Jowonews

Diduga Malpraktik, RS Hermina Semarang Digugat Rp 25,8 M

SEMARANG, Jowonews- Rumah Sakit Hermina Semarang digugat Rp25,8 miliar oleh keluarga pasien yang diduga menjadi korban malpraktik. Juru bicara PN Semarang Eko Budi Supriyanto dI Semarang, Senin, membenarkan adanya gugatan terhadap RS Hermina oleh Jevry Christian Harsa tersebut. “Sudah masuk. Selanjutnya ditentukan majelis hakim serta jadwal sidangnya,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, perkara tersebut selanjutnya akan melalui tahapan mediasi sebelum memasuki perkara pokok. Dari data Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Semarang, ganti rugi yang dimohonkan tersebut terdiri dari kerugian materiil sebesar Rp8,8miliar dan kerugian immateriil sebesar Rp17 miliar. Selain RS Hermina, penggugat juga memasukkan direktur serta sejumlah dokter sebagai tergugat. Iput Presetyo Wibowo, kuasa hukum penggugat, menjelaskan peristiwa yang menyebabkan kelumpuhan itu bermula ketika pasangan suami istri asal Singorojo, Kabupaten Kendal, Jevry Christian Harsa dan Ningrum Danti berencana melakukan persalinan di RS Hermina Pandanaran. Menurut dia, pasangan itu datang memeriksakan kandungan anak pertamanya itu untuk persiapan persalinan pada 27 Mei 2020. “Oleh dokter diminta untuk rawat inap karena dijadwalkan untuk menjalani operasi caesar pada 28 Mei 2020,” katanya. Setelah menjalani operasi sekitar 1 jam, kata dia, pihak rumah sakit menyatakan kalau Ningrum dalam kondisi tidak sadar akibat jantung terhenti. Saat itu, menurut dia, bayi dalam kandungan sudah lahir, namun dalam kondisi membiru dan kesulitan bernapas. Keesokan harinya, bayi yang baru berusia satu hari tersebut dinyatakan meninggal dunia tanpa dijelaskan detil penyebabnya. Adapun Ningrum, kata dia, mengalami koma selama sekitar dua bulan di ruang ICU. “Selama tidak sadar, pasien mengalami penurunan daya tahan tubuh, tidak mampu menggerakkan organ tubuh, mengalami penyusutan massa otot, serta pelambatan kemampuan otak,” katanya. Setelah dua bulan koma, Ningrum akhirnya sadar dan dipindah ke ruang perawatan, namun tetap dengan kondisi yang sama. Pada 31 Desember 2020, kata dia, pihak rumah sakit meminta pasien untuk pulang karena tidak ada tindakan medis lain yang bisa dilakukan. “Rumah sakit beralasan, pasien butuh suasana dan terapi yang dilakukan di rumah,” katanya. Ia menambahkan istri kliennya itu tidak memiliki riwayat penyakit bawaan atau indikasi penyakit berbahaya lainnya. Pihak rumah sakit, menurut dia, juga tidak bersedia menjelaskan penyebab pasien yang masih berusia 23 tahun itu menjadi lumpuh. “Kami sudah melakukan tujuh kali mediasi. Namun pihak rumah sakit tetap tidak mempunyai iktikad baik,” katanya.

Di Solo, Bioskop Dibuka Kompetisi Sepak Bola Digelar

SOLO, Jowonews- Pemerintah Kota Surakarta sudah mengizinkan membuka gedung bioskop dan menggelar kompetisi sepak bola Piala Menpora 2021 pada perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketiga mulai tanggal 9-22 Maret mendatang. Pada perpanjangan PPKM ketiga kalinya, gedung bioskop sudah boleh buka mulai Selasa (9/3), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan olahraga kompetisi sepak bola juga diizinkan digelar, tetapi tapa penonton, kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani, di Solo, Senin (8/3). Pemkot Surakarta telah memberikan izin kompetisi Piala Menpora 2021 yang akan digelar di Stadion Manahan Solo pada 21 Maret mendatang. Mekanismenya, kata Ahyani, pengelola atau penyelenggara harus meminta izin sama dengan olahraga kompetisi sepak bola boleh melaksanakan, tetapi tanpa penonton. Pengelola atau penyelenggara harus menerapkan protokol yang sangat ketat terhadap atletnya. Ahyani menjelaskan gedung bioskop di Solo, ada di Solo Square, Solo Grand Mall (SGM), dan Paragon Mall. Namun, pengelola harus tetap dilakukan persiapan terlebih dahulu, misalnya ruangnya studio harus prokes. “Satu kursi penonton harus dilipat atau dikosongkan untuk jarak antara pengunjung satu dengan kedua. Satu kursi kosong untuk jaga jarak tetap prokes, dan setelah selesai pemutaran film ganti penonton langsung disemprot disinfektan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pemkot Surakarta memutuskan memperpanjang PPKM mikro selama 14 hari ke depan, meski Solo tidak ada lagi kelurahan yang masuk zona merah. Perpanjangan PPKM mikro ketiga ini, bersamaan pelonggaran sejumlah kebijakan yang baru. “Satgas Covid-19 Surakarta juga akan melakukan pengecekan di lokasi bioskop. Kami meminta pada pengelola bioskop untuk tetap menerapkan prokes ketat,” katanya. Dia menjelaskan dengan dilakukan kebijakan baru tersebut, karena melihat kondisi beberapa kegiatan-kegiatan sudah mulai berjalan, termasuk adanya kompetisi sepak bola Liga Indonesia. Hal ini, nanti akan dievaluasi sambil berjalan, jika muncul klaster dari kegiatan itu, akan dihentikan. Kebijakan mulai berlaku, Selasa (9/3),” katanya. Namun, kata dia, khusus pentas musik di Solo belum diizinkan. Masyarakat yang menggelar hajatan tetap diizinkan di gedung pertemuan dengan kapasitas kursi sekitar 25 persen dari kapasitas ruangan. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan aturan PPKM mikro yang ketiga baru ditandatangani pada Selasa (9/3). “Kami mengizinkan turnamen sepak bola Piala Menpora di Solo, tanpa penonton. Alhamdulillah Covid-19 di Solo sudah menurun, tetapi protokol kesehatan tetap jalan,” kata Gibran.

Jangan Lengah, Meski Tren Kasus Covid-19 Menurun

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat meskipun tren kasus Covid-19 mulai melandai berdasarkan kondisi dari minggu ke minggu. “Selama empat minggu terakhir, Jateng terbebas dari zona merah karena tidak ada satupun kabupaten/kota di Jateng yang masuk kategori risiko tinggi, tapi saya minta jangan lengah sebab saya masih berkeliling dan menemukan ada beberapa tempat kerumunan seperti car free day dan sebagainya,” katanya di Semarang, Senin (8/3). Ganjar juga meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan pengetatan dalam pemberian izin pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dan harus dibatasi dengan cara diberi jarak. Selain itu, menurut Ganjar, adanya pelandaian kasus COVID-19 juga tidak mengendorkan upaya tracing dan testing yang dilakukan oleh tiap pemerintah daerah. “Jangan kendor, tracing dan testing harus digenjot dan makin banyak lagi karena rata-rata fasilitas semua daerah sudah punya. Tinggal nanti kalau butuh reagen, kami siap bantu,” ujarnya usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19. Dari sisi data epidemologis, Ganjar menunjukkan gambar grafik yang terus menurun di Jawa Tengah, mulai dari kondisi awal dari 2020 sampai sekarang kondisinya terus melandai. “Kalau dilihat grafiknya, kasus yang meninggal puncaknya ternyata di November 2020 dan kasus aktif puncaknya di awal-awal Desember. Setelah itu terus turun sangat drastis sampai saat ini,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Data terakhir, lanjut Ganjar, kasus aktif di Jawa Tengah saat ini sebanyak 6.038 atau turun 10,49 persen dari minggu sebelumnya, kasus dirawat ada 3.440 dan isolasi sebanyak 2.598 orang, turun 15,97 persen dari minggu sebelumnya. “Itu perkembangan terakhirnya, jadi memang terus menurun sangat drastis. Relatif dengan PPKM Mikro berjalan dengan baik, tapi sekali lagi saya minta jangan lengah, meskipun berjalan bagus dan adanya vaksin ini memberikan semangat serta harapan baru,” ujarnya.