Oleh: Yenni Astitik, S.Pd
Potensi diri merupakan salah satu hal penting yang harus dikembangkan pada setiap peserta didik untuk meraih keberhasilan. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi diri peserta didik yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan secara luas untuk memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini sejalan dengan pemikiran Tomlinson (2001) yang menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas agar memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada keberagaman yang ada pada peserta didik antara lain keberagama kesiapan belajar, minat, dan profil pelajar peserta didik yang berbeda-beda. Keberagaman yang ada pada peserta didik akan menjadi acuan dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, sesuai dengan ciri kurikulum merdeka belajar yang menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran atau lebih dikenal sebagai “student center”.
Guru memiliki peran utama dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi melalui perangkat pembelajaran yang akan digunakan dala proses pembelajaran. Hal ini digunakan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal baik dari kemampuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Oleh karena itu terdapat tiga pendekatan berdiferensiasi yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan perangkat pembelajaran yaitu pendekatan diferensiasi konten/isi, proses, dan produk (Desy dan Sasmita, 2022: 97).
Diferensiasi Konten- Setelah melakukan pemetaan kebutuhan peserta didik maka seorang guru akan memikirkan isi/konten materi yang akan digunakan dalam suatu pembelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat dan profil pelajar peserta didik. Kesiapan belajar berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik saat ini dan disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan. Sedangkan aspek minat berhubungan dengan motivasi yang ada pada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menyelesaiakan pembelajaran. Selanjutnya yang terakhir profil pelajar peserta didik, berkaitan dengan pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan karakternya masing-masing.
Diferensiasi Proses– Berkaitan dengan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik mendapatkan informasi tentang pembelajaran yang baru dan mendapatkan cara belajar sesuai dengan kemampuan peserta didik. Selain itu di dalam diferensiasi proses ini juga akan memikirkan cara agar peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran melalui berbagai kegiatan baik individu maupun kelompok, sehingga peserta didik akan mampu meningkatkan kemampuan akademik dan kemampuan non-akademik seperti public speaking, belajar mengenai adanya perbedaan pendapat, mampu menyelesaikan permasalahan, serta meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
Diferensiasi Produk- Berkaitan dengan keberagaman hasil dari tugas pembelajaran yang telah diberikan. Tugas dan penilaian dibuat beragam akan tetapi tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama. Pada aspek ini guru akan memberikan kebebasan penyajian bentuk tugas sesuai dengan ide kreatif dari masing-masing peserta didik, sehingga potensi yang ada pada peserta didik akan tetap diasah dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran tersebut. Keberagaman penyajian tugas tersebut dapat berupa tulisan, hasil tes, karya, pertunjukan, presentasi, pidato, video, peta konsep, dan sebagainya. Tentunya dalam memberikan keberagaman tugas ini seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip diferensai produk, meliputi kualitas pekerjaan apa yang diinginkan, konten apa yang harus ada pada produk, bagaimana cara menegerjakannya, dan yang terakhir sifat dari produk akhir apa yang diharapkan. Keberagaman tugas akan dinilai oleh guru, sehingga guru mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang ia lakukan dan hasil penilaian ini dijadikan sebagai dasar untuk merencanakan perangkat pembelajaran selanjutnya.
Ketiga aspek tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi guna menumbuhkan potensi yang ada peserta didik, guru juga harus memperhatikan diferensiasi lingkungan belajar melalui sistem “learning community” atau komunitas belajar yang beranggotakan pembelajar. Guru akan menciptakan kondisi untuk mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik dengan menciptakan komunitas belajar yang efektif dengan memperhatikan prinsip-prinsip yaitu setiap warga kelas akan disambit dan menyambut dengan baik, setiap warga kelas saling menghargai, peserta didik akan merasa aman, tumbuhkah harapan baru bagi peserta didik, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, dan terdapat keadilan yang nyata, serta guru berkolaborasi untuk kesuksesan bersama. Komunitas belajar yang efektif akan membuat lingkungan belajar menjadi nyaman, sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan untuk meningkatkan potensi diri yang ada pada peserta didik dapat dilakukan dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Kita sebagai seorang guru harus bahu membahu mengembangkan potensi peserta didik sejak dini agar potensi yang ada pada peserta tidak mati oleh ganasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi seperti sekarang ini.