SEMARANG, Jowonews.com – Setidaknya 38 “shelter” atau halte disiapkan untuk menunjang pengoperasian koridor baru Bus Rapid Transit (BRT) Transsemarang, yakni Koridor VII.
“Total ‘shelter’ yang terpasang ada 38 unit, dan ada 10 unit untuk cadangan,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transsemarang Ade Bhakti di Semarang, Selasa.
Menurut dia, penambahan “shelter” di sepanjang Koridor VII nantinya bisa dilakukan jika diperlukan, termasuk apabila ada permintaan dari masyarakat selaku pengguna jasa.
Untuk “shelter”, kata dia, menggunakan model portabel tipe A atau ukuran besar, tetapi nantinya akan dibangun permanen untuk “shelter” yang penumpangnya padat.
Sejauh ini, dia mengatakan bahwa persiapan pengoperasian Koridor VII Transsemarang yang ditargetkan pada tahun ini berjalan dengan baik.
Untuk armada, kata dia, sebanyak 15 unit BRT Transsemarang sudah siap, termasuk pengurusan administrasi, yakni surat-surat kendaraan juga sudah rampung.
“Saat ini tinggal menunggu proses lelang yang ditargetkan pertengahan Maret 2018 sudah bisa ditentukan pemenang tendernya,” katanya.
Ia menyebutkan rute koridor baru Transsemarang adalah Terminal Terboyo-Kaligawe-Woltermonginsido-Jalan Soekarno-Hatta (arteri)-Lapak Sementara Pasar Johar.
Dari Lapak Sementara Pasar Johar di MAJT Semarang, kata dia, bus melanjutkan rute ke Jalan Pattimura-Kota Lama-Jalan Pemuda-Tugu Muda-Imam Bonjol, dan kembali rute semula menuju Terminal Terboyo Semarang.
Koridor VII Trans Semarang, kata Ade, memiliki jarak tempuh sepanjang 41,6 kilometer dan hanya memiliki satu “pool”, yakni di Terminal Terboyo Semarang.(jwn4/ant)