Dari makanah Pulau Jawa itu berasal? Mengenai asal-usul nama Pulau Jawa, Suyono, dari karya Van Hien, menyebutkan bahwa keterangan terbaik mengenai keadaan geologi Pulau Jawa dapat ditemukan dalam tulisan kuno Hindu yang menyatakan bahwa Jawa sebelumnya adalah pulau-pulau yang diberi nama Nusa Kendang yang menjadi bagian dari India. Pulai ini merupakan hamparan dari beberapa pulau yang kemudian bersatu karena letusan gunung-gunung berapi dan goyangan dahsyat gempa bumi. Babad ini menceritakan bahwa pada tahun 296 sesudah masehi, terjadi letusan gunung-gunung berapi yang berda di pulau itu. Sehingga gunung yang semula ada, menjadi hilang dan memunculkan gunung-gunung berapi yang baru. Sebuah teori geologi kuno menyebutkan bahwa proses terbentunya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak Benua India ke utara, yang bertabrakan dengan lempengan sebelah utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudia melahirkan Gunung Himalaya. Konon, proses tersebut terjadi pada 20-36 juta tahun silam. Anak benua yang di selatan sebagian terendam oleh air laut, sehingga yang muncul dipermukaan adalah gugusan-gugusan pulau yang merupakan mata rantai gunung berapi. Gugusan pulau-pulau di Asia Tenggara, sebagian adalah Nuswantoro (Nusantara), yang pada zaman dahulu disebut Sweta Dwipa. Dari bagian daratan ini, salah satunya adalah gugusan anak benua yang disebut Jawata, yang satu potongan bagiannya adalah Pulau Jawa. Jawata artinya gurunya orang Jawa. Wong berasal dari kata Wahong, dan Tiyang dari kata Ti Hyang, yang berarti keturunan atau berasa dari Dewata. Konon, karena itulah, Pulau Bali sampai kini masih dikenal sebagai Pulau Dewata. Selain itu, juga merupakan potongan dari benua Sweta Dwipa atau Jawata. Karena awalnya anak benua Indoa dan Sweta Dwipa atau Jawata itu satu daerah, maka tidak heran jika terdapat budaya yang hampir sama atau mudah saling menerima pengaruh. Jadi, awalnya, Pulau Jawa bernama Nusa Kendang, yang merupakan bagian dari India. Sekitar 146 tahun kemudian, tepatnya pada 444 sesudah masehi, terjadi gempa bumi yang memisahkan Tembini, daerah bagian selatan Pulau Jawa, menjadi pulau tersendiri : Nusa Barung dan Nusa Kambangan. Tahun 1208, Pulau Sumatera terpisah dari Pulau Jawa karena suatu musibah gempa. Begitu juga pada 1254, Madura yang semula bernama Hantara mengalami kejadin serupa, yang disusul kemudian Pulau Bali yang terpisah dari Jawa pada 1293. Adapun pemilihan nama Jawa masih menjadi perdebatan. Wikipedia menjelaskan bahwa asal mula nama Jawa tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah nama pulau tersebut berasal dari tanaman jawa-wut yang banyak ditemukan di pulau ini pada masa purbakala. Sebelum masuknya pengaruh India, pulau ini mungkin memiliki banyak nama. Ada pula dugaan bahwa nama tersebut berasal dari kata jau, yang berarti jauh. Dalam bahasa Sanskerta, yava berarti tanaman jelai, sebuah tanaman yang membuat pulau ini terkenal. Sementara itu, Yawadvipa disebut dalam epik India Ramayana. Srigawa, panglima wanara (manusia kera) dari pasukan Sri Rama, mengirimkan utusannya ke Yawadvipa (Pulau Jawa) untuk mencari Dewi Shinta. Kemudia, berdasarkan kesusastraan India, terutama pustaka Tamil, disebut dengan nama Sanskerta Yavaka dvipa (dvipa = pulau). Dugaan lain adalah bahwa kata Jawa berasal dari akar kata dalam bahasa Proto-Austronesi, yang berarti rumah. Itulah beberapa asal-usul nama Pulau Jawa dari berbagai referensi yang ada.