SEMARANG, Jowonews.com – Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga setempat untuk menekan jumlah tunggakan pajak.
“Kerja sama dengn PKK Jateng diharapkan dapat mengurangi jumlah tunggakan pajak sekaligus meningkatkan pendapatan daerah,” kata Kepala DPPAD Jateng Hendri Santosa di Semarang, Senin.
Hak tersebut disampaikan Hendri usai penandatanganan kesepakatan bersama antara DPPAD Jateng dengan Tim Penggerak PKK Jateng dan kabupaten/kota terkait sosialisasi pajak daerah dan penanganan piutang pajak kendaraan bermotor di aula kantor Bapermasdes Jateng.
Ia menilai bahwa jajaran Tim Penggerak PKK Jateng dapat memberikan sosialisasi pentingnya melakukan kewajiban membayar pajak hingga ke tingkat terkecil masyarakat yakni keluarga.
“Seoranv ibu yang menjadi ‘menteri keuangan’ pada keluarga memiliki peran penting dalam mengingatkan suami ataupun anaknya untuk membayar pajak,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa selama 2015 pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Jateng guna sosialisasi mengenai pajak daerah di dua tempat yakni di kecamatan dan di sekolah.
“Alhamdulillah kerja sama tersebut bisa mengurangi tunggakan pajak, semula tunggakan pajak dalam 2014 mencapai Rp500 miliar, dan pada 2015 turun menjadi Rp307 miliar, tapi itu pun masih sangat tinggi,” katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo menyambut baik kesepakatan dengan DPPAD Jateng sebagai upaya mengurangi tunggakan pajak dan melihat sumber pendanaan APBD provinsi setempat yang masih terbatas.
“Jateng dengan geografis yang luar biasa dan jumlah penduduk yang sangat banyak, perlu inovasi untuk mendapatkan sumber biaya dari berbagai aspek, apalagi masyarakat itu lebih takut ditilang dari pada membayar pajak, padahal membayar pajak adalah kewajiban,” ujarnya.
Pendapatan masing-masing daerah yang diperoleh dari pajak, kata dia, akan kembali lagi ke masyarakat dalam bentuk berbagai kegiatan pembangunan. (Jn16/ant)
