Jowonews

Masa Pandemi, Perajin di Boyolali Tetap Berkarya

BOYOLALI, Jowonews- Walau kegiatan masih dibatasi selama masa pandemi, kegiatan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Boyolali tetap berjalan. Para pelaku UMKM khususnya perajin mengaku tetap berkarya dan pasar bergairah. Salah satu perajin Miniatur figure Dinar Sulistyo (34), warga di Perum Graha Mitra Abadi, Gang Mawar A.4 Donohudan, Ngemplak Boyolali, Kamis, mengatakan, dirinya pada masa pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga awal 2021 ini, tetap berkarya kreatifitas dan inovasi dengan melihat kondisi pasar. Menurut Dinar pada awal-awal pandemi memang sangat terasa dampaknya permintaan kerajinan miniatur figure produksinya permintaan konsumen hanya satu hingga dua pesanan per bulan. Namun, pesanan miniatur figure memasuki masa  pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM ini, mulai meningkat dan pasar bergairah mencapai 10 buah per bulan. “Namun, kerajinan miniatur figure buatan perlu ketelitian dan kecermatan, sehingga saya hanya bisa melayani rata-rata enam miniatur figure per bulan,” kata Dinar yang menekuni kerajinan ini, secara otodidak  sejak 2018. Dinar yang mempunyai hobi melukis tersebut menjelaskan awalnya belajar dari internet membuat miniatur figure tokoh nasional dan kemudian hasilnya diunggah ke media sosial, dan ternyata banyak masyarakat yang tertarik dan memesan kerajinan itu. Menurut dia, memang belum banyak pengrajin yang membuat miniatur figure dengan bahan baku polymer clay yang bahannya masih impor dari luar negeri. Sehingga, daya saingnya belum begitu banyak. Namun, bahan baku ini, dirinya mendapatkan dengan cara membeli melalui “on line” dengan harga Rp1 juta per kilogram. Dia mengaku membuat kerajinan miniatur figure tersebut menjadi penghasilan tambahan keluarga, karena dirinya sehari-hari bekerja sebagai karyawan di PT So Good Food Teras Boyolali. Proses produksi, kata dia, bahan baku polymer clay dibentuk wajah sesuai gambar foto pesanan kosumen, setelah terbentuk kemudian dioven sehingga bahan menjadi keras. Miniatur figure kemudian dicat warna sesuai wajah pelanggan dengan aklirik kemudian dilapisi cat pelapis agar warna tidak mudah pudar. Harga setiap pesanan miniatur figure dengan ukuran 17 centimeter hingga 23 sentimeter dijual antara Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta. Pesanan datang hampir seluruh daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Jawa kebanyakan dari wilayah Jakarta, dengan omzet rata-rata Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan. “Saya berharap pandemi Covid-19 segera selesai, masyarakat kembali beraktivitas dengan normal, serta percepatan ekonomi kembali normal,” pungkasnya sebagaimana dilansir Antara.

Gluconov, Alat Pintar Pendeteksi Diabetes

SEMARANG, Jowonews- Inovasi kembali dilakukan sekelompok mahasiswa yang menciptakan alat pintar pendeteksi diabetes militus. Alat yang diberi nama “Gluconov” ini diklaim tidak menimbulkan rasa sakit serta bisa terhubung ke telepon pintar. Alat ini dirancang oleh empat mahasiswa dari Program Studi Teknis Biomedis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Mereka adalah: Diana Almaas Akbar Rajah,Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul dan Tee, Kevin Tedjasukmana. Diana dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan Gluconov tidak akan menimbulkan luka di jari pasien seperti alat pengecek diabetes pada umumnya. Sementara akurasi alat ini diklaimnya mencapai hingga 95 persen. “Dalam penggunaannya, jari tangan pasien diletakkan pada slot yang telah tersedia. Kemudian akan mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah akibat dari paparan cahaya. Perubahan tersebut dihasilkan oleh pembiasan cahaya putih dengan keping polikarbonat,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Hasil pengukuran itu selanjutnya akan dikirim ke telepon pintar melalui jaringan wifi. Ia menyebut alat ini nantinya bisa digunakan secara global. Ia menambahkan alat tersebut akan dijual dengan harga Rp370 ribu per unit. Sementara aplikasi pengecek hasilnya bisa diunduh melalui play store. Ia menuturkan Gluconov sempat menghasilkan penghargaan saat ditampilkan dalam ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021.

Mal di Solo Mulai Gelar Pameran

SOLO, Joiwonews- Aktivitas pameran di mal Kota Solo mulai menggeliat seiring dengan pelonggaran atas sejumlah aturan dari pemerintah terkait penanganan Covid-19. “Selama satu tahun kami vakum dalam event yang melibatkan banyak peserta. Akhirnya kami memberanikan diri untuk memulai,” kata Head of Marcomm Department Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji di Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/3). Ia mengatakan kali ini pameran yang dilakukan yaitu Hotel Expo dari tanggal 10-14 Maret 2021. Pada pergelaran tersebut ada 14 hotel dari Soloraya yang mengikuti. “Tujuannya adalah kami mengajak perhotelan di Solo untuk bisa memperlihatkan kepada masyarakat di Kota Solo tentang apa yang harus mereka lakukan apabila masyarakat ingin membuat suatu acara, seperti pernikahan, ulang tahun,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan salah satu hal yang disampaikan kepada masyarakat dari pihak perhotelan melalui kegiatan ekspo tersebut adalah dari sisi penerapan protokol kesehatan. “Karena protokol kesehatan sekarang kan harus sesuai dengan SE (Surat Edaran) Wali Kota Surakarta, saat ini kami mewadahi itu. Kami sama-sama sih, semua merangkak kembali,” katanya. Ia mengatakan pameran tersebut sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha, termasuk hotel dan restoran, di mana selama pandemi Covid-19 sektor tersebut mengalami penurunan angka permintaan jasa yang cukup signifikan. “Ini untuk menggeliatkan ekonomi di Kota Solo. Sudah satu tahun pandemi, ekonomi harus tetap berjalan,” katanya. Salah satu peserta Ayom Java Village Solo mengunggulkan produk pernikahan. Perwakilan komunikasi pemasaran Ayom Java Village Solo Adil Erdita mengatakan selama pandemi Covid-19, pelayanan jasa untuk pernikahan yang paling diminati masyarakat. “Kami juga ada beberapa ruangan yang digunakan untuk pesta pernikahan, seperti Pendopo Sasongko. Pada pameran kali ini kami bekerja sama dengan sejumlah vendor dan kami juga ada harga khusus,” katanya.

Perbankan Diminta Keluarkan Aturan Bebas DP Mobil dan Properti

SOLO, Jowonews- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan mengeluarkan aturan terkait kebijakan Down Payment (DP) atau uang muka nol persen untuk kredit mobil dan properti. “Dari regulatornya kan sudah mengeluarkan peraturan. Ada PBI (Peraturan Bank Indonesia), POJK (Peraturan OJK), dari industri ada SK (Surat Keputusan) Direksi dari internal mereka, seperti apa mekanismenya,” kata Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Kamis (11/3). Ia mengatakan mengenai kebijakan uang muka nol persen sendiri OJK sudah melakukan pembicaraan dengan perbankan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan OJK bersama dengan BI juga sudah melakukan diskusi dengan pihak asosiasi, termasuk Real Estate Indonesia (REI). Menurut dia, salah satu yang harus diwaspadai terkait kebijakan tersebut adalah bobot risiko yaitu aktiva tertimbang menurut risiko. “Makin DP kecil yaitu 0-30 persen maka bobot risiko makin besar mencapai 35 persen, begitu uang muka 30-50 persen bobot risiko makin kecil menjadi 25 persen. Sedangkan uang muka di atas 50 persen dari yang dibiayai maka bobot risiko turun jadi 20 persen,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Disinggung mengenai dampaknya terhadap likuiditas perbankan, menurut dia, saat ini banyak uang yang tersimpan di perbankan. “Saat ini pertumbuhan kredit minim, pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) tinggi. Banyak dana tersimpan dan belum tersalurkan,” katanya. Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan di satu sisi kebijakan pelonggaran tersebut memungkinkan masyarakat mengajukan kredit kendaraan bermotor dan properti dengan uang muka nol persen. Di sisi lain, dikatakannya, sektor otomotif dan properti memiliki kontribusi cukup tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia mengatakan saat ini masyarakat khususnya menengah ke atas lebih banyak menyimpan uang mereka di bank. Data dari BI menunjukkan pada tahun 2020 DPK tumbuh sebesar 11,11 persen, sedangkan kreditnya terkontraksi sebesar 2,41 persen. Ia mengatakan salah satu dampak dari masyarakat menengah atas menyimpan uangnya adalah terjadi penurunan penjualan kendaraan bermotor di sepanjang 2020. Nugroho Joko menyebut dalam kondisi normal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sanggup menjual sekitar 1,1 juta unit setahun. Dari total angka penjualan tersebut sekitar 700.000 di antaranya untuk memenuhi pasar domestik. Meski demikian, selama pandemi COVID-19 penjualan mengalami penurunan cukup signifikan. Oleh karena itu diharapkan kebijakan uang muka nol persen untuk kredit bermotor dan properti dapat mendorong masyarakat membelanjakan uangnya.

Jelang Piala Menpora, PSIS Genjot Latihan Fisik

SEMARANG, Jowonews- Setelah kemarin latihan difokuskan di lapangan selama dua sesi, kali ini Imran Nahumarury sebagai pelatih sementara PSIS menggembleng anak asuhnya untuk melakukan latihan penguatan otot dan peningkatan kondisi fisik di sekitar Komplek Mes Pemain, Kamis (11/3). Para pemain PSIS yang dibagi dalam beberapa kelompok diminta untuk melakukan latihan penguatan otot di dalam mes. Sementara kelompok lainnya melakukan latihan fisik di sekitar komplek mes yang kontur tanahnya mendukung untuk digunakan sebagai latihan fisik. Menurut Imran Nahumarury, beberapa kombinasi latihan memang harus dilaksanakan untuk mengoptimalkan kondisi pemain di sisa waktu yang ada jelang Piala Menpora 2021. “Kemarin kan sudah di lapangan. Sudah ada taktikal juga. Kali ini kita kombinasi dengan latihan penguatan otot dan pengembalian kondisi fisik,” ujar Imran. “Tujuannya apa? Biar para pemain memiliki massa otot yang ideal untuk sebuah pertandingan dan fisik yang ideal juga untuk menghadapi Piala Menpora,” lanjut Imran sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSIS. Di sisa waktu yang ada, Imran dan beserta tim pelatih seperti Achmad Resal dan I Komang Putra memang bertekad memaksimalkan kondisi pemain supaya benar-benar siap dalam menghadapi kompetisi pra musim Piala Menpora.