JEPARA, Jowonews.com – Meskipun di wilayah Kabupaten Jepara telah beberapa kali diguyur hujan, namun hingga kini masih terdapat desa yang mengalami krisis air bersih. Hal ini karena intensitas hujan belum merata di semua wilayah.
Desa Sumber Rejo Kecamatan Donorojo yang hingga kini masih harus terus dibantu air bersih lantaran hujan belum ‘menyentuh’ wilayah ujung utara Jepara itu. Droping air bersih masih dilakukan sama dengan saat puncak musim kemarau.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara melalui Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jamaludin, Jum’at (27/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan, hujan yang beberapa kali mengguyur wilayah Jepara hanya di wilayah selatan. Di wilayah utara seringkali hanya sampai Kecamatan Bangsri. Ke arah utara, hujan nyaris belum menyentuh. “Wilayah Jepara utara memang belum banyak trurun hujan,” terang Jamal.
Dengan kondisi ini, droping air bersih masih dilakukan sebanyak enam kali dalam sepekan. Droping air masih mengandalkan drum air yang diangkut dengan mobil pick up. Air diambil dari sumber terdekat.
Sedangkan di desa lainnya yang sebelumnya mengalami krisis air bersih kategori parah dan sedang, saat ini sudah hampir teratasi lantaran sudah beberapa kali diguyur hujan.
Sumur warga lambat laun sudah terisi air. Termasuk di Desa Rajekwesi Kecamatan Mayong dan Desa Blimbingrejo Kecamatan Mayong yang mengalami krisis air terparah saat kemarau kemarin.
Sebelumnya, total ada 14 desa yang mengalami krisis air bersih. Desa tersebut adalah Desa Rajekwesi, Singorojo Kecamatan Mayong, Desa Tunggul Pandean, Bategede dan Desa Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari, Desa Kedung Malang dan Surodadi Kecamatan Kedung, Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo, Desa Karang Aji Kecamatan Kedung, Desa Kepuk Kecamatan Bangsri, Sumber Rejo Kecamatan Donorojo, Desa Gerdu dan Kaliombo Kecamatan Pecangaan, dan Kalipucang Kecamatan Welahan. (JN01/JN03)