Jowonews

Pemkab Purbalingga Siapkan Dua Tempat Karantina Bagi ODP Bandel

PURBALINGGA, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan dua lokasi karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang tidak disiplin dan melanggar aturan. “Bagi mereka yang berstatus ODP yang seharusnya melakukan karantina mandiri selama 14 hari di rumah, namun masih melanggar aturan dan ke luar rumah, maka mohon maaf akan kami arahkan ke lokasi karantina,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, di Purbalingga, Minggu. Bupati menambahkan tempat karantina tingkat kabupaten yang dipersiapkan berlokasi di Gedung Korpri Kalimanah dan Buper Munjulluhur, Desa Karangbanjar, Bojongsari. “Bagi para pemudik yang seharusnya melakukan karantina mandiri namun tidak disiplin dan masih ke luar rumah juga akan diarahkan ke tempat karantina, jika di desanya belum ada tempat karantina maka akan diarahkan ke Gedung Korpri,” katanya lagi. Bupati mengatakan sikap tegas pemerintah kabupaten bertujuan agar masyarakat makin disiplin dan mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut. Bupati menambahkan dua lokasi tersebut akan segera disiapkan agar fasilitasnya memadai “Kami akan menyiapkan penerangan, air bersih dan juga MCK. Saat ini di Gedung Korpri sedang dilakukan pembersihan lantai,” katanya pula. Sementara itu, ujar dia lagi, lokasi di Buper Munjulluhur sudah lebih siap, karena sebelumnya sudah sering dipakai kegiatan yang melibatkan banyak peserta. “Fasilitas aula, listrik, air bersih, kamar mandi, ruang tidur dan dapur sudah tersedia,” katanya. Dia juga kembali mengingatkan seluruh masyarakat Purbalingga untuk terus menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Jangan lupa untuk cuci tangan sesering mungkin serta menggunakan masker ketika terpaksa harus keluar rumah, namun jika tidak ada hal mendesak diharapkan tetap di dalam rumah,” kata dia. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk selalu menaati imbauan dan anjuran dari Pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah setempat. (jwn5/ant)

Tenaga Kesehatan di Kudus Bertambah Lagi 10 Orang yang Terpapar COVID-19

KUDUS, Jowonews.com – Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 10 orang setelah sebelumnya tiga orang kalangan itu dari rumah sakit di daerah setempat. “Awalnya, ada tiga tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif corona, kemudian ada tambahan 10 orang lagi sehingga ada 13 tenaga kesehatan,” kata Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi dalam jumpa pers secara daring di Kudus, Minggu. Ia mengungkapkan 10 tenaga kesehatan rumah sakit tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif di dua rumah sakit setelah mereka dijemput dan dirawat sejak Sabtu (2/5) malam. Kondisi belasan tenaga kesehatan tersebut, katanya, sementara ini cukup baik dan tidak ada gejala mirip pasien corona, seperti sesak napas, batuk, maupun demam, karena saat hasil swab keluar juga tidak dalam perawatan di rumah sakit. “Mereka juga tidak memiliki penyakit penyerta. Sebagian ada yang dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus dan ada yang di rumah sakit di Semarang karena domisilinya memang di Semarang,” ujarnya. Sebanyak lima di antara 10 tenaga kesehatan tersebut, berasal dari Kabupaten Kudus dan lima lainnya dari luar daerah setempat. Untuk tenaga kesehatan dari luar kota, yakni tiga orang dari Kabupaten Demak dan dua dari Semarang. Semua tenaga kesehatan tersebut, sebelumnya mengikuti tes cepat yang dilakukan pihak rumah sakit. Setelah dinyatakan terdeteksi reaktif, kemudian dilanjutkan pengambilan swab. Tenaga kesehatan lain yang diambil swabnya, yakni dari puskesmas di Kudus terdapat tujuh tenaga kesehatan, namun hasilnya belum keluar. Meskipun sudah banyak tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif corona, kata dia, penerapan standar operasional prosedur (SOP) masing-masing rumah sakit sudah sesuai ketentuan. Terkait dengan penelusuran awal, masing-masing tenaga kesehatan tidak menjadi bagian terkait dan tidak kontak dengan penanganan pasien corona. Dengan tambahan 13 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19, total di Kudus menjadi 37 kasus terkonfirmasi COVID-19, di mana lima di antaranya dinyatakan sembuh, lima orang meninggal, dan 27 menjalani perawatan. (jwn5/ant)

Tokopedia Diminta Bertanggung Jawab Atas Jual Beli Data Penggunanya

SEMARANG, Jowonews.com – Pakar keamanan siber dari CISSReC Doktor Pratama Persadha menyatakan Tokopedia harus bertanggung jawab atas kasus peretasan yang berujung pengambilalihan data penggunanya, kemudian peretas mengobral 91 juta akun lewat dark web (web gelap). Pratama Persadha melalui WA-nya, di Semarang, Minggu sore, menekankan bahwa Tokopedia wajib secara berulang-ulang mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan oleh para penggunanya. Dengan segala sarana media yang ada, lanjut Pratama, Tokopedia memberitahukan kepada mereka untuk segera ganti password akun dan mengaktifkan one time password (OTP) atau kata sandi sekali pakai lewat SMS sampai semua penggunanya menyadari kebocoran ini dan mau mengganti password-nya. Jika password sudah dibuka oleh pelaku, kata Pratama, salah satu yang akan dilakukan adalah take over (pengambilalihan) akun. Setelah itu, pelaku secara random akan mencoba melakukan take over akun medsos dan marketplace lainnya karena ada kebiasaan penggunaan password yang sama untuk semua platform. Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC ini berharap data kartu tidak ikut menjadi salah satu yang objek peretasan, karena saat mendapatkan sampel data dari forum dark web, pelaku belum menyebar data kartu kredit maupun debet. Menurut Pratama, kejadian ini bukan yang pertama kali di Tanah Air. Sebelumnya, Bukalapak juga mengalami hal serupa. Hal ini seharusnya menjadi peringatan keras pada setiap penyedia layanan di internet yang memakai banyak data masyarakat dalam kegiatannya. “Penetration test harus sesering mungkin untuk mengetahui di mana saja letak celah keamanan,” kata Pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini. Situs marketplace, lanjut dia, akan selalu menjadi sasaran para peretas karena banyak menghimpun data masyarakat, terutama kartu kredit, kartu debit, dan dompet digital. Pratama memandang perlu memperkuat pengamanan sistemnya dan investasi lebih banyak untuk cyber security. Selain itu, penggunaan enkripsi harus merata terhadap semua data yang berhubungan dengan user, atau jangan hanya password seperti saat ini. (jwn5/ant)

Jelang Lebaran, Harga Telur dan Gula di Solo Turun

SOLO, Jowonews.com – Harga beberapa barang kebutuhan pokok seperti telur ayam dan gula di pasar tradisional di Kota Solo, menjelang Lebaran di tengah wabah COVID-19 ini, bergerak turun, karena stok melimpah. Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco Solo, Minggu, menyebutkan, harga telur yang sebelum Rp20.000/kilogram kini hanya dijual Rp19.000/kg, dan gula dari Rp18.000/kg turun menjadfi Rp16.000/kg, sedangkan minyak goreng stabil Rp13.000/kg, begitu juga beras, dan tepung terigu. Taufik (38) salah satu pedagang di Pasar Tradisional Sidodadi Solo, mengatakan, turunnya harga telus dan gula karena stok di pasar melimpah, begitu juga beras, minyak goreng, dan tepung terigu. Harga beras kualitas premium di Pasar Sidodadi Solo dijual stabil mulai Rp10.500/kg hingga Rp12.500/kg, minyak goreng Rp13.000/kg, tepung terigu mulai Rp7.500/kg hingga Rp9.000/kg. Pasokan barang ke pasar lancar sehingga stoknya aman hingga Lebaran mendatang. Harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti Daging sapi di Pasar Sidodadi ditawarkan stabil mulai Rp105.000/kg hingga Rp110.000/kg, daging ayam Rp28.000/kg hingga Rp30.000/kg, daging kambing Rp90.000/kg. Stok daging di pasar itu, relatif cukup. Pedagang lainnya Sugiarti (52) menjelaskan harga sayuran di Pasar Sidodadi pada Ramadhan ini, masih normal, dan persediaan barang masih aman, karena pasokan barang dari daerah sentral produksi seperti Boyolali, Karanganyar, dan Salatiga masih lancar. Menurut Sugiiarti harga cabai rawit merah dijuaal stabil Rp20.000/kg, cabai keriting Rp15.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, kentang Rp13.000/kg, kol Rp8.000/kg, wortel Rp10.000/kg, dan tomat Rp10.000/kg. Harga komoditas sayuran pada bulan Ramadhan tahun ini, kata dia, lebih murah dan stok cukup banyak dibanding tahun lalu. Padahal, masyarakat juga menghadapi wabah COVID-19 yang belum tahu kapan akan selesainya. “Saya berharap wabah COVID-19 ini, segera hilang, dan kondisi masyarakat kembali normal beraktivitas,” kata pedagang mengaku asal Boyolali itu. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan di tengah wabah COVID-19, pihaknya menurunkan semua petugas untuk menjaga di depan pintu masuk pasar tradisional di Solo, untuk memantau pedagang dan pengunjung yang tidak mengenakan masker. “Kami razia masker bagi pedagang dan pengunjung pasar. Karena ini, penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Heru. Heru mengatakan turunya harga telur disejumlah pasar di Solo karena banyak industri yang menggunakan bahan telur seperti pabrik roti produksinya turun, sedangkan gula karena barang impor sudahj mulai masuk pasaran. “Persediaan barang sembako dan gas elpiji di Solo selama bulan Ramadhan hingga paskaLebaran posisi aman dan cukup,” kata Heru. (jwn5/ant)

BMKG: Prakiraan Curah Hujan di Banjarnegara Turun di Bulan Mei

Banjarnegara, 04/5 (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, turun pada Mei 2020. “Berdasarkan analisis BMKG, pada dasarian pertama bulan Mei, di wilayah kabupaten Banjarnegara diprakirakan terjadi hujan dengan kriteria yang rendah,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Senin. Dia menjelaskan, penurunan tingkat curah hujan sudah mulai terjadi pada dasarian kedua bulan April 2020, ketika wilayah Banjarnegara umumnya mengalami hujan dengan intensitas rendah hingga menengah sekitar 21 sampai 150 milimeter. “Kecuali sebagian kecil wilayah Karangkobar dan Wanayasa mengalami hujan dengan kriteria curah hujan tinggi yaitu 151 hingga 200 milimeter,” katanya. Pada dasarian ketiga bulan April 2020, ia melanjutkan, wilayah Banjarnegara bagian tengah hingga utara mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria masih ada hujan. “Sedangkan wilayah Banjarnegara bagian Selatan mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek,” katanya. Menurut dia, wilayah Banjarnegara akan memasuki musim kemarau dan Mei. “Puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi sekitar bulan Agustus 2020,” katanya.

112 Pasien Corona di Semarang Dinyatakan Telah Sembuh

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut 112 orang atau hampir separuh dari total 248 pasien positif COVID-19 yang dirawat di berbagai rumah sakit di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu dinyatakan sembuh. “Hingga hari ini sudah 112 pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu, di Semarang, Minggu. Jumlah total pasien positif COVID-19 di Kota Semarang tercatat mencapai 248 orang. Dari jumlah tersebut, 106 pasien masih menjalani perawatan, sembuh 112 orang, sementara meninggal dunia mencapai 30 orang. Dengan demikian, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Semarang mencapai 45,16 persen. Pencapaian tersebut, kata Hendi, menunjukkan upaya keras dari berbagai elemen di Kota Semarang untuk mencegah pandemi COVID-19. Upaya luar biasa yang dilakukan Pemkot Semarang dalam mencegah penyebaran pandemi corona, kata dia, juga terlihat dari besarnya jumlah paket bantuan sosial bagi masyarakat yang terimbas COVID-19. Dalam pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kota Semarang, lanjut dia, pada Mei 2020 akan disalurkan 310 ribu paket bantuan. Bantuan-bantuan tersebut, kata dia, berasal dari Pemkot Semarang, Presiden RI, serta Kementerian Sosial. (jwn5/ant)