Jowonews

Pelanggar Lalu lintas di Solo Terpantau 24 Jam

SOLO, Jowonews- Jangan coba-coba melanggar lalu lintas di kota Solo. Walau tak ada polisi, kamera pengawas siap memantau para pelanggar 24 jam penuh. Ya Solo mulai melakukan uji coba penerapan “Traffic law enforcement” (ETLE) atau tilang elektronik. Sejumlah alat akan terpasang di titik jalan protokol strategis di kota batik itu. Kepala Satlantas Polresta Surakarta Kompol Adhytia Warman, di Solo, Jumat (19/3), mengatakan dalam uji coba sistem penerapan ETLE atau tilang elektronik tersebut tahap awal baru dipasang kamera pengawas satu titik di persimpangan depan Solo Square, Jalan Slamet Riyadi Kerten Laweyan. Adhytia Warman menjelaskan tujuan dari penerapan tilang elektronik tersebut atau ETLE tersebut untuk mengubah cara berpikir (mindset) masyarakat untuk tetap tertib berlalu lintas. Masyarakat tetap tertib berlalu lintas meski tidak ada petugas kepolisian yang berjaga di lokasi. “Kami akan menambah enam kamera pengawas lagi yang nanti dipasang di enam titik tempat strategis di Solo. Kami meluncurkan sistem ini, sekaligus sosialisasi pada tanggal 23 Meret mendatang,” kata Adhytia Warman. Adhytia Warman menjelaskan pada pemasangan kamera pengawas di simpang Kerten atau depan Solo Square tersebut sudah diaktifkan sejak tiga bulan yang lalu. Polisi pada uji coba sistim ETLE tersebut mencatat sudah ada sekitar 38.000 pelanggar yang terekam di kawasan itu. “Sistim ETLE ini, bisa langsung mencatat secara otomatis pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan dengan identitas nopol kendaraan di pusat monitor Mako 2 Satlantas Polresta Surakarta,” kata Adhytia Warman. Menurut dia, pelanggar khusus kendaraan roda empat tersebut masyarakat tercatat bersama bukti foto. Mayoritas pelanggaran berupa tidak mengenakan sabuk pengaman dan menggunakan handphone seluler saat berkendara. “Kami sebagai tahap awal, belum ada penindakan atau sanksi terhadap pelanggar lalu lintas dengan sistim ETLE ini. Karena, masih tahap uji coba dan sosialisasi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dia mengatakan, enam penambahan kamera pengawas akan dipasang beberapa titik lainnya yang masuk daerah kawasan rawan kecelakaan di Kota Solo.Sehingga Solo, yang akan dijadikan percontohan di wilayah Jateng sistim ETLE ini, ada tujuh titik kamera pengawasan tilang elektonik nantinya. “Namun, kami sistem tilang elektronik itu, masih difokuskan untuk para pengemudi kendaraan roda empat saja dengan jenis pelanggaran tertentu. Jika pelanggar jauh dari titik kamera pengawas, bisa ditempatkan petugas dengan dilengkapi helm Kamera Portabel Penindakan Pelanggaran Kendaraan Bermotor (Kopek) untuk merekam,” katanya. Dia menjelaskan, masyarakat yang melakukan pelanggaran akan dikirim surat tilang bersama bukti penindakan dan pelanggaran ke alamat pelanggar. Pelanggar yang sudah mengurus kewajibannya, baru diizinkan membayar pajak STNK kendaraannya.

PSIS Semarang Tanpa Pemain Asing di Piala Menpora

SEMARANG, Jowonews- PSIS Semarang tidak akan diperkuat pemain asingnya saat berlaga dalam turnamen Piala Menpora 2021. Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic dalam siaran pers di Semarang, Jumat (19/3), membawa 24 pemain untuk menghadapi turnamen tersebut. Menurut dia, 24 pemain tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tim saat melakoni Piala Menpora. “Kami siap menghadapi Piala Menpora,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Para pemain yang akan diturunkan dalam turnamen tersebut antara lain Joko Ribowo, Jandia Eka Putra, Rio Saputra, Abanda Rahman, Fandi Eko Utomo, Hari Nur Yulianto, dan Septian David Maulana. Sementara General Manajer PSIS Semarang Wahyoe Winartoe mengharapkan tim kebanggaan Ibu Kota Jawa Tengah ini bisa tampil maksimal dalam Piala Menpora. Ia juga meminta para pendukung PSIS Semarang untuk menaati aturan federasi dengan memberikan dukungan dari rumah masing-masing. PSIS Semarang sendiri berada di Grup A Piala Menpora 2021 bersama Barito Putera, Arema Malang, dan Tira Persikabo. Babak penyisihan Grup A sendiri akan digelar di Stasion Manahan Solo, mulai 21 Maret 2021.

Dibakar Cemburu, Seorang Pria Bunuh Mantan Istri

SEMARANG, Jowonews- Cemburu memang bisa membuat orang gelap mata. Gara-gara terbakar api cemburu, seorang laki-laki tega membunuh seorang wanita, warga Cepoko, Gunungpati, Semarang. Padahal wanita tersebut sudah berstatus mantan istri. . Namun akhirnya tersangka EJ (29) berhasil ditangkap polisi setelah sempat kabur ke Demak dan Kudus, kata Wakil Kapolrestabes Semarang AKBP IGA Dwi Perbawa, di Semarang, Jumat (19/3). Dari pengakuan tersangka, kata dia, pembunuhan tersebut dilakukan karena rasa cemburu terhadap mantan istrinya, Wiwin Listiyani (32) yang baru saja bercerai sekitar sebulan lalu itu. “Pelaku cemburu, karena mantan istrinya sudah berhubungan dengan laki-laki lain,” katanya pula. Sebelum kejadian pembunuhan, lanjut dia, pelaku datang menemui korban dan meminta agar dibelikan perhiasan emas. Setelah mengetahui korban sudah berhubungan dengan laki-laki lain, pelaku kemudian menganiaya korban dengan dipukul dan dicekik hingga tewas. Pelaku sempat membawa telepon seluler dan kalung emas milik korban. Pelaku kabur bersama anaknya yang masih berusia 6 tahun. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 356 KUHP tentang pencurian. Sebelumnya, seorang wanita warga Cepoko, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban pembunuhan, ditemukan tewas di dalam kamar di rumahnya, Kamis (18/3). Korban Wiwin Listiyani (32) ditemukan meninggal dunia di atas tempat tidur dengan luka lebam di bagian leher.

Jateng Punya 7 Mal Pelayanan Publik Loh

SALATIGA, Jowonews- Kabar gembira bagi warga Jateng. Kini, sudah ada tujuh mal pelayanan publik di Jateng untuk layani masyarakat dengan murah, mudah, dan cepat dalam semua hal, termasuk perizinan. “Mal Pelayanan Publik merupakan bentuk nyata mewujudkan reformasi birokrasi. Dengan cara ini, maka tujuan negara melayani masyarakat bisa terwujud,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meresmikan Mal Pelayanan Publik di Kota Salatiga, Jumat (19/3). Mal Pelayanan Publik Terpadu di Provinsi Jawa Tengah saat ini terdapat di Kota Salatiga, Surakarta, Kabupaten Banyumas, Batang, Kebumen, Jepara, dan Pati. Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng membuat Mal Pelayanan Publik dan mendorong peningkatan aplikasi pelayanan publik pada masyarakat. Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mewujudkan itu. “Karena pandemi, jadi ini momentum untuk meningkatkan pelayanan publik. Tidak perlu bertemu atau datang ke kantor, pengembangan aplikasi-aplikasi pelayanan publik harus terus didorong,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan perizinan, Ganjar meminta semua daerah proaktif jemput bola pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sebab menurutnya banyak pelaku UKM yang belum punya legalitas akibat tidak memahami cara pengurusan izin. “Harus proaktif jemput bola, izin-izin UKM harus didorong karena saat ini banyak masyarakat yang menggeluti bidang ini. Data kami saja, hingga November 2020 sampai Maret 2021 ada 4.515 UKM yang mengajukan izin. Tentu di luar itu masih banyak sehingga ini harus terus didorong,” katanya. Apresiasi Sementara itu, Tjahjo Kumolo mengapresiasi Pemerintah Kota Salatiga yang membuat Mal Pelayanan Publik sebagai kunci sukses menggerakkan roda pemerintahan dan mewujudkan pemerintahan yang baik adalah meningkatkan pelayanan publik. “Inti dari reformasi birokrasi adalah menyederhanakan struktur organisasi yang meliputi hal-hal pelayanan publik. Maka saya mengapresiasi peresmian Mall Pelayanan Publik di Salatiga ini, termasuk daerah lain di Jawa Tengah sebagai upaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ujarnya. Tjahjo juga mendorong agar inovasi-inovasi pelayanan publik terus digenjot dan lara aparatur sipil negara berkewajiban melayani masyarakat dengan sepenuh hati. “Pak Ganjar sudah memberikan contoh, bagaimana mempermudah pelayanan masyarakat menggunakan medsos. Beliau bisa melayani dengan cepat segala persoalan masyarakat hanya menggunakan ‘hanphone’, kepala daerah lain harus juga mengikuti,” katanya.

Dubes Inggris Cari Solusi untuk Tim All England Indonesia

JAKARTA, Jowonews- Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyayangkan mundurnya Tim Indonesia dari turnamen All England 2021 terkait dugaan Covid-19. Ia menyampaikan simpati dan mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi  mencari solusi atas masalah tersebut.“Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang tidak mengizinkan Indonesia berpartisipasi dalam Turnamen Bulu tangkis All England demi pencegahan Covid-19 sangat disayangkan,” kata Dubes Jenkins dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Kamis ( 18/3). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BWF memutuskan untuk menarik partisipasi tim Indonesia dari turnamen All England setelah otoritas kesehatan Inggris (NHS) mengetahui terdapat seseorang yang dikonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang sama dengan yang ditumpangi tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada 13 Maret 2021. Dubes Jenkins menyayangkan Tim Indonesia yang tidak terwakilkan dalam gelaran All England tahun ini, dalam kompetisi bulu tangkis yang ternama di tingkat dunia. “Indonesia memiliki beberapa atlet bulu tangkis yang paling berbakat dan digemari di sirkuit bulu tangkis. Meskipun kita semua sangat ingin menonton aksi mereka di turnamen ini, saya sangat bersimpati terhadap para atlet bulu tangkis Indonesia yang terdampak,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Meski menyayangkan situasi tersebut, Jenkins mengatakan bahwa dalam situasi dunia saat ini, negara-negara di dunia harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, “sebagaimana yang juga dilakukan oleh Inggris dan Indonesia, dan aturan-aturan tersebut diterapkan secara adil dan transparan.” Menurut dia, penerapan ketat protokol kesehatan juga telah membawa dampak serupa bagi berbagai cabang olahraga lain seperti sepak bola, tenis, hoki, bola basket, dan rugby. “Aktivitas olahraga yang dapat terus berlanjut adalah suatu hal yang luar biasa. Kita semua dapat merasa terhibur di masa pandemi ini. Namun sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan terutama di saat Covid-19 masih bersama kita,” paparnya. Adapun dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Inggris untuk melihat apakah ada yang dapat dilakukan untuk menjadi solusi dari permasalahan ini.

Coach Dragan Mulai Latih PSIS

SEMARANG, Jowonews- Pelatih kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic untuk pertama kalinya memimpin anak asuhnya berlatih di masa persiapan Piala Menpora 2021. Setelah menjalani karantina selama lima hari di Jakarta, Dragan tiba di Kota Semarang pada Kamis kemarin dan langsung memimpin anak asuhnya berlatih di Stadion Citarum pada Jumat (19/3). Pada sesi latihan tersebut, para pemain PSIS menjalani sesi internal game terakhir sebelum berangkat ke Kota Solo pada Jumat siang. Pada sesi tersebut, tim pelatih membagi Hari Nur Yulianto dkk. dalam dua tim yang berbeda dan skor akhir berkesudahan 0-0. Usai sesi latihan, Dragan menerangkan bahwa turnamen Piala Menpora 2021 bisa dimanfaatkan sebagai wadah adaptasi untuk para pemainnya setelah enam bulan lebih vakum melakukan aktifitas di tim. “Tentu Piala Menpora 2021 cukup bagus untuk kita. Para pemain bisa adaptasi lagi dengan atmosfer pertandingan setelah sekian lama tidak berlatih. Saya juga ingin pemain enjoy dalam menjalani turnamen besok,” tutur Dragan. Saat disinggung terkait kesan pertamanya melihat anak asuhnya berlatih, Dragan menerangkan bahwa kondisi fisik pemainnya memang belum pulih total. Namun ia optimis hari demi hari, para pemainnya akan terus menunjukkan peningkatan. “Sangat normal kalau fisik belum kembali ke 100 persen. Nanti akan kami tingkatkan lagi, step by step, hari ke hari. Harapannya di kompetisi resmi para pemain sudah siap 100 persen,” pungkas Dragan.