Jowonews

Satlantas Polres Salatiga Tindak Ribuan Pelanggar Lalu Lintas, Termasuk Knalpot Brong

Satlantas Polres Salatiga

SALATIGA – Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi (OKLLC) 2024 yang digelar oleh Satlantas Polres Salatiga telah berhasil menindak sebanyak 1.124 pelanggar selama dua pekan operasi, mulai dari 4 Maret hingga 17 Maret. Yang menarik, mayoritas pelanggar merupakan kaum muda dengan rentang usia antara 16 hingga 25 tahun, dimana banyak diantaranya terkait dengan pelanggaran knalpot grong. Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari M.Psi., M.Si,. P.Si, menyampaikan bahwa dari jumlah pelanggar tersebut, sebanyak 685 pelanggar diberikan tilang manual, 402 pelanggar mendapat peneguran, tilang E.Tle diberlakukan sebanyak 26 kali, dan tilang Etle statis sebanyak 11 kali. “Kebanyakan pelanggaran ini dilakukan oleh usia muda, terutama pelanggaran seperti tidak menggunakan helm, tidak memiliki SIM, dan kendaraan yang tidak memenuhi standar teknis laik jalan,” ujar Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari, pada Selasa (19/3/2024), yang didampingi oleh Kasatlantas AKP Suci Nugraheni. Menanggapi dominasi usia muda dalam pelanggaran lalu lintas, Kapolres mengungkapkan keprihatinannya. “Seharusnya generasi muda menjadi contoh dalam berlalu lintas. Operasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam berlalu lintas, terutama di Kota Salatiga,” tambahnya. Selama dua pekan operasi, terdapat 7 kecelakaan lalu lintas dengan 8 orang mengalami luka ringan dan kerugian materiil mencapai Rp 17 juta. Kecelakaan tersebut sebagian besar melibatkan pengendara sepeda motor, yang disebabkan oleh kondisi cuaca hujan yang mengganggu konsentrasi pengendara. Di samping itu, Satlantas Polres Salatiga juga berhasil mengamankan dan memotong 241 knalpot tidak standar sebagai tindakan preventif untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa.

Yayasan Sam Poo Kong Gelar Tebus Beras Murah Untuk Bantu Ketahanan Pangan di Semarang

Yayasan Sam Poo Kong

SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai institusi dan yayasan dalam menjaga ketahanan pangan di Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng). Salah satu contoh kolaborasi yang menginspirasi adalah yang dilakukan oleh Yayasan Sam Poo Kong Semarang. Mereka menyelenggarakan kegiatan tebus beras murah pada Rabu (20/3), di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang. Dalam kegiatan ini, masyarakat diberi kesempatan untuk menebus 3 kilogram beras dengan memberikan sumbangan seiklasnya. “Momen tebus beras seiklasnya ini bertujuan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar tetap mandiri dengan membayar sesuai dengan kemampuan mereka,” ujar Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu. Yayasan Sam Poo Kong Semarang telah menyiapkan 5 ton beras, setara dengan 1.600 paket. Setiap paket berisi 3 kilogram beras. Kegiatan ini dianggap sangat relevan karena diadakan menjelang bulan puasa dan Idulfitri. Mbak Ita menyadari bahwa dukungan semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama karena harga beras yang masih tinggi dan melebihi harga eceran yang ditetapkan. Banjir yang melanda daerah seperti Demak dan Grobogan juga berpotensi mengganggu suplai beras. Ketua Yayasan Sam Poo Kong Semarang, Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk toleransi dan kepedulian sosial. “Kami senang dapat membantu masyarakat dalam situasi sulit seperti ini. Ini merupakan momen yang tepat untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan,” katanya. Salah satu warga, Riyanto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan tebus beras murah ini. “Saya sangat senang dan berterima kasih atas kegiatan ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang,” ucapnya.

Langkah Tegas Polda Jateng, 49 Kg Sabu-sabu dan Ribuan Ekstasi Dimusnahkan

Polda Jateng

SEMARANG – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jateng kembali menunjukkan keseriusannya dalam memerangi peredaran narkotika dengan memusnahkan barang bukti dari lima kasus pada bulan Januari hingga Februari 2024. Total 49 kilogram sabu-sabu dan 34.800 butir pil ekstasi menjadi saksi bisu dari upaya pemberantasan ini. Kombes Pol M. Anwar Nasir, Dirresnarkoba Polda Jateng, menjelaskan bahwa kasus-kasus ini meliputi penangkapan di beberapa lokasi, seperti Pintu Exit Tol Sragen Timur dan Pintu Gerbang Tol Cikande, Julang, Banten. Salah satunya, pada tanggal 12 Januari, petugas berhasil mengamankan 1 kilogram sabu-sabu dan 250 butir ekstasi di Tol Sragen Timur. “Dari kasus-kasus ini, kami berhasil menangkap beberapa tersangka dan menyita barang bukti dengan jumlah yang signifikan,” ujarnya saat konferensi pers di kantor Polda Jateng, Rabu (20/3). Anwar menjelaskan bahwa dari hasil pengungkapan tersebut, petugas berhasil menahan sejumlah tersangka, seperti Galih Dwi Andri, Parman, Taufik Hidayah, Erwin Baharudin, Joko Iswanto, Edwin Yulian, dan M. Adi Haryanto. “Sekarang, barang bukti ini akan disisihkan untuk keperluan proses persidangan. Kami ingin memastikan bahwa keadilan akan ditegakkan dengan benar,” tambahnya. Sebelum dimusnahkan, tim Labsfor Polda Jateng memastikan keaslian barang bukti melalui serangkaian uji laboratorium. Proses pemusnahan dilakukan dengan hati-hati menggunakan mesin Incenerator milik BNNP Jateng, memastikan bahwa barang bukti tersebut tidak akan kembali beredar di masyarakat.

Sinergi Warga dan Koramil Gringsing Bersihkan Sisa Longsoran Pasca Bencana di Batang

Longsor Batang

BATANG – Anggota Koramil 03/Gringsing, Kodim 0736/Batang, bersama-sama dengan warga, turut serta dalam aksi bakti membersihkan timbunan tanah dan sisa-sisa material longsor pasca peristiwa tanah longsor yang mengenai salah satu rumah warga di Dukuh Sidomulyo, Desa Madugowong, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, pada Selasa (19/3/2024). Peristiwa tragis ini terjadi ketika talud jalan di Dukuh Sidomulyo, Desa Madugowongjati, ambruk pada Minggu malam, 16 Maret 2024, sekitar pukul 18.50 WIB. Hujan deras yang turun selama dua hari telah menyebabkan talud setinggi 5 meter longsor sepanjang 17 meter. Akibatnya, rumah Junaidi (52) terkena dampak yang cukup serius. Ruang dapur dan kamar mandi hancur tertimpa material longsor, termasuk bongkahan batu dan tanah yang masuk ke dalam rumah. Dengan menggunakan peralatan seadanya, anggota Koramil Gringsing dan warga setempat berkolaborasi membersihkan sisa-sisa material longsor. Komandan Koramil Gringsing, Kapten Cba Dwi Kistanto, menyatakan bahwa upaya pembersihan telah dimulai sejak kejadian tersebut. “Semoga upaya kami dapat memberikan dukungan dan semangat bagi warga yang terkena musibah ini,” ujarnya penuh harap. Sementara itu, Kepala Desa Madugowongjati, Edy Zaenuryanto, mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik antara masyarakat dan Koramil Gringsing dalam membantu warga yang terdampak. Dia juga berharap agar pihak pemerintah kabupaten dan provinsi segera memberikan tindak lanjut terhadap peristiwa ini karena lokasi longsor merupakan jalur utama yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Foto Dok. Tribun Pantura

Pemerintah Kebumen Siapkan 1150 Formasi untuk CPNS dan PPPK

CPNS Kebumen

KEBUMEN – Pemerintah Kabupaten Kebumen mengumumkan rencana pembukaan pendaftaran seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2024. Dalam pengumuman yang dilakukan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Moh Amirudin, terungkap bahwa ada sebanyak 1150 formasi yang tersedia dengan beragam kualifikasi. “Formasi yang tersedia beragam, mulai dari guru hingga tenaga teknis seperti operator dan lain-lain. Informasi lebih lanjut akan dibagikan melalui link yang akan dibuka di situs Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan tercakup,” ungkap Amirudin pada Senin (18/3). Pendaftaran CPNS dan PPPK direncanakan akan dibuka pada bulan Mei 2024. Namun, Pemerintah Kabupaten Kebumen masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Pusat karena perlu adanya koordinasi lebih lanjut. Menurut Amirudin, kuota untuk PPPK akan didominasi oleh posisi guru, terutama mereka yang sudah terdaftar dalam database Dapodik. Hal ini berarti tidak semua orang akan memenuhi syarat untuk mendaftar PPPK. Sementara untuk seleksi CPNS, pintu lebih terbuka. “Seleksi CPNS lebih terbuka, siapapun bisa mendaftar selama memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya. Namun, untuk PPPK, terutama bagi guru dan tenaga teknis, kriteria lebih ketat. Diutamakan bagi yang sudah terdaftar dalam dapodik atau data BKN,” jelasnya. Amirudin juga menegaskan bahwa proses seleksi antara CPNS dan PPPK akan berbeda. Dia mengakui bahwa ujian CPNS cenderung lebih sulit dibandingkan dengan ujian PPPK.