Jowonews

Polda Jateng Terapkan Maximum Security

PURWOKERTO, Jowonews.com – Dalam rangka pengamanan Pilkada serentak di Jawa Tengah tahun 2020, Polda Jawa Tengah (Jateng) menerapkan sistem maximum security di 21 kabupaten/ kota yang menggelar Pilkada. Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dhaniel seusai Upacara Penutupan Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto mengatakan seluruh daerah yang menggelar Pilkada akan mendapatkan perhatian yang sama dengan merapkan maximum security. Irjen Pol Rycko berharap, seluruh tahapan pilkada yang berlangsung di empat kota dan 17 kabupaten di Jateng berjalan dengan lancar seperti halnya saat Pemilu 2019 lalu. “Alhamdulillah pemilu lalu dapat berjalan damai. Kita juga berharap 21 pilkada serentak bisa berjalan dengan damai. Kami terapkan pengamanan yang sama di semua daerah,” ujar Senin (2/3). Menurut Rycko, tahapan pilkada serentak telah dimulai. Sejumlah bakal calon bupati/walikota mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Tahapan pilkada sudah dimulai, sekarang tahap penjaringan calon, sudah ada beberapa calon yang sosialisasi, menemui masyarakat, pasang baliho. Ini kami kawal dengan baik supaya tidak ada permasalahan ketika pendaftaran nanti,” imbuhnya. Sementara itu, lebih lanjut Rycko mengatakan, sebagian besar bintara polri yang baru dilantik akan ditempatkan di wilayah Polda Jateng. Mereka juga akan memperkuat polres di 21 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada. “660 calon brigadir hari ini lulus semua dan dilantik menjadi anggota Polri. Ini nanti akan dibagi tugas, sebagian di mabes, kemudian polda-polda di seluruh Indonesia, sebagian besar lagi nanti di Polda Jateng. Penugasan di polisi umum, terutama di 21 wilayah (yang menggelar) pilkada,” pungkasnya.(jwn5/akh)

Ratusan Anak Ikut Lomba Kreatifitas SD Muh Weleri

KENDAL, Jowonews.com – Dalam rangka mengembangkan dan menggali kreatifitas anak dilingkungan kecamtan Weleri Kabupaten Kendal dan sebagai sarana mengenalkan sekolah, SD Muhammadiyah Weleri mengadakan lomba kreatifitas anak sholeh pada Sabtu (29/2). Kegiatan tersebut diikuti ratusan anak dari TK dan calon Wali Murid serta masyarakat umum. Kepala SD Muhammadiyah Weleri, Sriyanta SPdI mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan dalam rangka mengenalkan SD Muhammadiyah Weleri kepada para calon wali murid selain itu memberi ruang berkreasi kepada anak-anak TK yang ikut serta. Sebanyak 634 peserta didik dari TK sekecamatan weleri dan sekitanya. Beberapa lomba yang dipertandingkan mulai dar Tari kreasi baru, Hafalan Surat Pendek, Tarik tanbang Putra, Tarik tanbang Putri bahkan tidak kalah ketinggalan para guru pendamping juga memeriahkan lomba tarik tambang. “Kami sangat bangga kegiatan ini bisa diagendakan setiap tahun dan peserta pun semakin tahun terus bertambah, semoga dengan kegiatan ini semakin menjalin silaturrahim antara SD dan TK dilingkungan kecamatan Weleri dan sekitarnya,” katanya. Sementara itu, Kepala TK Pertiwi Montongsari Kec. Weleri Sri Prihayanti SPd mengatakan bahwa pihaknya selaku pendidik dari TK sangat mendukung dengan acara tersebut karena tujuan bagus yakni memperkenalkan kepada anak sejak dini mengenai akhidah dan sebagai ajang saling silaturrahmi dengan teman-teman TK yang lain. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini karena anak-anak diberikan ruang untuk menunjukan bakatnya,” ungkapnya.(jwn5/akh)

2 WNI Positif Corona, Ganjar Imbau Masyarakat Jateng Tidak Panik

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo mengimbau seluruh masyarakat Jawa Tengah tidak panik terkait dengan adanya dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit Covid-19. “Jangan panik, tetap beraktivitas seperti biasa dan selalu menjaga kesehatan serta mencuci tangan sesering mungkin,” katanya di Semarang, Senin. Ganjar juga meminta masyarakat mempelajari Covid-19, termasuk cara penyebaran dan pencegahannya. “Jika mengalami gejala flu dan demam, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya. Menurut dia, pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi dan penanganan termasuk isolasi berstandar WHO. “Seluruh pintu masuk ke Indonesia, terutama Jawa Tengah saya pastikan telah diperketat dengan thermal scanner untuk deteksi dini,” katanya. Pada kesempatan sebelumnya, Ganjar mengatakan telah menyiapkan seluruh rumah sakit untuk siaga, termasuk menyiapkan tempat isolasi jika wabah tersebut menyerang Jawa Tengah. “Kita juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik, mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan dan bandara,” ujarnya. Seperti diwartakan, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita usia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun positif terjangkit Covid-19. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (jwn5/ant)

Orang Sehat Tidak Perlu Pakai Masker, Menkes: Percuma Tetap Bisa Kena

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto tidak menyarankan orang sehat memakai masker sehingga tak perlu ada aksi borong masker. Menkes Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, menyatakan dirinya tetap pada keputusan WHO bahwa hanya mereka yang sakit saja yang disarankan memakai masker. “Yang sehat enggak usah, pakai. Percuma juga,” katanya. Hal itu karena mereka yang sehat masih memiliki akses untuk melakukan kontak dengan tangannya. “Kalau yang sehat pakai (masker) juga percuma. Dia nanti pegang-pegang, tangannya, dan sebagainya. Tetap saja bisa kena,” katanya. Maka ia, justru lebih menyarankan kepada mereka yang sehat untuk menjauhi orang yang sakit agar tidak tertular. Di samping itu juga menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. “Daripada itu (pakai masker) mending dia yang menjauhi orang sakit. Yang sakit menutup diri,” katanya. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap rasional dan tidak paranoid termasuk mereka yang tinggal di Depok, tempat dimana dua WNI terinfeksi Covid-19 tinggal. “Enggak apa-apa, enggak ada masalah. Aku Menkes, aku tahu apa yang perlu dan tidak,” katanya. Terawan juga mengatakan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang pada dasarnya bisa sembuh sendiri atau sama seperti virus lainnya. “Juga angka kematian dua persen atau di bawahnya. Tergantung imunitas tubuh. Makanya dari awal saya bilang jaga imunitas tubuh. Dari awal gerakan masyarakat hidup sehat itu terus kita gaungkan,” katanya. (jwn5/ant)

Pemerintah Telah Siapkan 100 Rumah Sakit di Indonesia Tangani Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit di Indonesia dengan standar pelayanan dan fasilitas sesuai yang disyaratkan WHO untuk menangani kasus virus corona. Presiden Joko Widodo saat mengumumkan kasus corona pertama di Indonesia yang dilakukan di Beranda Istana Merdeka Jakarta, Senin, mengatakan sejak awal pemerintah telah benar-benar mempersiapkan. “Persiapan misalnya rumah sakit lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik,” katanya, Presiden juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia sudah memiliki peralatan untuk penanganan sesuai dengan standar internasional. “Kita juga memiliki persiapan untuk reagen yang cukup. Kita memiliki tim gabungan yang ini tidak pernah saya sampaikan, tim gabungan TNI/Polri dan sipil, dalam penanganan ini,” kata Presiden. Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia ditegaskan Presiden Jokowi juga telah memiliki prosedur standar operasi yang telah diharmonisasi dan sama dengan standar internasional. “Kita juga memiliki anggaran, anggarannya ada dan ini juga diprioritaskan untuk menangani ini. Karena kalau kita tidak serius untuk menangani ini kalau dianggap tidak serius ini sangat berbahaya karena memang penyakit ini perlu kita waspadai dan perlu kita hati-hati,” kata Presiden. Pemerintah Indonesia juga membantah telah menyembunyikan kasus corona sebagaimana banyak dituduhkan berbagai pihak selama ini. (jwn5/ant)

Menkes Tegaskan Pemerintah Tidak Pernah Tutupi Kasus Infeksi Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia serius berusaha mencegah penularan virus corona dan tidak pernah menyembunyikan temuan kasus infeksi virus penyebab COVID-19 tersebut. “Tidak ada istilah yang selama ini ngomong negara lain bahwa kita menyembunyikan, enggak ada,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin. Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia dan itu menunjukkan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam menangani penularan virus yang menyebabkan wabah di sebagian wilayah China tersebut. “Ini serius yang kita periksa ini benar, kalau negatif ya negatif, kalau positif ya positif. Kalau positif kita katakan positif, kalau negatif kita katakan negatif,” katanya. Ia menjelaskan pula bahwa kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia dideteksi berdasarkan penelusuran terhadap warga yang tinggal di Malaysia dan melakukan perjalanan ke Indonesia lalu kembali ke Malaysia. “Diperiksa karena sakit, setelah beberapa hari sakit, maka dicek begitu datang di sana ke monitor dan sebagainya maka dikatakan sakit dengan COVID-19 positif,” katanya. “Dan kita sudah terus melakukan tracking (pelacakan), siapa saja yang kontak, closed contact (kontak dekat) dengan pasien ini. Begitu kita dapatkan closed contact, kita tindak lanjuti,” ia menambahkan. Warga Indonesia yang dinyatakan positif terserang COVID-19, menurut dia, sekarang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara. “Jadi dia ada di ruang khusus isolasi, khusus yang tidak terkontak dengan yang lain,” katanya. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa dia terus memantau dan mengikuti penanganan kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia tersebut. (jwn5/ant)

2 WNI Positif Corona di Depok, Ini Kronologinya

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat, yang positif terjangkit virus corona jenis baru (Covid-19) dan saat ini sedang dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso sejak 1 Maret 2020. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lalu mengaku baru mendapatkan laporan keduanya positif Covid-19 pada Senin. Ia pun menjelaskan garis besar kronologi kedua WNI tersebut terkena Covid-19. “Ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia, melakukan perjalanan ke Indonesia, kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit, maka dicek di sana karena kena monitor. Dikatakan Covid-19 positif. Pemerintah Malaysia menghubungi kita. Kita lakukan tracking melakukan close contact dengan pasien ini. Kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan,” ungkap Terawan. Menurut Terawan, WN Jepang yang tinggal di Malaysia tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh pemerintah Malaysia pada pekan lalu “Jadi memang orang Jepang yang bawa (virus Corna) dan dia tinggal di Malaysia. Kelihatanya dia sudah terinfeksi (di Malaysia), yang saya telusuri adalah bagaimana dia dan di mana bertemu,” kata Terawan. Menkes juga menjelaskan bahwa kedua WNI tinggal di Depok. “Rumahnya di Depok,” ujar Terawan. Pihaknya kemudian melakukan surveillance tracking dengan detail ke mana saja orang Jepang itu pergi. “Begitu dengar berita, kita melakukan penelusuran dan pemisahan dan siapa pun yang close contact, selalu kita periksa detail. Orang yang tinggal dengan dua orang ini dipisah, juga sudah kita pisahkan,” kata Terawan. Dinas kesehatan pun menemukan ibu dan anak yang mengalami gejala batuk, pilek, sesak dan demam. “Jadi dua orang ini, rumahnya kita cek sehingga kita bawa dua-duanya, ibu dan anak, umur 64 tahun dan 31 tahun, sesuai prosedur dinas kesehatan setempat melakukan pemantauan dan isolasi rumah. Setelah itu kita dapat orangnya, kita langsung periksa, kita bawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Soelianti Saroso, di ruang isolasi khusus yang tidak berhubungan dengan yang lain” kata Terawan. Relasi dua WNI dengan WN Jepang tersebut, menurut Terawan, adalah teman dekat. “Orang Jepangnya datang ke rumah, lalu dua orang ini mengeluhkan batuk pilek biasa. Jadinya agak sesak dan demam, tapi sekarang kondisinya sekarang hanya batuk pilek,” ungkap Terawan. Setelah mengalami gejala tersebut, keduanya diobservasi selama 2-3 hari dan baru pada hari ini hasilnya dinyatakan positif. “Saya baru diberi hasil tadi pagi, langsung lapor bapak presiden untuk mengumumkan. Ini bagus sebagai keterbukaan informasi, tidak ada yang ditutupi dan dibikin horor. Saat keduanya sudah menunjukkan gejala langsung diangkut, setelah diobservasi 2-3 hari baru dinyatakan positif,” ungkap Terawan. Keduanya akan diisolasi selama 14 hari dan dilakukan cek ulang. “Yang dihadapi itu Covid-19, yang menakutkan itu beritanya. Ini buktinya apa? tinggal batuknya saja, kondisi virus positif nanti dievaluasi ulang, kalau 14 hari dicek ulang, sekarang masih dievaluasi,” kata Terawan. Ia pun meminta masyarakat tidak perlu panik. “Kalau mengalami batuk, sesak nafas dan demam, segera datang ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Harus ingat, ini penyakit self limited disease, penyakit yang sembuh sendiri. Sama seperti virus yang lain, angka kematian di bawah 2 persen, dan tergantung imunitas tubuh. Dari awal saya bilang jaga imunitas dan higienitas, gerakan hidup sehat digaungkan di mana-mana,” kata Terawan. (jwn5/ant)

Seri Pembuka MotoGP Qatar Batal karena Akibat Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Seri pembuka musim MotoGP 2020 di Qatar, yang dijadwalkan berlangsung pada 8 Maret, telah dibatalkan, Minggu, di tengah kekhawatiran wabah virus corona, demikian pengumuman federasi sepeda motor internasional (FIM). “Karena Qatar memberlakukan pembatasan perjalanan yang mempengaruhi penumpang dari Italia (di antara negara-negara lainnya), kelas premier tidak akan dilombakan di sirkuit Losail,” kata FIM seperti dikutip AFP, Senin. Namun, kejuaraan dunia Moto2 dan Moto3 akan berlangsung sesuai rencana di lintasan yang berada di gurun tersebut karena para pebalap dan tim sudah berada di negara Teluk itu untuk menjalani sesi tes musim dingin. Karena virus corona sudah menyebar, Italia menjadi negara Eropa yang paling terpukul dengan 34 kematian dan lebih dari 1.600 orang terinfeksi. “Mulai hari ini, semua penumpang yang tiba di Doha melalui penerbangan langsung dari Italia, atau berada di Italia dalam dua pekan terakhir, akan langsung dibawa untuk dikarantina selama minimal 14 hari,” tambah FIM. “Italia jelas memainkan peran penting dalam kejuaraan tersebut dan pada kelas MotoGP – baik di lintasan maupun di luar lintasan – dan karenanya keputusan sudah diambil untuk membatalkan kompetisi kelas utama.” Enam pebalap pada kelas elit berasal dari Italia – tujuh kali juara dunia MotoGP Valentino Rossi, runner-up 2019 Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci, Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli dan Andrea Iannone. Sedangkan Ducati dan Aprilia adalah pabrikan terkemuka dari Italia. Pebalap dan tim MotoGP sebelumnya berada di Qatar pada 22-24 Februari untuk sesi terakhir uji musim dingin. (jwn5/ant)