KENDAL,Jowonews.com –Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) warga Dusun Slento dan Muntukjambu Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo masih terisolasi. Pasalnya, jembatan darurat yang menjadi penghubung kedua dukuh yang putus Selasa (12/4) lalu, sampai sekarang belum diperbaiki.
Warga yang akan melakukan aktivitas keluar/masuk kedua dusun tersebut masih harus menggunakan tangga bambu, menuju jembatan yang tidak putus. Kalau tidak, warga harus memutar sejauh 2 km dengan melewati jalan setapak.
Pembangunan jembatan darurat hingga kini masih menunggu dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal yang rencananya turun akhir pekan ini.
Camat Singorojo, Helyudin mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian putusnya jembatan tersebut ke Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal. “Perbaikan jembatan ini masih menunggu gambar desain dari Bina Marga. Sedangkan untuk membangun jembatan darurat menunggu anggaran turun,” katanya, Kamis (14/04).
Dikatakan, warga sudah pernah membangun jembatan darurat dari bambu dan kayu pada pertengahan bulan Maret silam saat jembatan ini putus pertama. Namun jembatan darurat dari bambu ini kembali hanyut Selasa (12/4) lalu akibat banjir bandang.
Kepala Desa Kaliputih, Suyoto mengungkapkan akibat putusnya kembali jembatan ini lebih dari 300 kepala keluarga (KK) terisolasi tidak bisa beraktivitas. “Akses satu-satunya untuk keluar masuk Dusun Slentho ya melalui jembatan ini,” ujar Suyoto.
Untuk membangun jembatan darurat, lanjut dia, energi warga sudah habis. Sebab baru saja selesai membuat jembatan darurat, hanyut lagi diterjang banjir. “Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan yang lebih kuat,” harapnya.
Sementara itu, pihak BPBD Kendal berencana akan mengirimkan kawat bronjong, untuk menahan derasnya arus sungai agar tidak mengikis pondasi jembatan.(jn01)
