Jowonews

Tiket Pertandingan PSIS Semarang vs Arema FC Dapat Dibeli Di Sini!

Tiket Pertandingan PSIS Semarang vs Arema FC Dapat Dibeli Di Sini!

SEMARANG – PSIS Semarang akan melawan Arema FC di babak semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis Sore (7/5/2022) Pukul 16.00 WIB. Babak empat besar turnamen pramusim ini akan dilakukan dalam dua laga, leg 1 dan leg 2. Tiket pertandingan antara PSIS Semarang dengan Arema FC telah resmi dirilis pada Selasa 5 Juli 2022. Dikutip dari Instagram resmi PSIS yakni @psisfcofficial, tiket semifinal Piala Presiden 2022 dibandrol dengan harga Rp 75 ribu untuk tribun selatan dan utara. Sementara tribun timur dijual dengan harga Rp 120 ribu dan Rp 200 ribu untuk tribun barat. Khusus tiket suporter hanya dapat dibeli oleh supporter yang telah memiliki KTA. Pembelian dapat dikoordinasikan melalui DPP masing-masing baik Snex maupun Panser Biru. Sementara tiket online dapat dibeli di tiket.com Berikut lokasi penjualan tiket PSIS Semarang melawan Arema FC: Stadion CitarumPSIS Store, ruko Stadion Citarum lantai 1 no 2. Burjono Puri AnjasmoroJalan Anjasmoro Raya no 62 A. TlogosariTB Family. Jalan Karang Ingas RT 03 RW 07 no 21. BanyumanikS Mart. Jalan Durian Raya no 61. KendalOptik MS Putra. Jalan Raya Kaliwungu Kendal(Depan rel kereta api) Panser Biru Panser Biru Store CitarumKomplek Ruko Stadion Citarum lantai 1 no 5. Panser Biru Store NgaliyanJalan Prof Hamka Komplek Ruko Villa Ngaliyan Permai A7 HMD StoreJalan HR Hardijanto Sekaran-Unnes, Gunungpati. Snex Komplek Ruko Stadion Citarum no 8

Bandeng Presto Semarang, Oleh-oleh Khas Kota Atlas yang Gurih dan Lezat

Bandeng Presto Semarang, Oleh-oleh Khas Kota Atlas yang Gurih dan Lezat

Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah berada di pesisir utara Pulau Jawa ini membuat Semarang menjadi salah satu kota yang sering menjadi tempat singgah. Karena Semarang menjadi penghubung antara kota-kota besar di sekitarnya. Misalnya, dari Salatiga ke Surabaya ataupun Cirebon dan Jakarta, dari Surabaya ke Jakarta, atau Cirebon. Tidak jarang mereka yang singgah hanya untuk membeli buah tangan yang sangat beraneka ragam di Semarang, yang bisa didapat di sepanjang jalan Pandanaran wilayah khusus oleh-oleh Semarang. Salah satu yang paling dicari dan dikenal kelezatannya adalah Bandeng Presto Semarang. Awal Mula Bandeng Presto Juwana Bandeng Presto yang dijual di Semarang tertulis Bandeng Presto Juwana yang berarti berasal dari Juwana, Pati. Karena di Juwana, Kabupaten Pati ikan bandeng banyak dibudidayakan karena letaknya yang dekat dengan laut. Masyarakat mengolah ikan bandeng menjadi berbagai olahan salah satunya bandeng presto. Bandeng Presto adalah salah satu olahan ikan bandeng yang dimasak dengan teknik menggunakan panci presto. Uap berkekuatan tinggi yang dihasilkan dari alat presto mampu membuat daging empuk sekaligus duri bandeng yang terkenal banyak menjadi lunak. Pada awalnya ikan bandeng dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Kemudian ikan bandeng yang sudah dibumbui dibungkus dengn daun pisang lalu dimasak dengan meletakkan di dalam panci presto yang dikunci rapat sehingga uap air tidak keluar dan ikan yang dimasak bisa matang secara merata, Inilah salah satu alasan mengapa bandeng presto banyak penggemarnya, selain rasanya yang lezat juga karena tidak sulit menyingkirkan durinya saat menyantap ikan bandeng. Orang pertama yang membuat bandeng presto adalah Hanna Budimulya. Awalnya, Hanna mendapatkan hadiah panci presto pada tahun 1977. Dengan pemikirannya, ia menggunakan panci presto tersebut untuk memasak ikan bandeng yang terkenal banyak duri. Awalnya bandeng presto hanya diproduksi dalam jumlah kecil, namun ternyata banyak yang menyukainya. Akhirnya bandeng presto diproduksi semakin banyak dan dibawa serta dijual di Semarang karena Hanna kebetulan memiliki toko di Jalan Pandanaran, Semarang. Dari stitulah Bandeng Presto dari Juwana justru lebikh dikenal sebagai makanan khas Kota Semarang. Bandeng Presto tetap menjadi industri andalan di Kabupaten Pati. Menurut Kepala Seksi Bina Mutu dan Usaha Perikanan DKP Kabupaten Pati, Sriwati, ada 40 usaha pengolahan ikan (UPI) pada 2020 di Kecamatan Juwana saja. Merk Bandeng Presto dipatenkan oleh keluarga Bu Hanna dengan harga awal Rp 5.000 per ekor. Bandeng Presto merupakan merk dagang pioner makanan ini di Kota Semarang. Toko Bandeng Presto Semarang Paling Populer Bandeng presto merupakan salah satu buah tangan ciri khas Semarang yang paling banyak dicari. Terdapat banyak penjual atau toko bandeng presto di Semarang. Berikut beberapa toko bandeng presto Semarang yang paling populer. Bandeng Juwana Erlina Toko Bandeng Juwana Erlina merupakan salah satu toko bandeng presto paling populer di Semarang. Tak hanya rasanya yang lezat, salah satu ciri khas Bandeng Juwana Erlina adalah pengemasan yang dibungkus menggunakan sangkar. Hal ini karena mengutamakan faktor keamanan. Di toko ini pembeli juga dapat langsung menyantap sepiring bandeng asap tanpa atau dengan tulang, ditambahan nasi hangat yang sangat menggugah selera. Alamat: Jalan Pandanaran No. 57, Randusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jam operasional: Buka setiap hari mulai pukul 07.00-20.00. Pusat Oleh-oleh DJOE Pusat Oleh-oleh DJOE terkenal dengan bandeng presto yang lezat dan tahan lama. Meskipun bandeng presto yang dijual masih terdapat banyak duri di dalamnya, namun Bandeng Presto DJOE tetap laris manis diburu pembeli. Alamat: Jalan Pandanaran No.51, Randusari, Semarang, Jawa Tengah. Jam operasional: Buka setiap hari mulai pukul 06.00-22.00. Bandeng Bonafide Sesuai dengan namanya, toko Bandeng Bonafide senantiasa mengedepankan mutu bandeng yang dijualnya. Setiap pesanan dibungkus dalam kardus kuning yang terdapat label registrasi resmi dari Departemen Kesehatan. Varian bandeng presto andalan Toko Bandeng Bonafide Semarang adalah bandeng crispy super lezat yang menggugah selera. Alamat: Jalan Pandanaran No. 53, Randusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jam operasional: Buka setiap hari mulai pukul 07.00-20.00. Bandeng Presto Berdiri sejak 1977 silam, Bandeng Presto menjadi toko penjual bandeng presto pertama di Semarang. Bandeng presto yang dijual di toko ini terdiri dari tiga varian, mulai dari pepes, pindang, dan juga tanpa duri. Kemasannya menggunakan plastik vakum transparan, dan juga dilengkapi sambal bajak manis di dalamnya. Alamat: Jalan Pandanaran No. 67-69, Randusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jam operasional: Buka setiap hari mulai pukul 06.30-21.00. Ciri-ciri Bandeng Presto Layak Konsumsi Di pasaran, ada beragam jenis, merk, dan rupa bandeng presto. Namun, sebagai pembeli kita perlu selektif sebelum membelinya. Pun demikian setelah membeli kita perlu mengecek mutunya. Agar bandengn presto yang kita konsumsi tetap berkualitas dan aman ketika dikonsumsi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengecek mutu bandeng presto. Berikut ini adalah hal yang bisa kita perhatikan dalam mengecek mutu bandeng presto. Melihat Warna dan Rupanya Bandeng presto yang masih layak dikonsumsi memiliki bentuk yang masih utuh dan tidak patah. Bagian luar bandeng juga perlu dipastikan tidak luka atau lecet. Perlu dipastikan juga bahwa tidak terdapat benda asing yang menempel di kulit bandeng. Hindari mengolah bandeng presto yang terlihat memiliki endapan garam, lemak, atau kotoran lain.Selain itu, perhatikan dan pastikan bandeng tidak berjamur atau berlendir. Warna bandeng juga dipilih yang masih terlihat cemerlang dan menggoda selera. Mengecek Aromanya Langkah selanjutnya adalah mengecek aromanya. Aroma khas bandeng presto adalah selayaknya aroma ikan rebus. Dari ikannya pastikan tercium aroma segar dan ada aroma gurih dari bumbunya. Hindari mengolah bandeng presto yang berbau masam, tengik, basi, atau busuk. Merasakan Teksturnya Tekstur bandeng presto layak konsumsi adalah cenderung padat dan kompak. Selain itu kondisi ikan juga cukup kering, jadi tidak disarankan membeli bandeng presto yang memiliki tekstur basah atau berair. Bandeng presto yang bagus, ketika kulitnya disentuh juga terasa kesat. Mencicipi Rasanya Perlu diperhatikan juga, terkadang dijumpai bandeng presto dengan penampakan fisik luar yang bagus, namun saat dicicipi terdapat rasa yang aneh. Salah satu ciri utama ikan presto adalah enak dan tidak terlalu asin. Rasa asin pada bandeng presto biasanya merata karen proses pembumbuan dan cara memasak yang benar.

Sitalang River Tubing Salatiga, Sensasi Menyusuri Sungai Sucen yang Memacu Adrenalin

Sitalang River Tubing Salatiga, Sensasi Menyusuri Sungai Sucen yang Memacu Adrenalin

SALATIGA, River tubing merupakan aktivitas wisata yang memanfaatkan medan sungai atau aliran irigasi menggunakan ban karet. River tubing menjadi salah satu kegiatan yang cukup marak akhir-akhir ini. Terdapat banyak tempat yang menyediakan layanan ini, salah satunya adalah Sitalang River Tubing Salatiga, Jawa Tengah. Sensasi menghanyut menggunakan ban di sungai menjadi hal yang cukup menantang bagi sejumlah orang. Sensasi yang dirasakan tak kalah dengan kegiatan aktivitas arung jeram. Hal ini tentu bergantung pada medan sungai yang dilalui. Sitalang River Tubing Disiapkan Sejak 2019 Sitalang River Tubing Kauman Kidul Salatiga merupakan bagian dari Agrowisata Sitalang. Wahana ini dikembangkan sejak tahun 2019 dan dikelola karang taruna yang melibatkan para pemuda desa setempat. Anggota Karang Taruna Kauman Kidul, Joseph Arimatea menjelaskan, pada awal merintis yang dilakukan adalah persiapan jalur dan sumber daya manusia yang akan mengelolanya. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi kemudian membuat usaha ini berhenti karena adanya sejumlah aturan pembatasan. Baru kemudian wahana ini dijalankan kembali pasca Lebaran 2022, seiring dengan pelonggaran aturan terkait Covid-19. Hingga saat ini, wahana ini menjadi satu-satunya River Tubing yang ada di Salatiga. Keseruan Menyusuri Aliran Sungai Sejauh 2 Kilometer Keseruan aktivitas river tubing ini dimulai dari Bendungan dan berakhir di Sitalang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Awal perjalanan dimulai dengan mengarungi Sungai Sucen. Pada satu kilometer pertama, peserta akan merasakan keseruan saat ban (dari ban dalam truk) ikut terbawa arus Sungai Sucen. Pada zona ini peserta akan menjumpai bebatuan berbagai ukuran yang berserakan di kanan dan kiri. Aliran air di sungai ini juga cukup deras. Tapi kondisi tersebut masih tetap aman karena kedalaman air berkisar 50-80 sentimeter. Setelah melewati satu kilometer pertama, peserta akan tiba di rest area (titik peristirahatan) untuk sejenak beristirahat. Di lokasi ini peserta dapat menikmati sajian minuman dan makanan tradisional sembari mengembalikan tenaga. Setelah menguji adrenalin yang cukup menguras tenaga di Sungai Sucen, peserta akan beralih saluran irigasi Ajigetas atau biasa juga disebut kali aji dengan arus yang lebih landai. Pada zona ini, peserta dapat lebih tenang dan santai menikmati pemandangan alam. Mulai dari bentang pesawahan hingga sungai. Pemandangan tersebut keseluruhannya adalah pemandangan alam, tanpa melalui pemukiman penduduk. Tetap Aman dengan Perlengkapan Keamanan yang Memadai Selamat aktivitas menyusuri sungai ini, peserta akan mendapatkan pengawalan dari petugas. Untuk keamanan, setiap peserta dilengkapi dengan helm pelindung, pelampung, dan pelindung siku serta lutut. Selain itu, pada titik-titik sungai yang dianggap rawan juga terdapat petugas yang berjaga. Peserta yang menjajal wahana ini juga dijamin asuransi. Kudapan Kuliner Tradisional Setelah puas menyusuri Sungai Sitalang dan Kali Aji, peserta dapat menikmati kudapan dan makanan tradisional (makan besar). Sembari makan peserta juga dapat sembari menikmati keindahan alami di sekitar. Pilihan Paket dan Reservasi Sitalang River Tubing Pengelola menyediakan 2 paket yang dipilih peserta, yakni Paket Long Track Track Irigasi. Paket Long Track merupakan paket komplit, yakni mulai dari bendungan dan berakhir di Sitalang. Sementara paket Track Irigasi dimulai dari Kali Aji. Paket Long Track: Rp. 75.000Fasilitas: 1 orang 1 ban, perlengkapan tubing, asuransi, pemandu, P3K, air mineral + makanan lokal, 1 kali makan besar (masakan tradisional). Paket Irigasi: Rp. 50.000Fasilitas: 1 orang 1 ban, perlengkapan tubing, asuransi, pemandu, P3K, 1 kali makan besar (masakan tradisional). Ketentuan Peserta: Wajib reservasi (Senin-Jumat)Pre-order Paket minimal 5 orangMemakai alas kaki saat petualangan berlangsung Reservasi/ Pemesanan: Untuk reservasi dan pemesanan dapat menghubungi nomor WhatsApp 0813-2926-9069 atau 0857-4011-2939. Lokasi Sitalang River Tubing Alamat: Jl. Sitalang, Kauman Kidul, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50712 Untuk lebih mudahnya dapat menggunakan navigasi Google Maps dengan klik di sini atau melihat maps di bawah ini:

Pemkot Pekalongan Hentikan Ijin Eksploitasi Air Bawah Tanah

Pemkot Pekalongan Hentikan Ijin Eksploitasi Air Bawah Tanah

PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tidak lagi mengizinkan pengambilan air bawah tanah. Upaya ini sebagai langkah meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan, salah satunya adalah penurunan permukaan tanah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo menjelaskan, fungsi air tanah cukup signifikan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan tanah. Apabila eksploitasi pengambilan air bawah tanah dilakukan terus menerus, maka tanah akan semakin ambles. “Eksploitasi air bawah tanah yang sangat besar dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara pengambilan dan pemulihan air tanah. Dampaknya akan terjadi kekosongan air dalam tanah. Hal ini menyebabkan intrusi dan amblesnya tanah,” kata Joko, dikutip dari INews Jateng (4/7/2022). Penurunan muka tanah ini jika dibiarkan, akan menyebabkan penurunan dataran tanah, sehingga sebagian daerah yang berdekatan dengan laut atau pesisir akan terendam air. Apalagi Kota Pekalongan hanya di ketinggian sekitar 6 meter di atas permukaan air laut. Sementara itu penurunan tanah di Pekalongan telah mencapai 11 sentimeter setiap tahunnya. “Untuk itu Pemkot tidak lagi mengizinkan perusahaan atau industri mengekploitasi air bawah tanah dengan pengeboran,” tegasnya. Joko mengungkapkan, pemanfaatan air bawah tanah sebagian besar dilakukan oleh sektor-sektor industri, dimana pengambilannya dari dalam tanah, baik dari sumur dangkal maupun sumur dalam. Pihaknya ke depan akan mendorong berbagai pihak untuk memanfaatkan air yang ada di atas permukaan tanah. “Sesuai kebijakan, Kota Pekalongan nantinya diarahkan pada penggunaan air permukaan yang tidak memerlukan aktivitas menggali dengan memanfaatkan air yang sudah ada di atas permukaan,” katanya. Foto: Indozone

Rute Trans Semarang Lengkap Koridor 1-8

Rute Trans Semarang Lengkap Koridor 1-8

Kemacetan lalu lintas merupakan masalah utama di perkotaan saat ini. Salah satu yang dituding jadi penyebab adalah enggannya masyarakat menggunakan kendaraan umum dan memilih kendaraan pribadi untuk kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Sementara itu mengajak masyarakat beralih moda transportasi umum tidaklah mudah. Sebagian masyarakat menganggap bahwa kendaraan umum tidak praktis, layanan kurang baik, dan lebih mahal. Sejak beberapa tahun lalu, beberapa pemerintah daerah telah melakukan perbaikan dan pembenahan sarana transportasi umum. Termasuk peremajaan armada. Salah satunya dilakukan Pemkot Semarang, mereka terus berusaha menghadirkan layanan transportasi yang nyaman, aman, dan murah. Salah satunya adalah menghadirkan layanan bus rapit transit Trans Semarang. Sejak pertama kali beroperasi pada 2009 lalu, bus Trans Semarang terus melakukan pembenahan dan perbaikan layanan agar fasilitas transportasi umum tersebut semakin diminati masyarakat. Ketika berada di Semarang, ada baiknya menjajal fasilitas yang murah meriah ini untuk menuju tempat tujuan wisata atau kampus, atau fasilitas publik lainnya di Semarang dengan harga terjangkau. Mengutip dari transsemarang.semarang.go.id, berikut rute Trans Semarang Lengkap Koridor 1-8 yang dapat dicoba. Koridor 1 Terminal Mangkang-PenggaronTerminal Mangkang – Pasar Mangkang – Sango – Kawasan Industri – Karanganyar (SMA 8) – Karpet – KTI – Taman Lele – Lapangan Tugu – PLN – RSUD Tugu – Pengadilan – Muradi – Cakrawala – Karangayu – ADA Pasar Bulu – Pasar Bulu – Tugu Muda – Halte Transit Imam Bonjol – Jalan Kapten Pierre Tendean – Jalan Pemuda – Halte Transit Balai Kota Semarang – Pandanaran – Gramedia – Simpang Lima – RRI Stasiun (Ahmad Yani I) – Mullo (Milo) – Beruang – ADA Majapahit – BLK – Pedurungan/Samsat – Zebra – Manunggal Jati – Pucang Gading – Terminal Penggaron. Penggaron-Terminal MangkangTerminal Penggaron – Bitratex – Pucang Gading – Manunggal Jati – Zebra – BLK – ADA Majapahit – Pasar Gayamsari – Kelinci – Mullo (Milo) – RRI – SPBU (Ahmad Yani II) – Simpang Lima – Gramedia – Pandanaran – Tugu Muda – Halte Transit Imam Bonjol – Jalan Kapten Pierre Tendean – Jalan Pemuda – Halte Transit Balai Kota Semarang – Pasar Bulu – ADA Pasar Bulu – Karangayu – Cakrawala – Muradi – Pengadilan – RSUD Tugu – PLN – Lapangan Tugu – Taman Lele – KTI – Karpet – Karanganyar (SMA 8) – Kawasan Industri – Sango – Pasar Mangkang – Terminal Mangkang. Koridor 2 Terminal Terboyo-Terminal Sisemut (Ungaran)Pool Padi, Terboyo – RSI Sultan Agung – LIK – Kampoeng Semarang – Sawah Besar Kaligawe – Pasar Kobong – Raden Patah – Kota Lama – STIE BPD Jateng – Johar – Balai Kota – Katedral – RSUP Kariadi – Ngaglik – SPBU Gajahmungkur – Halte Transit Taman Diponegoro/RS Elisabeth – Kagok – Akpol – Don Bosko – Kesatrian – Pasar Jatingaleh – Bukitsau – Ngesrep/Tembalang – Ruko Setiabudi – SPBU Sukun – Banyumanik – Mega Rubber – Gedawang – BPK Jawa Tengah – Alun Alun Ungaran – Sisemut (Terminal Ungaran). Terminal Sisemut-Terminal TerboyoSisemut – Taman Unyil – BPK jawa Tengah – Pudakpayung – Kodam IV/Diponegoro – Terminal Banyumanik – ADA Setiabudi – TK Srondol – Ngesrep – Gombel – Pasar Jatingaleh – Kesatrian – Don Bosco – Akpol – Kagok – Halte Transit Taman Diponegoro/RS Elisabeth – Taman Gajahmungkur – Ngaglik – RSUP Kariadi – RS Wira Bhakti Tama – Halte Transit Imam Bonjol – Halte Balai Kota – Dinkes Jateng – Johar – Layur – Stasiun Tawang – pengampon – Penjaringan – Pasar Klaigawe – Kampoeng Semarang – SMP 4 – RSI Sultan Agung – Pool Padi, Terboyo Koridor 3 Rute di koridor 3 ini melayani perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Emas menuju Halte Elizabeth dan kembali ke Pelabuhan Tanjung Emas. Jalur 3A:Pelabuhan Tanjung Emas – Jl. Ronggowarsito – Jl. Pengapon – Jl. R. Patah – Jl. Sayangan – Bubakan – Jl. Pattimura – Jl. Dr. Cipto – Jl. MT Haryono – Jl. Dr. Wahidin – Jl. Sultan Agung – Halte Transit Kagok – Jl. Diponegoro – Jl. Pahlawan – Jl. Taman Menteri Supeno (SMAN 1/Taman Indonesia Kaya) – Simpang Lima – Jl. Gajahmada – Jl. Pemuda Halte Balai Kota – Tugu Muda – Jl. Imam Bonjol – Stasiun Poncol – Jl. Kolonel Sugiyono – Stasiun Tawang – Jl. Ronggowarsito – Pelabuhan Tanjung Emas. Jalur 3B:Pelabuhan Tanjung Emas – Jl. Ronggowarsito – Jl. Pengapon – Jl. R. Patah – Jl. Letjen Suprapto – Jl. Imam Bonjol Stasiun Poncol – Jalan Kapten Pierre Tendean – Jl. Pemuda Halte Balai Kota – Tugu Muda – Jl. Pandanaran – Simpang Lima – Jl. Pahlawan – Jl. Diponegoro – Halte Transit Taman Diponegoro – Jl. Sultan Agung – Jl. Dr. Wahidin – Jl. MT Haryono – Bubakan – Jl. Cenderawasih – Jl. Letjen Suprapto – Jl. Kolonel Sugiyono – Stasiun Tawang – Jl. Ronggowarsito – Pelabuhan Tanjung Emas. Koridor 4 Koridor ini melayani penumpang dengan rute Terminal Cangkiran menuju Stasiun Cawang dan sebaliknya. Terminal Cangkiran-Stasiun CawangTerminal Cangkiran – Jalan Raya Mijen – Jalan Raya Semarang Boja – Jalan Raya Ngaliyan – Jalan Prof. Dr Hamka – Jrakah – Krapyak – Kalibanteng – Jalan Jend Sudirman- ADA Siliwangi Pasar Karangayu – Jalan Soegiyopranoto – Halte Imam Bonjol Udinus – Halte Balai Kota – Jalan Pandanaran – Halte Simpang Lima – Jalan Gajah Mada – Jalan Empu Tantular – Stasiun Tawang Stasiun Cawang-Terminal CangkiranStasiun Tawang – Kota Lama – Stasiun Poncol – Halte Imam Bonjol Udinus – Jalan Kapten Pierre Tendean – Halte Balai Kota – Pasar Bulu – ADA Siliwangi Pasar Karangayu – Jalan Jend Sudirman – Kalibanteng – Jalan Siliwangi – Krapyak – Jerakah – Jalan Prof. Dr Hamka – Jalan Raya Ngaliyan – Jalan Raya Cangkiran – Terminal Cangkiran. Koridor 5 PRPP-MetesehTerang Bangsa – Puri Anjasmoro – Jalan Siliwangi – Bundaran Kalibanteng – Jalan Pamularsih – Jalan Kaligarang – RSUP Kariadi – Jalan Dr.Sutomo – Halte Transit Imam Bonjol – Jalan Kapten Pierre Tendean – Jalan Pemuda – Halte Transit Balai Kota Semarang – Pandanaran – Gramedia – Simpang Lima – Jalan Pahlawan – Jalan Sriwijaya – Jalan MT Haryono – Jalan Tentara Pelajar – Jalan Kedungmundu – Perumahan Dinar Mas Tembalang – Bukit Kencana Jaya Tembalang (memutar taman) – … Baca Selengkapnya

Resep Oseng Kacang Panjang Tempe Pedas, Bikin Nambah Terus

Resep Oseng Kacang Panjang Tempe Pedas, Bikin Nambah Terus

Kacang panjang merupakan salah satu sayuran yang sangat mudah dijumpai di warung-warung sayur. Sebagian besar masyarakat Jawa, biasanya mengolahnya dengan cara ditumis atau dioseng. Namun, sebagian juga menjadikan kacang panjang sebagai salah satu komponen bahan sayur lodeh. Kacang panjang adalah sayur polong-polongan yang kaya akan protein, vitamin dan serat. Selain itu, kacang panjang juga mengandung beragam manfaat bagi kesehatan antara lain mengontrol berat badan, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan tekanan darah, dan mengontrol kadar gula darah. Di tanggal tua, Resep Oseng Kacang Panjang Tempe Pedas ini dapat dicoba agar bisa menjadi lauk yang istimewa. Berbumbu lengkap dengan rasa pedasnya, oseng kacang ini bisa sebagai penambah nafsu makan. Resep Oseng Kacang Panjang Tempe Pedas Pada kesempatan kali ini tumisan kacang panjang ditambahkan tempe dan dibuat dengan bumbu yang pedas berempah. Oseng ini dapat digunakan sebagai lauk pedas untuk meningkatkan selera makan. Bahan : 7 batang kacang panjang 2 iris tempe, potong kotak-kotak 1 sdt gula merah 1 sdm kecap manis Sedikit gula pasir Garam secukupnya Bumbu iris : 3 siung bawang putih 5 butir bawang merah 4 buah cabe rawit merah 1 buah cabe hijau besar Cara Membuat : Tumis bawang merah, bawang putih sampai harum Tambahkan tempe dan cabe-cabean, aduk-aduk sebentar Masukkan kacang, masak hingga sedikit layu lalu tambahkan sedikit air Masukkan bumbu-bumbu lain, masak hingga matang Angkat dan sajikan

Martabak Telur, Kuliner Lezat Asli Lebaksiu Tegal

Martabak Telur, Kuliner Lezat Asli Lebaksiu Tegal

Indonesia adalah suurganya kuliner, apalagi saat malam hari. Banyak sekali pedagang pinggir jalan yang menjajakan makanan. Segala jenis lengkap dari makanan ringan hingga makanan berat. Salah satu favorit sejak lama dan dapat ditemukan hampir diseluruh wilayah Indonesia adalah martabak. Biasanya penjual martabak menjual dua jenis martabak dalam satu gerobak, yaitu martabak manis dan martabak telur. Martabak banyak penggemarnya karena merupakan camilan yang enak dan mengenyangkan, cocok untuk melengkapi suasana malam hari. Baik martabak manis maupun martabak telur sama-sama banyak penggemarnya. Namun kali ini kita fokus dulu ke martabak telur yang ternyata memiliki kisah sejarah yang sangat menarik untuk disimak. Martabak telur biasa disantap dilengkapi dengan cabai, asinan timun, dan kuah cuka. Mungkin bisa dicek sendiri jika penjual martabak kebanyakan memiliki logat ngapak. Bukan tanpa alasan, tapi memang martabak telur berasal dari Tegal, tepatnya di Kecamatan Lebaksiu. Martabak telur sudah ada sejak 1935 yang disebarluaskan ke berbagai wilayah Indonesia bahkan hingga luar negeri. Berbagai Versi Sejarah Martabak Telur Versi pertama, Menurut Ketua Almarian (Asli Lebaksiu Martabak dan Jajan) H Maskun, martabak telur diperkenalkan oleh Abdullah, seorang saudagar yang berasal dari India. Sekitar awal 1930-an, beberapa pemuda asal Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, mengadu nasib dengan berjualan makanan dan mainanan anak-anak yang tersebar di kota-kota besar, salah satunya Semarang. Di Kota Semarang seorang pemuda bernama Ahmad bin Abdul Karim berkenalan dengan bin Hasan Al-Malibary seorang pemuda asal India. Mereka bersahabat dan Abdullah diajak ke kampung halaman Ahmad di Desa Lebaksiu Kidul, Tegal. Disana, Abdullah berkenalan dengan adik perempuan Ahmad yang bernama Masniah binti Abdul Karim. Abdullah jatuh cinta kepada Masniah dan akhirnya mempersunting Masniah menjadi istrinya. Abdullah atau yang biasa disapa Tuan Dulloh, adalah seorang saudagar cukup ternama pada zamannya. Salah satu keahlian Abdullah adalah membuat makanan yang terbuat dari adonan terigu yang bernama martabak. Tuan Duloh salah satu diantara pemuda-pemuda India yang berhasil memodifikasi martabak dari resep aslinya dari India. Hal ini beliau lakukan untuk menyesuaikan dengan citarasa maupun selera masyarakat Indonesia, khususnya orang Jawa yang umumnya tidak terlalu suka makan daging secara berlebihan dan lebih suka makan sayur-sayuran. Susunannya, adonanan tepung terigu yang dibentuk bulat sebesar telur ayam, dibanting, dilebar Di India, susunan martabaknya adalah adonan tepung terigu yang dibentuk sebesar telur ayam, dibanting, dilebarkan di atas kaca, marmer atau seng, setelah membentuk ukuran berdiameter kurang lebih 40 cm, lalu diisi dengan telur atau kentang kemudian digoreng, lalu dihidangkan dengan kare kambing/gulai. Sedangkan versi kedua kisah sejarahnya, bersumber dari Siti Aminah, 64 tahun yang merupakan keponakan Masniah. Kisah budhenya bertemu dan menikah dengan Tuan Abdullah. Siti Aminah menceritakan saat itu Masniah bertemu dengan Abdullah yang sedang berjualan martabak ketika di sebuah Pasar Malam di Jakarta. Kemudian menikah dan pindah, bikin rumah di Lebaksiu. Abdullah kemudian mulai berdagang martabak di Lebaksiu. Saat itu masih menggunakan peralatan dan bahan tradisional, berjualan juga masih menggunakan meja belum gerobak. Bahan-bahannya juga masih menggunakan aci yang ditumbuk karena belum ada tepung terigu. Abdullah juga mempekerjakan warga lokal dan saudara-saudaranya. Seiring berjalannya waktu, usaha martabak telur ini semakin ramai dan mencapai puncak kejayaannya yang saat itu terjadi pada tahun 1985 dan terkenal hingga luar Pulau Jawa seperti Gorontalo, Manokwari. Abdullah sangat berpengaruh bagi perkembangan perekonomian masyarakat Lebaksiu yang sebelumnya profesi kebanyakan adalah seorang petani, setelah Abdullah banyak mempekerjakan dan mengajari cara membuat martabak telur kepada warga lokal pada akhirnya banyak yang mandiri mendirikan usaha martabak telur. Tidak jarang Abdullah memberi modal pada warga agar usaha martabaknya dapat berkembang. Dari situlah regenarasi terus berjalan. Bahkan banyak warga lokal yang berani merantau ke berbagai wilayah di Indonesia dan berjualan martabak. Usia 60 tahun, Abdullah wafat dengan meninggalkan empat anak, yaitu Muhammad, Halimah, Fatimah, dan Musa Abdullah. Namun hanya dua orang anaknya saja yang meneruskan profesi bapaknya yaitu Muhammad dan Musa. Saat ini, yang masih ada hanya Musa yang membukan restoran di Jakarta dengan menu martabak tentunya. Fatimah dan Halimah tidak meneruskan jualan matabak karena ikut suami. Asrofi, pengusaha senior martabak di Lebaksiu mengatakan bahwa menu martabak yang dibawa Abdullah sangat sederhana. Hanya adonan tepung, lalu dicampur dengan daun bawang kemudian digoreng. Jadi dulu saat martabaknya dimakan ambrol karena tidak ada perekatnya. Pada 1970-an, rasa dan tekstur martabak mengalami perubahan. Warga Lebaksiu memodifikasi menyesuaikan rasa sesuai lidah warga lokal, seperti inovasi dalam rasa martabak dengan menambah bahan pembuatan (telur, daging) dan bumbu martabak dengan rempah. Asrofi yang juga pernah menjadi pengurus paguyuban pedagang martabak Lebaksiu itu memprediksi saat ini sudah mencapai 10.000 pedagang martabak asal Lebaksiu yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua. Karena semakin banyaknya jumlah pedagang martabak yang tersebar di Indonesia, maka dibentuklah Asosiasi Pedagang Martabak dan Jajanan (Almarjan) Indonesia di rumah Musa Abdullah pada 21 Februari 2007, dan saat ini Asrofi ditunjuk sebagai bendahara paguyuban.