Jowonews

RSMS Purwokerto Dijadikan Percontohan Integrasi Sistem Informasi dengan BPJS Kesehatan

PURWOKERTO, Jowonews.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai bagian dari proyek percontohan integrasi sistem informasi rumah sakit dengan BPJS Kesehatan. “Kami (dari) BPJS Kesehatan bersama Ketua Umum Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia) ke sini dalam rangka tindak lanjut komitmen kami bersama Persi untuk semakin meningkatkan pelayanan di masyarakat, khususnya di rumah sakit,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di RSMS Purwokerto, Jumat. Ia mengatakan salah satu komitmen BPJS Kesehatan bersama Persi adalah terus memastikan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan menyediakan displai tempat tidur sehingga masyarakat tahu persis ketersediaan tempat tidur di RS. Selain itu, kata dia, pihaknya juga ingin memastikan displai tempat tidur tersebut selalu diperbarui dengan baik. Menurut dia, mulai saat ini juga ada displai tindakan karena masyarakat selalu bertanya mengapa operasi dilakukan satu-dua bulan lagi sehingga ada kekhawatiran akan terjadi apa-apa. “Ini yang akan kami sampaikan, kami perlihatkan, tadi dilihat di sini ada tindakan bedah mulut itu baru bisa dioperasi tanggal 26 bulan 2. Artinya, dua bulan lagi, nah untuk masyarakat nanti ada keterangan bahwa tindakan ini memang menunggu dua bulan lagi tidak berpengaruh terhadap gejala penyakit dan yang lain, sehingga tidak terjadi kegelisahan di masyarakat,” katanya.  Lebih lanjut, Fachmi mengatakan oleh karena sistem teknologi informatika di RSMS Purwokerto telah terbangun lama termasuk rujukan dalam jaringannya (daring/online) dan BPJS Kesehatan sedang membangun sistem registrasi daring di fasilitas kesehatan, sehingga diintegrasikan semuanya mulai dari A sampai Z. Dengan demikian, kata dia, masyarakat peserta BPJS Kesehatan yang akan berobat di fasilitas kesehatan bisa mendaftar dari rumah. “Jadi, kita selalu menghadapi persoalan, pasien BPJS itu antrenya lama, menunggunya lama, karena memang datang bersamaan pada jam yang sama,” katanya. Ia mengatakan dengan adanya registrasi secara daring, pasien akan datang pada jam yang telah ditentukan, selain itu rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) pun sudah daring sehingga pasien pun makin ada kepastian layanan. Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada RSMS Purwokerto yang telah sangat terbuka dengan menginformasikan berbagai hal termasuk tindakan operasi kepada masyarakat. Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSMS Purwokerto Yunita Dyah Suminar mengatakan integrasi sistem tersebut tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. “Jadi, mudah, cepat, dan murah itu adalah wajib dalam pelayanan publik, itu yang pertama. Kami punya aplikasi RSMS Online, BPJS punya Mobile JKN, kenapa harus satu-satu, kenapa tidak kita satukan supaya masyarakat lebih mudah menggunakan layanan tersebut, jadi dunia dalam satu genggaman. Saya kira itu satu inovasi atau kemajuan yang kita punya bersama-sama, bukan milik Margono, bukan milik BPJS, tapi milik masyarakat Indonesia,” katanya. Ketua Umum Persi Kuntjoro Adi Purjanto mengaku mengamati dan mencoba meyakini bahwa proses yang terjadi di rumah sakit adalah proses yang luar biasa. Menurut dia, hal itu tidak mudah dilakukan kalau pemimpin-pemimpin atau orang-orang yang ada di rumah sakit tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap perubahan perilaku untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada pasien. “Saya berharap sebagai Ketua Umum Persi, dari Rumah Sakit Margono Soekarjo di mana tadi ada integrasi RSMS Online dan Mobile JKN, dari sini untuk Indonesia,” katanya. (jwn5/ant)

Longsor Tertangani di Dua Dusun di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa longsor di dua dusun di wilayah setempat telah tertangani dengan baik. “Longsor di dua titik yakni di Dusun Babakan dan Dusun Gunung Alang telah tertangani, pembersihan badan jalan dari material longsor juga telah selesai dilakukan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Jumat. Dia mengatakan tim gabungan yang terdiri atas BPBD Banjarnegara, TNI-Polri, relawan, hingga warga setempat telah melakukan upaya tanggap darurat dan penanganan bencana selama dua hari. “Pada saat ini semua proses penanganan telah selesai dilakukan, warga juga telah melakukan aktivitas seperti biasanya,” katanya. Kendati demikian, pihaknya terus mengingatkan warga di Banjarnegara untuk terus meningkatkan kewaspadaan pasalnya curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa waktu belakangan ini. “Karena ada sejumlah wilayah di Banjarnegara yang merupakan wilayah rawan longsor maka warga diimbau selalu meningkatkan kewaspadaan, selalu cek lokasi sekitar apabila hujan deras dan apabila terjadi rekahan tanah segera mengungsi serta melaporkan kepada kepala desa atau BPBD,” katanya Sebelumnya, dua dusun yang ada di wilayah setempat mengalami tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan. Dia menyebutkan dua dusun yang mengalami longsor antara lain Dusun Babakan, Desa Kandangwangi, Kecamatan Wanadadi dan Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Kecamatan Pagedongan. “Kejadian terjadi pada Rabu (1/1) sore dan tim langsung meluncur ke lokasi,” katanya. Dia menjelaskan di Dusun Babakan, longsor terjadi akibat talud penahan jalan setinggi lima meter longsor setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu. “Akibatnya material longsor menutup drainase dan bahu jalan yang menjadi akses penghubung antarkecamatan,” katanya. Longsor di Dusun Gunung Alang terjadi karena tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan penghubung desa setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan. “Puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2020 karena itu seluruh OPD agar meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya. (jwn5/ant)

Penerimaan Pajak Kudus 2019 Sebesar Rp125,67 Miliar Lampaui Target

KUDUS, Jowonews.com – Penerimaan pajak daerah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama 2019 terealisasi sebesar Rp125,67 miliar atau 110,74 persen dari rencana penerimaan selama setahun sebesar Rp113,48 miliar. “Sejak awal, kami memang optimistis bisa mencapai target. Apalagi, beberapa pos penerimaan hingga Oktober 2019 sudah melampaui target dan penerimaan secara total mencapai 91,73 persen,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono di Kudus, Jumat. Ia mencatat selama beberapa tahun terakhir pencapaian target penerimaan pajak daerah selalu bisa mencapai target. Target penerimaan sebesar Rp113,48 miliar, berasal dari 11 pos penerimaan pajak daerah. Kesebelas pos penerimaan pajak tersebut, meliputi pajak hotel sebesar, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, dan pajak penerangan jalan. Sementara pajak lainnya, yakni pajak mineral bukan logam batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, PBB, dan bea perolehan hak tanah bangunan. “Dari 11 pos penerimaan, tercatat hanya satu pos yang tidak mencapai target, yakni pajak sarang burung walet selebihnya melampaui target hanya terealisasi 32,95 persen dari target Rp33 juta,” ujarnya. Hal itu disebabkan jumlah pengusahanya semakin berkurang menyusul prospek usaha tersebut semakin menurun. Adapun rinciannya, untuk pajak hotel direncanakan selama setahun bisa mendapatkan pemasukan sebesar Rp2,52 miliar, kemudian pajak restoran sebesar Rp7,6 miliar, pajak hiburan sebesar Rp439,9 juta, pajak reklame sebesar Rp3,1 miliar, dan pajak penerangan jalan sebesar Rp50,4 miliar. Sementara pajak lainnya, yakni pajak mineral bukan logam batuan sebesar Rp36 juta, pajak parkir sebesar Rp441,4 juta, pajak air tanah sebesar Rp2,25 miliar, pajak sarang burung walet sebesar Rp33 juta, PBB sebesar Rp23,69 miliar, dan bea perolehan hak tanah bangunan (BPHTB) sebesar Rp22,97 miliar. Target penerimaan pajak tahun ini, mengalami kenaikan karena tahun 2017 sebesar Rp82,17 miliar dan 2018 sebesar Rp102,1 miliar. Dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak daerah, BPPKAD Kudus juga memasang alat “tapping box” di sejumlah tempat usaha untuk memantau transaksi dan akan melakukan evaluasi pelaporan transaksinya. Masing-masing tempat usaha, diharapkan melaporkan pelaporan penerimaannya secara jujur karena pajak yang disetor nantinya juga dimanfaatkan untuk pembangunan di daerah. (jwn5/ant)

Kapolri-Panglima TNI Tinjau Sejumlah Lokasi Terdampak Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Kapolri Jenderal Pol Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau tiga lokasi di Jakarta yang terdampak banjir untuk memberikan bantuan, Jumat. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Gardu Induk Listrik Kembangan, Jakarta Barat. “Gardu Kembangan melayani masyarakat. Selamat bertugas. Semangat untuk karyawan yang sudah bekerja, berdedikasi demi kesejahteraan masyarakat,” kata Panglima Hadi saat meninjau GIS Kembangan. Panglima dan Kapolri memberikan bantuan kepada para karyawan GIS Kembangan. “Buat beli nasi goreng ya,” ujar Kapolri Jenderal Idham Azis. Operasional GIS Kembangan sempat terhenti karena meluapnya Sungai Kali Angke yang membuat sejumlah alat operasional GIS terendam air. Lokasi kedua yang dikunjungi adalah Koramil 05/Tanah Abang, Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Lokasi ketiga, yakni Bantaran Sungai Ciliwung,Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Hujan mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) malam dengan intensitas besar sehingga banjir pun melanda warga di sejumlah wilayah. Pada Kamis (2/1), banjir terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang hingga Bekasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Jabodetabek mencapai 30 orang. (jwn5/ant)

Presiden Jokowi Tinjau Pompa Air Waduk Pluit Pagi-pagi

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo melakukan agenda “dadakan” pada Jumat pagi, yakni meninjau fasilitas pompa air di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. “Tadi Pak Presiden meninjau ke lapangan meninjau rumah pompa air,” kata Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, kepada ANTARA di Jakarta. Presiden memastikan operasi pompa air berfungsi dengan baik. Kunjungan itu dilakukan selama sekitar 30 menit. “Presiden juga melihat alat berat yang disiapkan dan ketemu pegawai di sana juga, setelahnya langsung kembali ke istana,” tambah Bey. Kegiatan peninjauan itu dilakukan Presiden secara “diam-diam”. Dia meninjau waduk itu sekitar pukul 09:00 WIB. Sebelumnya pada Rabu (1/1/2020), Presiden Jokowi memerintahkan tiga hal yang harus dikerjakan untuk mengatasi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) di awal 2020. Pertama yakni mengenai keselamatan warga, kedua normalisasi fasilitas-fasilitas umum karena banjir sudah masuk di Jakarta termasuk di Bandara Halim, Tol Cikampek, dan beberapa objek vital, lalu hal ketiga yakni kerja sama Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah mengatasi banjir.  (jwn5/ant)

BNPB: Korban Banjir Jabodetabek, Jabar, Banten Terkini 43 Jiwa

JAKARTA, Jowonews.com – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan korban banjir Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten bertambah menjadi 43 jiwa. “Korban bertambah menjadi 43 jiwa menurut data hingga Jumat, pukul 09.00 WIB. Korban terbanyak akibat terseret arus banjir dan tertimbun tanah longsor,” kata dia dikutip dari portal resmi BNPB di Jakarta, Jumat. Agus mengatakan korban meninggal dunia terbanyak di Kabupaten Bogor 16 orang, disusul Kabupaten Lebak (8), Jakarta Timur (7), Kota Depok dan Kota Bekasi, masing-masing tiga orang, serta Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bekasi, masing-masing satu orang. Selain terseret arus banjir sebanyak 17 orang dan tertimbun tanah longsor sembilan orang, korban jiwa juga terjadi karena tersengat arus listrik delapan orang dan hipotermia tiga orang. Sebanyak lima orang lainnya masih dalam pendataan dan satu orang dilaporkan masih hilang. Korban yang terseret arus banjir paling banyak berasal dari Kabupaten Bogor, 11 orang, Jakarta Timur (3), serta Jakarta Barat, Kota Bekasi, dan Kabupaten Lebak, masing-masing satu orang. Korban yang tertimbun tanah longsor berasal dari Kabupaten Lebak empat orang, Kota Depok (3), Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor, masing-masing satu orang. Korban yang tersengat arus listrik berasal dari Kabupaten Lebak dan Kota Bekasi, masing-masing dua orang serta Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, masing-masing satu orang. (jwn5/ant)