SALATIGA,Jowonews.com – Pembangunan patung kuda di depan gedung DPRD Kota Salatiga menjadi sorotan masyarkat. Pasalnya, selain sebagai pemborosan, pembangunan patung tersebut dinilai juga tidak mengenai sasaran.
“ Di tengah ekonomi sedang sulit seperti sekarang ini, patung itu tidak penting. Lebih baik diperuntukkan untuk membangun yang lain yang langsung menyentuh masyarakat,” ungkap Humas Asosiasi Jasa Kontruksi (AJK) PY Parito, Jumat (4/3)
Menurutnya, kalau mau membangun patung kuda yang merupakan proyek mercusuar itu, seharusnya tidak di halaman dewan. Namun di pintu masuk Kota Salatiga atau tempat strategis lainnya.
“Ya seperti patung kuda di Boyolali itu sebagai contohnya, dibuat di tengah bundaran, bisa dilihat oleh yang lewat, dan menambah daya tarik dan keindahan kota,” imbuhnya.
Dipilihnya patung kuda juga sangat jauh dari identitas Kota Salatiga sebagai kota pendidikan dan Indonesia mini.
“Apa maknanya, kalau patung Gajah Mada malah cocok, karena pemersatu nusantara dan cocok dengan Salatiga Indonesia mini,” imbuhnya.
Kalau sekarang mau membangun, seharusnya yang bisa menghasilakn pendapatan. Misalnya merenovasi atau membangun pasar. Karena pasar juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
“Dibangunnya patung kuda itu, membuktikan bahwa legislatif dan juga eksekutif tidak punya skala priorotas dalam pembangunan,”katanya.
Parito berharap, pemimpin baru Kota Salatiga ke depan harus berani dan mampu bertindak revolusionar dalam membenahi dan membangun kota. “ Entah siapapun nanti yang jadi, baik incumbent maupun yang lain. Salatiga butuh pemimpin yang berani dan radikal dalam membangun,” imbuhnya.
Atas usulan dewan ke eksekutif, di halaman DPRD Salatiga dibangun patung kuda. Ada lima patung kuda ukuran besar. Pembuatan patung tersebut menelan dana ratusan juta rupiah. (jn01-Jn16)
