Jowonews

Resep Nila Goreng Santan Pedas, Bikin Auto Nambah Nasi Terus

Resep Nila Goreng Santan Pedas, Bikin Auto Nambah Nasi Terus

Resep Nila Goreng Santan Pedas – Ikan nilai merupakan jenis ikan tawar yang termasuk sering dikonsumsi masyarakat. Ikan yang memiliki nama latin Oreochromis niloticus ini biasa hidup di sekitar danau atau sungai. Di Indonesia ikan nila termasuk banyak dibudidayakan. Hal ini karena ikan nilai termasuk ikan omnivora atau pemakan segalanya. Ikan ini begitu digemari karena rasanya yang lezat dan kaya akan gizi. Salah satu olahan yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah ikan nila goreng. Namun, tentu tidak ada salahnya jika berinovasi untuk membuat menu olahan ikan nila dengan cara lain. Salah satunya adalah nila goreng santan pedas. Mengutip dari akun Instagram @lilik_indrayani_81, berikut resep nila goreng santan pedas yang dapat dicoba di rumah. Resep Nila Goreng Santan Pedas Bahan-bahan: 1 kg ikan nila, rendam dengan perasan jeruk nipis lalu cuci bilas kembali hingga bersih, seset seset badan ikan, beri garam dan goreng agak kering. 300 ml santan kental kurleb 500 ml air 1 buah tomat ukuran sedang ( optional ) iris iris 2 batang serai, geprek 1 jempol laos, geprek 8 lembar daun jeruk segar 2 lembar daun salam kering Kaldu bubuk Garam Gula Bumbu Halus: 8 siung bawang putih 10 siung bawang merah 2 biji kemiri ( optional ) Cabe kecil secukupnya / sesuai selera, bisa ditambah cabe merah besar 1/2 jempol jahe Cara Membuat: Ulek / blender kasar bahan bumbu halus lalu tumis hingga tanek Masukkan serai laos daun salam & daun jeruk, aduk aduk sebentar kemudian masukkan air Setelah mendidih tambahkan kaldu bubuk, garam, gula, irisan tomat, santan kental, aduk aduk agar santan tidak pecah, Terakhir masukkan nila goreng, masak sebentar kemudian angkat dan sajikan.

Kuliner Khas Cilacap, Dulu Dibuang Sekarang Jadi Andalan

Kuliner Khas Cilacap, Dulu Dibuang Sekarang Jadi Andalan

Terletak di bibir pantai, Kabupaten Cilacap, menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan kuliner lautnya. Salah satu kuliner di Cilacap yang patut dicoba adalah Brekecek Pathak Jahan. Kuliner yang berbahan dasar kepala ikan ini dimasak dengan berbagai macam rempah pilihan. Maka tak heran jika aroma rempah yang dihasilkan sangat kuah. Rasa yang dihasilkan cenderung pedas dan gurih yang meresap ke dalam daging.

Seluas 251.037 Hektare Lahan Kritis dan Hutan di Jateng Dipulihkan

Seluas 251.037 Hektare Lahan Kritis dan Hutan di Jateng Dipulihkan

SEMARANG – Seluas 251.037 hektare lahan dan hutan di wilayah Jawa Tengah hingga kini berhasil dipulihkan. Sejak tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan penghijauan lahan kritis, area hutan negara dan hutan rakyat. Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi Jawa Tengah, Soegiharto mengungkapkan selama kurun delapan tahun terakhir telah dilakukan penanaman sebanyak 100 juta batang pohon. Tujuannya untuk reboisasi dan penghijauan. “Upaya rehabilitasi dan lahan ini telah mengurangi luas lahan kritis di Jateng,” terangnya. Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Soegiharto mengatakan, pada tahun 2013 lalu, lahan kritis Jateng mencapi 634.598 hektar. Sementara pada tahun 2018, lahan kritis Jateng mengalami penurunan menjadi 357.733 hektare. “Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan gerakan penghijauan dan reboisasi masif untuk memulihkan kondisi lahan kritis dan hutan,” katanya, dikutip dari Antara Jateng, Kamis (28/7/2022). Menurutnya, kegiatan penanaman pohon dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lahan dan area hutan yang menjadi sasaran penghijauan dan reboisasi. Ia mencontohkan untuk reboisasi dan penghijauan lahan produktif, bibit yang ditanam antara lain jati, sengon, pinus, mahoni, damar, sure, jabon, dan kayu putih. “Kalau untuk pelestarian dan sahabat air, pohon yang ditanam adalah gayam, aren, beringin, bulu, mangrove, ketapang, kepoh, dan lainnya,” kata dia. Soegiharto mengatakan bahwa Pemprov Jateng bekerja sama dengan pemerintah pusat, badan usaha milik negara, perusahaan swasta, dan komunitas pencinta alam dalam menjalankan upaya konservasi. “Bersinergi dengan pemerintah pusat, BUMN, dan lainnya. Saling bergandengan tangan karena memang ini tanggung jawab bersama,” katanya. Foto: Doc @endruw_art

Sentra Kuliner Veteran Sragen Akan Di Rebranding Untuk Menarik Lebih Banyak Pengunjung

Sentra Kuliner Veteran Sragen Akan Di Rebranding Untuk Menarik Lebih Banyak Pengunjung

Sentra Kuliner Veteran di Jalan Brigjen Katamso, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, akan dilakukan rebranding atau penataan ulang kembali. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat aura dan meningkatkan jumlah kunjungan ke sentra kuliner yang pernah digadang-gadang jadi ikon pusat kuliner papan atas itu. Asisten 2 Setda Sragen, Tugiyo mengatakan perlu ada strategi dan perubahan suasana agar sentra kuliner itu lebih menarik minat pengunjung. “Ada beberapa konsep perombakan yang akan dilakukan. Diantaranya menambah sarana seperti payung-payung tenda di halaman Sentra Kuliner Veteran”, terangnya, dikutip dari joglosemarnews.com, Kamis (28/7/2022). Payung-payung itu, lanjutnya, diharapkan pengunjung akan lebih leluasa singgah dan memilih menus sesuai keinginan dan kekuatan kantongnya. Menurutnya dengan adanya payung-payung itu juga dapat menambah kesan ramai dan kenyamanan pengunjung. “Untuk saat ini kan kursi berada di depan kios-kios. Maaf, kalau ada pengunjung yang sangunya agak mepet atau kadang mereka yang malu-malu akan sungkan duduk memilih kios,” terangnya. Menurutnya ketika tempat duduk ditarik ke tengah dan diberi payung, pengunjung dapat lebih leluasa duduk dan memilih menu sesuai seleranya. Selain itu, penataan juga akan akan dilakukan pada area taman dan parkir. “Kondisi taman depan kios yang dobel dengan pohon besar tidak efektif dan memberi kesan riweh bagi pengunjung yang membawa kendaraan,” ungkapnya. Untuk menambah minat pengunjung, ia berharap para pedagang dan paguyuban membuat terobosan. Baik itu dalam bentuk promosi atau menambah suasana hiburan seperti live music dan hiburan lainnya. “Kebutuhan dan ketegasan pengelola juga tak kalah penting. Perlu didorong agar semua kios buka, sehingga pilihan menu makin banyak dan saling melengkapi,” tandasnya.

Soto Gerabah Solo, Kuliner Unik Warisan Budaya Kerajaan Majapahit

Soto Gerabah Solo, Kuliner Unik Warisan Budaya Kerajaan Majapahit

Soto merupakan kuliner khas Indonesia yang kaya akan rempah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan berkuah yang menyegarkan ini. Uniknya rasa soto pada masing-masing daerah ini memiliki cita rasa yang berbeda. Sebagai contoh, Solo, Jawa Tengah, memiliki kuliner Soto Gerabah dengan penyajiannya yang unik. Meski soto pada awalnya tercipta dari akulturasi budaya Cina, namun dari hasil kreativitas masyarakat di Indonesia ini terciptalah beragam varian soto dengan keunikannya masing-masing. Bahkan soto ini telah lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Salah satu varian soto yang agak berbeda dengan varian lainnya adalah Soto Gerabah. Sesuai namanya, soto ini disajikan menggunakan mangkuk yang terbuat dari gerabah. Tak hanya mangkuknya saja yang tradisional, peralatan lainnya seperti sendok, garpu, piring, hingga gelasnya juga terbuat dari tembikar. Konon, soto yang disajikan pada tembikar ini mampu menguarkan aroma dan rasa yang khas. Berbeda dengan soto pada umumnya yang disajikan di wadah mangkuk kaca atau keramik. Ternyata tak hanya peralatan makannya saja yang terbuta dari gerabah, Seluruh peralatan memasak juga terbuat dari bahan yang sama. Sebut saja seperto kuali, spatula, centok, dan perlengkapan lainnya. Perawatannya seluruh perlengkapan ini juga uniik, karena berbeda dengan peralatan masak pada umumnya yang terbuat dari aluminium atau pun plastik. Oleh karena itu, setelah digunakan maka perlengkapan masak ini langsung dicuci. Hal ini karena kebersihan dan perawatan alat masak dapat mempengaruhi cita rasa Soto Gerabah. Dipercaya cara makan menggunakan peralatan dari bahan gerabah ini merupakan warisan budaya sejak zaman kerajaan Majapahit. Cita Rasa Soto Gerabah Seperti halnya soto lain di daerah Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar), Soto Gerabah disajikan bersama nasi, suwiran ayam, sayur sawi, bawang goreng, irisan kentang goreng, dan bihun dalam satu mangkok. Selanjutnya soto tersebut diguyur dengan kuah bening. Cita rasa soto ini sangat gurih, hasil perpaduan dari rempah-rempah ramuan tradisional. Kelezatan soto ini tak bergantung pada penggunaan penyedap rasa. Salah satu aroma yang dominan dari soto khas Solo ini adalah aroma bawang putih yang kuat. Soto ini sangat cocok dinikmati bersama dengan tempe goreng, satu telur puyuh, atau perkedel. Untuk memperkuat rasa dan aroma, kamu bisa menambahkan jeruk nipis, sambal cabai, atau kecap yang biasanya diletakkan di atas meja makan. Sumber Referensi: Indonesia Kaya