Jowonews

Satu Pasien Positif Corona di RSUD Kraton Pekalongan Meninggal Dunia

PEKALONGAN, Jowonews.com – Seorang pasien positif virus corona jenis baru (COVID-19) yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Kraton Pekalongan, Jawa Tengah meninggal dunia, Minggu sore. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu mengatakan bahwa pasien positif COVID-19 itu merupakan warga Kabupaten Pemalang yang semula dirawat di RSUD Bendan Kota Pekalongan namun kemudian dirujuk ke RSUD Kraton. “Atas temuan baru tersebut, pihak RSUD Kraton akan mengambil langkah sesuai dengan protokol yang ada,” katanya. Menurut Asip Kholbihi Dinas Kesehatan Jateng sudah berkunjung ke RSUD Kraton untuk melakukan langkah selanjutnya setelah adanya pasien positif virus COVID-19 itu meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwi Antoro mengatakan pihaknya sudah menghubungi keluarganya yang berada di Kabupaten Pemalang. “Kasus ini yang melaporkan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan kepada Provinsi Jateng,” katanya. Pasien laki-laki berusia sekitar 73 tahun itu merupakan rujukan dari RSUD Bendan Kota Pekalongan. Pasien tersebut beralamat di Jakarta Selatan dan pulang ke Kabupaten Pemalang untuk menengok anaknya, demikian  Setiawan Dwi Antoro ​​​​​​. (jwn5/ant)

Cegah Penyebaran COVID-19, Pemkab Batang Akan Bagikan 30 Ribu Masker

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan membagikan sekitar 30 ribu masker kepada masyarakat sebagai upaya membantu pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kita sudah pesankan sekitar 30 ribu masker yang akan didistribusikan pada masyarakat secara gratis,” kata Bupati Batang Wihaji usai rakor terbatas di Mess Persibat Batang, Minggu (29/3). Menurut dia, sekitar 30 ribu masker tersebut merupakan produk dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar di tengah lesunya usaha karena virus corona, mereka bisa mendapatkan keuntungan. “Jumlah penduduk ada sekitar 700 ribu orang. Oleh karena itu, kami berharap ada tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lainnya agar bisa ikut membantu masyarakat bisa mendapat masker,” katanya. Ia mengatakan masker sendiri merupakan salah satu bagian dari pencegahan pandemi COVID-19, namun terpenting lagi yaitu pola hidup sehat harus dijalani, termasuk cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan warga lain. “Kita sudah saatnya bersama–sama solid dan saling solidaritas antarsesama. Jadi, apabila ada warga yang tidak bisa makan atau membutuhkan bantuan, tolong dibantu,”ajak Wihaji. Ia mengatakan pihaknya pasti akan hadir saat kondisi masyarakat darurat namun tidak bisa semuanya menangani karena adanya keterbatasan anggaran. “ini tugas sosial semua masyarakat. Jika memang dalam 20 hari masa ‘stay at home’ ke depan kalau ada warga tidak bisa makan tolong dibantu,” katanya. (jwn5/ant)

Mulai 30 Maret, Jam Operasional Trans Semarang Dipangkas

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Semarang mengurangi jam operasional bus Trans Semarang mulai 30 Maret 2020 untuk menekan migrasi masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. “Mulai besok jam operasional Trans Semarang hanya mulai pukul 06.00 sampai 15.00 WIB,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di sela pengecekan kamar isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang dan gedung Balai Diklat DKPP di Semarang, Minggu. Trans Semarang beroparasi mulai pukul 05.30 hibgga 18.00 WIB pada hari biasa. Pengurangan jam operasional Trans Semarang itu juga sejalan dengan penutupan pada jam tertentu sejumlah jalan protokol di Semarang. Lima ruas protokol yang akan ditutup pada jam tertentu itu meliputi ruas jalan yang akan ditutup pada jam tertentu tersebut meliputi Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pahlawan, Jalan Gajah Mada serta Jalan Pemuda Semarang. Ruas jalan yang empat di antaranya merupakan akses menuju kawasan Simpang Lima Semarang itu akan ditutup mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WIB mulai 30 Maret. Penutupan tersebut bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat Kota Semarang dalam upaya mencegah penyebaran Corona. “Kami akan evaluasi sepekan ke depan. Kalau memang belum ada perubahan akan kami tutup selama 24 jam,” katanya. (jwn5/ant)

Boyolali Perpanjang Masa Libur Sekolah Untuk PAUD-SMP Hingga 4 April

BOYOLALI, Jowonews.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memutuskan memperpanjang masa libur sekolah mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama dalam upaya meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19. “Kami sebelumnya memutuskan para siswa mulai kegiatan belajar mengajar di sekolah Senin ini, tetapi setelah melihat perkembangan situasi dan kondisi pencegahan COVID-19, libur sekolah diperpanjang hingga sepekan ke depan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Senin. Para siswa tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama, menurut dia, diminta belajar di rumah hingga 4 April. Setelah itu, pemerintah daerah akan melihat perkembangan situasi penularan COVID-19 untuk memutuskan apakah akan memperpanjang kembali masa belajar dari rumah atau memulai kegiatan belajar di sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan evaluasi setiap sepekan untuk menentukan kebijakan berikutnya. “Kami setiap pekan melakukan evaluasi. Jika belum memungkinkan masa belajar di rumah anak-anak akan diperpanjang hingga kondisi aman,” kata Darmanto. Ia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar di 1.492 sekolah negeri maupun swasta mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama diliburkan mulai 20 Maret dalam upaya meminimalkan risiko penyebaran COVID-19. Masa belajar di rumah bagi siswa di jenjang pendidikan tersebut semula direncanakan sampai 28 Maret namun kemudian diperpanjang sepekan. Selama kegiatan belajar di sekolah diliburkan, para kepala sekolah, guru, dan orang tua diminta memantau kegiatan belajar siswa di rumah. (jwn5/ant)

Perusahaan Farmasi Perluas Uji Obat Potensial Untuk Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan farmasi Sanofi dan Regeneron Pharmaceuticals Inc telah memperluas uji klinis obat rheumatoid arthritis – Kevzara – sebagai obat untuk virus corona baru untuk pasien di luar Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan farmasi itu mengatakan pendaftaran untuk uji coba Kevzara – dari tahap pertengahan hingga akhir – kini telah dimulai di Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, Kanada, dan Rusia. Sementara uji coba di Amerika Serikat sudah dimulai pekan lalu. Kevzara merupakan obat pengubah sistem kekebalan yang dikenal sebagai antibodi monoklonal. Uji coba, yang diharapkan akan mendaftarkan sekitar 300 pasien, akan merekrut pasien yang dirawat di rumah sakit dari beberapa negara yang terdampak parah atau kritis dengan infeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang sangat menular. Virus corona baru, yang disebut SARS-CoV2, kini telah menginfeksi lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia, dan lebih dari 30.000 orang telah meninggal akibat infeksi virus tersebut, berdasarkan hitungan Reuters. Para dokter telah melihat bahwa banyak dari mereka yang sakit kritis akibat SARS-CoV2 mengalami apa yang disebut badai sitokin, yakni gangguan kesehatan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang organ-organ tubuh. Untuk itu, beberapa peneliti berpikir bahwa obat yang dapat menekan sistem kekebalan, termasuk antibodi monoklonal, mungkin berguna untuk membatasi respons autoimun tersebut. Amerika Serikat memiliki kasus infeksi virus corona baru paling banyak dibandingkan negara mana pun di dunia, dengan lebih dari 130.000 kasus COVID-19. Italia dan Spanyol telah menjadi dua negara yang paling terdampak COVID-19 di Eropa, masing-masing mencatat angka kematian tertinggi dan tertinggi kedua di dunia. Regeneron memimpin uji coba obat Kevzara di Amerika Serikat, sedangkan Sanofi memimpin uji coba di luar AS. (jwn5/ant)

Presiden Minta Pemda Tidak Berlebihan Saring Warga yang Terlanjur Mudik

JAKARTA, Jowonews.com –Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah melakukan pengawasan namun tidak berlebihan dalam menjalankan langkah penyaringan terhadap warga yang sudah terlanjur mudik selama masa penularan COVID-19. “Jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung,” katanya saat menyampaikan pengantar dalam Rapat Terbatas Antisipasi Mudik Lebaran melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin. Presiden mengatakan bahwa menurut laporan dari Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pergerakan arus mudik tahun ini lebih awal dari biasanya. Sejak penetapan tanggap darurat COVID-19 di DKI Jakarta, sebagian pekerja informal di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sudah mulai bergerak menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Dalam delapan hari terakhir, ada 876 bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. “Ini belum dihitung arus mudik yang menggunakan transportasi massal lain misal kereta api, kapal, dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi,” Presiden menjelaskan. Kepala Negara meminta gubernur, bupati, dan wali kota meningkatkan pengawasan di wilayah masing-masing serta memastikan penerapan protokol kesehatan terkait pencegahan COVID-19 di lingkungan masyarakatnya. Ia mencontohkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DIY memastikan penerapan protokol kesehatan ketat bagi pemudik di desa maupun kelurahan. “Ini inisiatif yang bagus, saya juga memperingatkan agar dilakukan secara terukur,” kata Presiden. (jwn5/ant)

Cegah Warga Mudik, Presiden Minta Kepala Daerah Untuk Lebih Tegas

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah melakukan langkah-langkah lebih tegas untuk mencegah pemudik dari Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) masuk ke daerahnya di tengah merebaknya pandemi COVID-19. “Demi keselamatan bersama, saya minta dilakukan langkah-langkah lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan RI, Bogor, Senin. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema “Antisipasi Mudik Lebaran” melalui video conference bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju. “Sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur kepada perantau di Jabodetabek agar tidak mudik dan ini saya minta tolong diteruskan dan digencarkan lagi,” kata Presiden. Presiden menilai langkah-langkah yang dilakukan para kepala daerah saat ini belum cukup dan butuh langkah-langkah lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. “Selama 8 hari terakhir tercatat 876 armada bus antarprovinsi yang membawa lebih kurang 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ini belum dihitung yang menggunakan transportasi massal, misalnya kereta api dan kapal dan angkutan udara serta mobil pribadi,” kata Presiden. Presiden menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah mencegah meluasnya COVID-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. “Oleh sebab itu, di tengah merebaknya pandemi COVID-19, adanya mobilitas orang yang sebesar itu sangat berisiko memperluas COVID-19, bahkan laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur D.I. Yogyakarta, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya,” kata Presiden. Arus mudik itu, menurut Presiden Jokowi, sudah berlangsung sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta pada tanggal 20 Maret 2020. “Telah terjadi percepatan arus mudik, terutama dari pekerja informal di Jabodetabek ke provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur,” kata Presiden. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur untuk melarang warganya pulang ke kampung halaman masing-masing. Ganjar meminta warga yang berada di DKI Jakarta tetaplah di Jakarta. Begitu pula mereka yang berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bahkan, Ganjar sepakat dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk mengategorikan seluruh pemudik sebagai orang dalam Pengawasan (ODP) COVID-19. Ganjar mengungkapkan hal itu tak terlepas dari arus mudik yang terjadi lebih awal. Dia mencatat hingga 26 Maret 2020 ada 66.871 orang pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jawa Tengah dengan Wonogiri menjadi wilayah dengan pemudik terbanyak, yakni 42.838 orang. Hingga Minggu (29/3), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 1.285 kasus dengan 64 orang dinyatakan sembuh dan 114 orang meninggal dunia. Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 30 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta (675), Jawa Barat (149), Banten (106), Jawa Timur (90), Jawa Tengah (63), Sulawesi Selatan (47), Yogyakarta (22), Kalimantan Timur (17), Bali (10), Sumatera Utara (8), Papua (9), Kalimantan Tengah (7), Kepulauan Riau (5), Sumatera Barat (5), dan Lampung (4). Selanjutnya, Kalimantan Barat (8), Sulawesi Tenggara (3), Riau (2), Nusa Tenggara Barat (2), Sulawesi Utara (2), Aceh (5), Jambi (1), Sumatera Selatan (2), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Tengah (2), Maluku (1), Maluku Utara (1), Kalimantan Utara (2), Papua Barat (2), dan Sulawesi Barat (1) Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Senin (30/3) pagi terkonfirmasi di dunia tercatat 722.196 orang yang terinfeksi virus corona dengan 33.976 kematian, sedangkan 151.766 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 142.178 kasus, di Italia 97.689 kasus, di Tiongkok sebanyak 81.470 kasus, di Spanyol 80.110 kasus, dan di Jerman 62.435 kasus. Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia sebanyak 10.779 orang, disusul Spanyol 6.803 orang, di RRT 3.304 orang, di Iran sebanyak 2.640 orang, dan Prancis 2.606 orang. Saat ini sudah ada sekitar 186 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya. (jwn5/ant)

Bulog Pastikan Persediaan Aman Penuhi Lonjakan Kebutuhan Pangan

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah melalui Perum Bulog memastikan mampu mengatasi kebutuhan lonjakan pangan yang tidak terduga. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lain yang menjadi tanggung jawab Bulog untuk bisa selalu tersedia di masyarakat. “Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras dan pangan lainnya tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba,” ujar Budi Waseso dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin. Dia mengatakan bahwa Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut. Bulog memastikan seluruh jaringan yang bekerja sama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan ritel​​​​modern yang ada. Guna tetap menjaga social distancing dan physical distancing, Bulog sudah memiliki sistem penjualan secara online yaitu iPANGANANDOTCOM yang akan memberikan kemudahan dalam pembelian kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat. “Pangan yang dibeli melalui iPANGANANDOTCOM akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempermudah dan memastikan pendistribusian komoditas pangan langsung diterima oleh masyarakat tanpa perlu antre ke pasar,” kata Budi Waseso. Khusus komoditas pangan utama yaitu beras, Bulog memiliki stok yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dengan total stok mencapai 1,4 juta ton dari total kapasitas gudang yang tersedia sebesar 3,8 juta ton. Ketersediaan stok beras akan terus bertambah mengingat akan memasuki musim panen raya sehingga pasokan beras betul-betul aman tersedia bagi kebutuhan masyarakat dalam situasi apapun. Pemerintah melalui Perum Bulog memastikan mampu mengatasi kebutuhan lonjakan pangan yang tak terduga. Seluruh jajaran Bulog sudah mewaspadai lonjakan tersebut baik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri maupun kondisi tak terduga lainnya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait akan kebutuhan pangan. (jwn5/ant)