Jowonews

Dua Pemain PSIS Terpilih Masuk TC Timnas U-19

SEMARANG, Jowonews- Dua pemain PSIS Semarang terpilih untuk ikuti  Training Center (TC) Timnas Indonesia U-19 di Jakarta, 20 Agustus hingga 3 September 2020. Kedua pemain PSIS yang dipanggil pelatih timnas Shin Tae-yong adalah Pratama Arhan Alif Rifai dan Yofandani Damai Putra. Hal tersebut berdasarkan surat resmi dari PSSI dengan nomor 1651/AGB/327/VIII-2020 yang ditujukan kepada direktur utama PT. Mahesa Jenar Semarang. Keduanya kini juga telah berada di tempat penggawa Garuda Muda menginap yakni Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, tulis laman resmi PSIS yang dikutip Jowonews, Sabtu (22/8). Khusus Yofandani, ini pengalaman pertama kalinya ia menerima panggilan Shin Tae-yong. TC Timnas U-19 sendiri digelar sebagai persiapan menghadapi Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20. Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS pun berpesan kepada keduanya untuk tetap rendah hati dan terus mencari ilmu semaksimal mungkin di TC Timnas U-19. “Selamat untuk Arhan dan Yofan. Saya hanya pesan supaya mereka tetap rendah hati dan mau menggali ilmu sebanyak-banyaknya di TC Timnas. Perjalanan masih panjang dan jangan cepat puas. Tunjukkan penampilan terbaik kalian di hadapan pelatih Timnas,” tandas Yoyok Sukawi, Jumat (21/08). Tak hanya untuk Arhan dan Yofan, Yoyok Sukawi juga menyampaikan pesan kepada Kartika Vedhayanto dan Alfeandra Dewangga yang kali ini tidak termasuk dalam daftar pemain yang diundang Shin Tae-yong untuk mengikuti TC Timnas. “Untuk Vedha, Dewa, dan seluruh pemain muda PSIS jangan patah semangat. Setelah ini kompetisi kembali jalan, tunjukkan penampilan maksimalmu di klub supaya kembali dilirik oleh pelatih Timnas. Perjalanan kalian juga masih panjang,” pungkas Yoyok Sukawi.

Sekeluarga Ditemukan Tewas di Sukoharjo, Diduga Korban Pembunuhan

SUKOHARJO, Jowonews- Sekeluarga ditemukan tewas mengenaskan di sebuah rumah di Sukoharjo, Jum’at (22/8) malam. Jenazah dua orang dewasa dan dua orang anak tersebut diduga menjadi korban pembunuhan. Korban bernama Suranto (35), istri dan dua anaknya ditemukan sudah mulai membusuk di rumahnya, Dukuh Slemben RT 1 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Menurut Lurah Duwet Suparno, warga setempat mulai curiga karena korban satu keluarga itu tidak keluar rumah. Kondisi pintu rumah tertutup rapat sejak Selasa (18/8) malam, lansir Antara. Warga lantas curiga setelah tercium bau tidak sedap atau busuk dari dalam rumah keluarga korban pada Jumat (21/8) malam. Warga kemudian memberanikan diri masuk ke halaman rumah korban, lalu membuka pintu rumah sekitar pukul 21.00 WIB. Membusuk Warga saat masuk terkejut melihat ada empat korban sudah meninggal dunia dalam kondisi membusuk. Jenazah ditemukan tergeletak di ruang tamu rumah korban. Ketika warga masuk ke rumah korban, terlihat bercak darah yang sudah mengering berceceran. Menurut Kayun (52), warga setempat, pihaknya awalnya curiga dengan bau busuk yang keluar dari rumah korban. Hingga Sabtu pagi, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Polisi terlihat masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi empat korban meninggal. Korban lalu dibawa dengan mobil ambulans ke rumah sakit. Kepala Polres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas saat dikonfirmasi membenarkan atas penemuan empat korban meninggal dunia itu.

Bernyanyi Berisiko Tularkan Virus Covid-19

LONDON, Jowonews- Bernyanyi tidak lebih berisiko daripada berbicara jika dihubungkan dengan risiko penyebaran virus corona, menurut para ilmuwan Inggris, Kamis. Menurut mereka, volume justru merupakan faktor risiko terpenting. Pekan lalu pemerintah Inggris merevisi pedoman miliknya untuk memungkinkan para profesional maupun nonprofesional melanjutkan latihan dan pertunjukkan,. Hal itu dapat dilakukan selama mereka bisa menjaga jarak sosial yang sesuai dengan aturan Covid-19 dan menghapus kebutuhan untuk mitigasi ekstra saat bernyanyi. Keputusan itu diinformasikan oleh sebuah riset para ilmuwan yang berbasis di Universitas Bristol. Mereka meneliti jumlah aerosol dan percikan yang dihasilkan oleh 25 penyanyi profesional yang melakukan latihan bernyanyi, berbicara, bernapas, serta batuk Para peneliti menemukan bahwa massa aerosol yang dihasilkan meningkat tajam seiring peningkatan volume saat bernyanyi atau berbicara, sebanyak 20-30 kali. Namun, secara substansial bernyanyi tidak memberikan aerosol yang lebih banyak ketimbang berbicara pada volume yang sama. Dan tidak terjadi perbedaan signifikan dalam produksi aerosol di antara genre berbeda seperti paduan suara, teater musikal, opera, jazz, musik rock, atau pop. “Riset membuktikan penularan virus dalam partikel aerosol kecil yang dihasilkan ketika seseorang bernyanyi atau berbicara sama untuk kedua aktivitas yang menghasilkan jumlah partikel yang sama,” kata Direktur Centre for Doctoral Training in Aerosol Science ESPRC, Jonathan Reid, sebagaimana dikutip Reuters dan dilansir Antara.. “Penelitian kami memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk rekomendasi Covid-19 bagi tempat seni agar beroperasi secara aman baik bagi pemain maupun penonton, dengan memastikan bahwa ruangan memiliki ventilasi yang tepat untuk mengurangi risiko penularan udara.” Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kemungkinan penularan virus corona melalui udara setelah sejumlah wabah terkait dengan ruangan di tempat tertutup seperti selama latihan paduan suara. Tetapi pihaknya meminta lebih banyak bukti mengenai hal itu. Studi tersebut merupakan pracetak, yang artinya belum ditinjau oleh sesama rekan ilmuwan.

Apa sih Hidroponik itu? 7 Pertanyaan Awam Soal Hidroponik

(Bagian 1 dari 2 Tulisan) Hai CGrow. Urban farming menjadi aktivitas populer di masa pandemi. Selain bisa mengatasi kejenuhan, berkebun juga dapat menghilangkan stress. Bayangkan saja rasa puas saat dapat memakan sayuran hasil jerih payah dari menanam sendiri. Rasanya pasti berbeda. Hmm… sepertinya cukup mengasyikkan ya. Hidroponik menjadi salah satu teknik urban farming populer dan diminati masyarakat perkotaan. Meski demikian masih banyak diantara kita yang merasa ragu atau bingung untuk memulai. Ada pula yang merasa masih awam. Ada yang merasa sepertinya tidak akan berhasil. Ada juga yang merasa tidak memiliki bakat dalam bidang tanam-menanam. Padahal rasanya mungkin ingin sekali kita mencobanya. Nah, kali ini redaksi menghadirkan 7 hal dasar yang sering ditanyakan masyarakat awam seputar hidroponik. Sama-sama kita simak yuk. Jangan lupa, komen ya di kolom komentar. Nanti segera kita lanjutkan pembahasan tentang ragam teknik hidroponik. Happy gardening! 7 Pertanyaan Awam 1. Apa itu Hidroponik ? Hidroponik berasal dari bahasa yunani “hydro” yang memiliki arti air dan “ponos” yang memiliki arti daya/kerja. Karena itu hidroponik sering dimaknai sebagai menanam atau bekerja dengan air. Namun istilah ini berkembang menjadi artian yang lebih sempit. Hidroponik jadi dikenal dengan sebutan soilless culture atau yang berarti budidaya tanaman tanpa tanah sebagai media tanam. Secara mudah, hidroponik berarti bercocok tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. 2. Mengapa media tanam tanah dapat diganti oleh air ? Pada dasarnya tanaman dapat bertumbuh kembang di tanah karena di situ ada nutrisi. Nutrisi itu dibutuhkan oleh tanaman. Adapun air tanah berfungsi sebagai pelarut nutrisi itu. Nah, dalam hidroponik, tanah diganti dengan air nutrisi. Yakni pupuk yang dilarutkan dalam air. Dengan air nutrisi itu tanaman tetap dapat tumbuh dan berkembang. Adapun fungsi tanah sebagai substrat penopang tumbuhan juga diganti dengan substrat lain yang telah disterilkan. Seperti rockwool, perlite, cocopeat, hidroton, dan lain-lain. 3. Mengapa banyak orang berhasil panen dengan metode hidroponik ? Menanam dengan cara hidroponik ibarat menanam tanaman dengan menambahkan infus nutrisi (pupuk) yang dibutuhkan. Sehingga tumbuh kembang tanaman pun terpacu optimal. Selanjutnya.. 4. Apakah produk tanaman hidroponik sehat ?