Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

58 Persen Fasilitas Kesehatan Swasta Jadi Mitra BPJS Kesehatan

DEMAK, Jowonews.com – Mayoritas fasilitas kesehatan swasta di Tanah Air menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.

“Kami mencatat, ada sekitar 58 persen lebih fasilitas kesehatan swasta yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan,” ujar Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari saat berkunjung ke Demak, Jawa Tengah, Sabtu.

Dengan demikian, lanjut dia, isu bahwa fasilitas kesehatan swasta enggan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tidak benar.

Kenyataannya, lanjut dia, sudah banyak yang menjalin kerja sama.

Adapun jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menjalin kerja sama, mencapai 21.000 faskes lebih, sedangkan faskes tingkat lanjutan mencapai 2.300 faskes lebih.

“Bagi pemda yang memiliki kapasitas pengembangan fasilitas kesehatan di daerahnya, supaya bisa membuka layanan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara jumlah peserta JKN-KIS secara nasional, kata dia, mencapai 189,6 juta jiwa.

Ia mendorong, semua kabupaten/kota di Tanah Air untuk bisa mencapai cakupan jaminan kesehatan menyeluruh (Universal Health Coverage) atau minimal 95 persen penduduknya mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Untuk Provinsi Jateng sudah ada satu kabupaten yang mencapainya, yakni Kabupaten Demak.

Dengan adanya program JKN-KIS, lanjut dia, benar-benar dirasakan masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Indonesia, kata dia, angka harapan hidup masyarakat naik 2,9 tahun.

Hal itu disebabkan karena sebelumnya orang sakit berbiaya mahal, sedangkan saat ini semua orang bisa mendapatkan layanan dengan menjadi peserta JKN-KIS.

“Permasalahan yang masih dicarikan solusi, terkait antrean panjang di masing-masing fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Ia juga berharap, meskipun sudah ada jaminan kesehatan, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat.

Pasalnya penderita diabetes mellitus yang sebelumnya banyak menimpa orang berusia di atas 40 tahun, kini karena perubahan gaya hidup yang kurang sehat membuat penderita diabetes bisa menimpa orang yang berusia 19 tahun.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...