Jowonews

KPU Larang Kampanye Pilkada Berbentuk Pengumpulan Massa

JAKARTA, Jowonews- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang kegiatan kampanye konvensional pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Hal tersebut diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pilkada Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Non-alam Covid-19. KPU melarang partai politik, pasangan calon, tim kampanye dan pihak lain untuk melaksanakan kampanye yang biasa dilakukan pada kondisi normal, mulai dari rapat umum, pentas seni, panen raya, konser musik, gerak jalan santai, sepeda santai, perlombaan, bazaar, donor darah hingga peringatan hari ulang tahun parpol. Bagi pasangan calon kepala daerah yang melanggar ketentuan kampanye tersebut, sanksi akan diberikan mulai dari peringatan tertulis hingga pembubaran kegiatan kampanye. “Parpol atau gabungan parpol, pasangan calon, tim kampanye dan pihak lain yang melanggar larangan dikenai sanksi peringatan tertulis dan/atau penghentian pembubaran kegiatan kampanye oleh Bawaslu provinsi atau Bawaslu kabupaten-kota, apabila tidak melaksanakan peringatan tertulis,” demikian bunyi pasal 88C (2) pada PKPU 13/2020 yang ditetapkan oleh Ketua KPU Arief Budiman di Jakarta, Rabu (23/9). Penerbitan PKPU Nomor 13 Tahun 2020 tersebut merupakan tindak lanjut atas keputusan Pemerintah, DPR, dan lembaga penyelenggara pemilu untuk tetap melaksanakan tahapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19. Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 tetap dijalankan di tengah meningkatnya angka kasus Covid-19 selama protokol kesehatan diterapkan dan diberlakukan sanksi tegas bagi para pelanggar. Sebelumnya, pada Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan diperlukan koordinasi dan regulasi lintas sektoral dalam rangka menegakkan peraturan tentang disiplin protokol kesehatan selama masa kampanye pilkada. “Regulasi yang dimaksud yang pertama adalah regulasi yang mengatur spesifik mengenai masalah pelaksanaan pilkada itu diatur dalam Undang-undang tentang Pemilihan Kepala Daerah, dan juga secara spesifik lebih detail oleh PKPU,” ujar Tito sebagaimana dilansir Antara.

Tingkat Kematian Pasien Covid-19 di Kudus Capai 13,3 %

KUDUS, Jowonews- Jumlah kasus kematian akibat penyakit virus corona jenis baru (Covid-19) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini mencapai 192 kasus. Atau sebanyak 13,3 persen dari total kasus terkonfirmasi positif corona 1.440 kasus. “Perkembangan kasus Covid-19 saat ini, terdapat satu kasus probable yang meninggal dunia, yakni seorang perempuan berusia 61 tahun berdomisili di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, setelah dirawat di RSUD Loekmono Hadi tanggal 21 September 2020 dengan penyakit penyerta,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Kamis (24/9). Ia mencatat kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Kudus mayoritas karena adanya penyakit penyerta. Untuk itu, dia meminta masyarakat yang berisiko tinggi terpapar corona, terutama yang memiliki penyakit untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan serta rutin melakukan terapi pengobatan agar sakitnya bisa sembuh. Banyaknya kasus meninggal akibat COVID-19 dengan penyakit penyerta, di antaranya karena banyak datang ke rumah sakit dengan penyakit tidak menular dalam kondisi sudah berat. “Tim kesehatan juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar kasus kematian tidak bertambah dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal terpenting bagi mereka yang punya penyakit, upaya pencegahan secara disiplin dari paparan virus corona,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Untuk kasus Covid-19 terbaru, tercatat ada tambahan 10 kasus dari dalam wilayah. Sehingga total saat ini 1.440 kasus terkonfirmasi Covid-19 yang merupakan akumulasi sejak Maret 2020. Tingkat Kesembuhan Naik Meskipun angka kematian masih di atas 10 persen, kondisi berbeda terjadi pada tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat mengalami kenaikan karena saat ini mencapai 75,13 persen. Pada 10 September 2020 tercatat tingkat kesembuhan penderita Covid-19 di Kabupaten Kudus baru 69,79 persen. “Saat ini ada penambahan tujuh kasus yang dinyatakan sembuh sehingga total pasien Covid-19 dinyatakan sembuh sebanyak 1.082 kasus,” ujarnya. Jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan juga tidak banyak, karena saat ini tercatat hanya 43 pasien yang dirawat dan isolasi mandiri 121 kasus dan dirujuk dua kasus. Ia mengingatkan masyarakat Kudus untuk tetap waspada dan disiplin mematuhi berbagai ketentuan pemerintah serta jangan lupa selalu memakai masker saat berada di tempat umum . Dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan cairan pembersih tangan setelah menyentuh benda-benda yang disentuh banyak orang. Selain itu, masyarakat diminta jangan pernah menyentuh daerah wajah terutama mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan. Dalam rangka menjaga daya tahan tubuh tetap optimal, masyarakat juga diminta selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan istirahat yang cukup.

Pemain Timnas Dilarang Makan Gorengan dan Makanan Pedas

KROASIA, Jowonews- Pemain timnas U-19 dilarang makan gorengan dan makanan pedas selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. “Kami tidak membolehkan menu makanan yang banyak digoreng dan pedas tentunya. Pemain harus banyak minum air putih dan buah. Selain itu, pemain juga dicek berat badan setiap harinya dan cek in body tes seperti masa otot, lemak dan lain-lain,” kata pelatih fisik Timnas U-19, Lee Jae-hong, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Kamis (24/9). Pola makanan ini diatur secara ketat dibawah kendali pelatih fisik Lee Jae-hong.. Hal ini agar pemain mendapatkan energi dan gizi sesuai kebutuhan atlet. “Pola makan harus dijaga agar pemain terus dalam kondisi bugar dan fit. Dengan menu latihan yang bervariasi pemain harus tahu apa saja yang harus dimakan dengan pengawasan dari kami. Seperti asupan karbohidrat, protein, sayuran dan lain-lain,” kata Lee Jae-hong. “Untuk makanan, menu wajib yakni sayur, daging, ikan, salad, buah, susu, serta roti. Semua saya cek termasuk saat pemain mengambil takaran porsi makanan,” tambah pelatih yang juga melatih fisik pemain tim Korea Selatan di Piala Dunia 2018 lalu. Para pemain sangat menikmati menu makanan di hotel tempat menginap Timnas U-19 di Kroasia. Hingga saat ini, belum ada kendala berarti bagi David Maulana dan kawan-kawan. Para pemain tampak menjaga hal apa saja yang dimakan, karena ini semua demi performa terbaik di lapangan. Selama di Kroasia, Timnas U-19 sudah menjalani lima kali uji coba melawan Bulgaria, Kroasia, Arab Saudi dan dua kali versus Qatar. Indonesia akan lanjut uji coba melawan Bosnia dan Herzegovina (25/9), serta Dinamo Zagreb (28/9) selama di Kroasia. TC di Kroasia dijadwalkan hingga akhir September.

Gol Akrobatik Widodo Dinobatkan Sebagai Gol Terbaik Asia

SEMARANG, Jowonews- Gol akrobatik legendaris timnas Widodo Cahyono Putro dinobatkan sebagai gol terbaik Asia di ajang AFC Asian Cup Greatest Goals Bracket Challenge. Ini merupakan ajang pemilihan secara daring yang dilakukan oleh AFC (Asian Football Confederation) melalui situs resminya. Widodo mengumpulkan 72 persen suara, dan hasil tersebut diumumkan oleh AFC melalui situs mereka, Rabu (23/09). Gol akrobatik salto Widodo ke gawang Kuwait di Final Piala Asia 1996 yang berlangsung di Uni Emirat Arab merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah Piala Asia. Berdasarkan polling tersebut, jelas masih sangat segar di ingatan fans Indonesia bahwa itu adalah gol tercantik yang bisa dicetak oleh salah satu pemain tim nasional Indonesia saat itu. Widodo melampaui hasil suara dari penantangnya di babak final, Abbas Chahrour. abbas membuat sejarah dengan menjadi pemain pertama dari Lebanon yang mencetak gol di Final Piala Asia AFC, saat melawan Irak pada edisi 2000 di kandang sendiri. Kemenangan Widodo ini mengakhiri AFC Asian Cup Greatest Goals Bracket Challenge. AFC berterima kasih kepada jutaan penggemar yang telah memberikan suaranya dalam pemilihan tersebut. “Ya tentu terima kasih kepada masyarakat (netizen) Indonesia atas dukungannya dalam memberikan pilihan kepada saya. Ini bicara bukan soal pribadi saya, tetapi siapa kita, ya kita Indonesia,” kata Widodo, sebagaimana dilansir Jowonews dari laman PSSI, Kamis (24/9). Selalu Optimis “Saya berharap untuk masa mendatang, kita harus selalu optimis untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Apalagi pemain-pemain muda kita saat ini, mereka harus lebih baik dan bagus kedepannya bersama klub maupun Timnas Indonesia,” tambah Widodo yang saat ini menjadi pelatih Persita Tangerang. Menanggapi hal ini Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan ikut bangga. Ia menyebut bahwa Widodo merupakan salah satu legenda sepak bola Indonesia yang menjadi panutan dan idola bagi pesepakbola Indonesia hingga saat ini. “Coach Widodo merupakan pemain yang hebat pada masanya dan saat ini juga sukses sebagai pelatih. Gol tersebut sangat spektakuler, butuh skill, teknik dan timing yang tepat untuk melakukan hal tersebut dan menjadi gol. Apresiasi dan terima kasih dari PSSI kepada AFC dan masyarakat (netizen) Indonesia yang telah memilih coach Widodo menjadi pemenang AFC Asian Cup Greatest Goals Bracket Challenge,” kata Iriawan.