SEMARANG, Jowonews.com – Fatayat NU Jawa Tengan diminta memperkuat pendidikan agama anak dan keluarga. Langkah itu dalam rangka mencegah berkembangnya faham radikalisme dan terorisme.
Hal itu diungkapkan Ketua FPKB DPR RI H Abdul Kadir Karding dalam seminar kebangsaan “Penguat Kader Fatayat NU Dalam Menangkal Radikalisme Berbasis Agama Demi Kokohnya NKRI” di Hotel Pandanaran, Semarang, Minggu (10/4).
“Fatayat jangan sungkan memberi pendidikan anak yang moderat dan rohmatal lil alamin. Karena kita butuh penguatan rumah tangga dalam mencegah faham radikalisme dan terorisme,”ungkapnya.
Menurut Kadi, penguatan keluarga ini sangat penting sekali. Karena informasi masuk begitu masif sekali. Baik melalui televisi, media sosial dan lain sebagainya. Kalau agama dan keluarga tidak kuat, akan mudah kemasukan informasi yang tidak benar dan sesat.
“Kehidupan sekarang ini sudah parah. Salah satu kuncinya adalah keluarga. Sesibuk-sibuknya jadi pengurus Fatayat, jangan abaikan keluarga dan masyarakat sekitar,”katanya.
Disampaikan anggota Komisi III DPR RI ini, faktor kunci radikalisme itu ada dua. Pertama kesalah pahaman tafsir keagamaan. Dimana di Indonesia banyak yang salah paham dan pahamnya juga salah.
Disinilah peran NU dibutuhkan. Yaitu untuk memperkuat pemahaman kita tentang agama. Karena sekarang banyak salah pemahamannya karena belajarnya dari televisi, internet dan media sosial. Ini merupakan problem yang sangat besar.
Faktor kedua munculnya radikalisme adalah kesenjangan ekonomi/ketidak mampuan ekonomi. Sehingga ekonomi masyarakat harus diperkuat, agar tidak mudah dimasuki hasutan-hasutan yang menjerumuskan. (jn01/jn03)