirasi di pasar. “Intinya kita harus bisa hadir di pasar dengan menampilkan konten-konten yang memberi inspirasi pada wisatawan,” kata Nia. Duta Besar LBPP RI untuk Singapura Ngurah Swajaya sepakat dan siap mendukung strategi yang disiapkan Kemenparekraf/Baparekraf karena pariwisata erat kaitannya dengan kepercayaan. Ngurah mengatakan pihaknya akan mendukung dengan turut membuat konten-konten terkait penanganan COVID-19 di Indonesia dan disiarkan melalui seluruh media yang dimiliki. “Pasar domestik di Indonesia berpotensi luar biasa namun hal itu tentu tidak cukup dan perlu ditopang dengan wisatawan mancanegara. Sehingga citra akan pariwisata di Indonesia terus berada di benak wisatawan,” kata Ngurah. Sementara Duta Besar LBPP Indonesia untuk Laos, Pratito Soeharyo mengatakan pihaknya juga akan mendorong para diaspora Indonesia, terutama yang berada di Laos untuk mempromosikan kebijakan pariwisata Indonesia. Pratito mengatakan pihaknya juga telah memiliki berbagai program untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di Laos. Salah satunya mendorong pembukaan penerbangan langsung dari Luang Prabang ke Bali. “Kita juga telah memiliki rencana program untuk famtrip Key Opinion Leaders dan jurnalis dari Laos,” kata Pratito. Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kosmas Harefa mengatakan pihaknya memiliki 13 program dalam mendukung sektor pariwisata di masa normal baru atau pascapandemi COVID-19. Diantaranya melakukan sinkronisasi anggaran belanja terkait pariwisata yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga juga mendorong anggaran belanja perjalanan dinas dalam negeri (termasuk kegiatan MICE) seluruh K/L agar dialokasikan ke daerah yang bergantung pada sektor pariwisata. “Jumlah ini tidak sedikit, ini bisa jadi kekuatan perekonomian di destinasi kita,” kata Kosmas. (jwn5/ant)

Magelang Akan Datangkan Armada Band dalam Acara Moncer Serius 2020

MAGELANG, Jowonews.com – Kota Magelang, Jawa Tengah dalam rangkaian program “Moncer Serius 2020” bakal menggelar konser musik pada Sabtu (7/3)  dengan mendatangkan grup musik Armada Band sebagai upaya mendatangkan wisatawan ke kota getuk tersebut. “Konser musik ini menjadi salah satu strategis untuk mengundang wisatawan masuk ke Kota Magelang. Ini merupakan bagian dari agenda tahun kunjungan wisata bertajuk Moncer Serius 2020,” kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang Djarwadi di Magelang, Kamis. Ia menuturkan melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, mulai dari kuliner, hotel dan pusat oleh-oleh akan ramai pengunjung. Menurut dia Armada Band memiliki banyak penggemar di Magelang dan sekitarnya sehingga diharapkan konser akan berlangsung meriah. Armada Band akan tampil sekitar pukul 22.00 – 23.00 WIB. Namun sebelumnya, beberapa band lain bergenre pop akan tampil antara lain The Star of TVM, Penyanyi pemenang Agri Flori 2019 kolaborasi DJ Qla, Java Electronik Contemporer dan sebagainya, mulai pukul 13.00 WIB. “Armada Band yang digawangi Rizal (vokalis), Radha & Mai (gitar), Endra (bass), dan Andit (drum) akan tampil membawakan sekitar 10 lagu,” katanya. Ia memaparkan konser musik ini akan menggunakan panggung berukuran 18×9 meter dengan ketinggian panggung 1,5 meter. Agar terkesan luas, jarak lantai panggung dengan atap dibuat longgar sekitar 6 meter. Panggung akan didukung dengan pencahayaan lampu dan soundsystem yang memadai. Sehingga diharapakn menjadi konser terbaik dan menghibur penonton. Djarwadi menargetkan konser akan dihadiri antara 15.000 – 20.000 penonton. (jwn5/ant)

Gaet Wisatawan, Pemkab Pekalongan Titip Promosi Wisata ke Kedubes Australia

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menitipkan promosi wisata daerah itu  kepada Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Allaster Cox, sehingga warga asal negara Kanguru itu berkunjung ke daerah itu.  “Mr Allaster Cox menyatakan Kabupaten Pekalongan begitu indah, damai dan nyaman sehingga hal ini menjadi modal untuk memperluas promosi wisata kepada masyarakat Australia,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Kamis. Menurut dia, Allaster Cox berkunjung ke daerah itu dalam rangka Program Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak). Bupati berharap kunjungan itu bermanfaat positif terhadap perkembangan pariwisata dan penurunan angka kemiskinan. “Oleh karena itu kami berharap kehadiran Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia ini dapat memicu dan mempromosikan pariwisata di daerah ini pada masyarakat di Australia,” katanya. Asip mengatakan dirinya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Pemerintah Australia melalui Program Kompak yang telah ikut berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan dan memperluas promosi wisata di daerah itu. “Kami mengapresiasi Program Kompak yang digagas oleh Pemerintah Australia ini karena telah ikut menurunkan angka kemiskinan di daerah menjadi satu digit, meningkatkan kapasitas aparatur pemda, dan kualitas serta, akses layanan dasar,” katanya. Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Allaster Cox mengatakan dirinya merasa puas dengan penerapan kegiatan Program Kompak yang dilakukan sesuai ketentuan. “Saya senang dengan kemajuan dan dampak yang dicapai melalui program Kompak di Kabupaten Pekalongan yang telah ikut menurunkan angka kemiskinan di daerah itu,” katanya. (jwn5/ant)

Cuaca Buruk, Sejumlah Wisatawan Tertahan di Karimunjawa

JEPARA, Jowonews.com – Sejumlah wisatawan yang masih berada di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih menunggu kapal yang melayani penyeberangan ke Jepara karena sejak Minggu (5/1) belum ada kapal penyeberangan yang beroperasi akibat cuaca buruk. “Informasinya masih ada wisatawan yang kebetulan membawa mobil ke Karimunjawa belum bisa pulang karena belum ada kapal yang beroperasi,” kata Kepala Kepolisian Sektor Karimunjawa Polres Jepara Iptu Suranto di Jepara, Senin. Untuk memastikan jumlah pengunjung tersebut, kata dia, jajarannya tengah melakukan pengecekan di lapangan guna memastikan informasi yang disebutkan ada empat mobil pengunjung Karimunjawa yang belum bisa kembali. Sementara wisatawan yang tidak membawa mobil sudah bisa pulang dengan naik Kapal Pelni menuju Semarang pada Minggu (5/1). Pada saat itu, lanjut dia, wisatawan yang berada di Karimunjawa menunggu Kapal Motor Express Bahari, namun tidak beroperasi sehingga mereka diangkut dengan Kapal Pelni. Ia mengimbau wisatawan yang hendak berlibur ke Karimunjawa untuk mempertimbangkan cuaca laut yang saat ini memasuki musim baratan yang ditandai dengan gelombang tinggi. “Jika masih ada yang nekat, maka harus siap dengan risiko tidak bisa pulang sesuai jadwal karena beroperasinya kapal penumpang juga disesuaikan dengan kondisi gelombang,” ujarnya. Sementara itu, Camat Karimunjawa Saptagus Karnanejeng Rahmadi mengakui belum mendapatkan informasi soal masih adanya wisatawan yang tertahan di Karimunjawa. Ia memperkirakan wisatawan justru terangkut semuanya dengan Kapal Pelni pada Minggu (6/1). Wisatawan yang berlibur ke Karimunjawa ketika cuaca laut tidak mendukung, bisa menggunakan pesawat dengan biaya perjalanan yang lebih mahal dibandingkan dengan kapal penumpang. (jwn5/ant)

Selama Libur Tahun Baru, Desa Wisata Serang Purbalingga Catat 34.943 Wisatawan

PURBALINGGA, Jowonews.com – Pengelola Desa Wisata Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mencatat 34.943 wisatawan telah mengunjungi tempat rekreasi tersebut selama libur Natal 2019 hingga Tahun Baru 2020. “Selama libur Natal 2019 hingga tahun baru, ada sekitar 34.943 wisatawan yang mengunjungi Desa Wisata Serang,” kata Kepala Desa Serang, Sugito di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu. Dia mengatakan jumlah wisatawan tersebut dinilai telah sesuai dengan target yang ditetapkan.   “Sebelumnya kami menargetkan 35.000 wisatawan selama libur Natal 2019 hingga pergantian tahun baru. Sementara jumlah wisatawan yang datang berkunjung sebanyak 34.943, kami anggap telah mencapai target,” katanya. Dia menambahkan walaupun kondisi cuaca selama musim libur Natal dan tahun baru sering hujan, namun animo pengunjung untuk berekreasi tetap tinggi. “Sebagian besar pengunjung merupakan keluarga, orang tua dengan anak-anaknya, meskipun hujan namun tidak menyurutkan aktivitas pengunjung untuk menjajal berbagai wahana yang ada,” katanya.   Dia juga mengatakan tercapainya target angka kunjungan wisatawan sejalan dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. “Sebelum musim libur Natal dan tahun baru, kami telah mempersiapkan wahana-wahana baru, salah satunya menambah jumlah kolam renang, selain itu juga telah melakukan perbaikan di wahana-wahana lainnya,” katanya. Selain melakukan perbaikan-perbaikan dan menambah wahana, kata dia, pihaknya juga terus menggencarkan promosi guna menarik minat wisawatan. “Misalkan saja kami gencar promosikan wahana petik stroberi, wahana petik stroberi ini memungkinkan pengunjung untuk bisa bebas menjelajahi kebun stroberi lalu memetik dan menikmati buah stroberi secara langsung di lokasi,” katanya.   Dia menambahkan, selain wahana petik stroberi pihaknya juga menyiapkan berbagai destinasi lain guna menarik wisatawan yang datang berkunjung ke desa wisata tersebut. “Destinasi wisata di Desa Serang yang bisa dijelajahi oleh para pengunjung antara lain Kampung Kurcaci, wisata Lembah Asri, Pudangmas hingga Gardu Pandang Gunungmalang,” katanya. Dia mengatakan desa wisata yang berlokasi di kaki Gunung Slamet itu menawarkan banyak pilihan destinasi yang akan disukai wisatawan. (jwn5/ant)