TEMANGGUNG, Jowonews.com – Warga Desa Kembangsari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengembangkan budi daya ikan nila merah dengan karamba jaring apung di cekdam desa setempat.
Ketua Kelompok Mina Utomo, Irfan Fauzi di Temanggung, Rabu, mengatakan budi daya nila merah di karamba jaring apung dimulai 2010 dengan mendapatkan bantuan sarana prasarana dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung.
“Saat ini ada 12 unit karamba jaring apung yang dimiliki Kelompok Mina Utomo di Cekdam Kembangsari,” katanya.
Ia menuturkan budi daya mina merah panen setiap tiga bulan sekali, namun saat ini panen tidak bisa bersamaan dari 12 karamba yang ada, karena penyebaran benihnya juga tidak bersamaan.
Menurut dia setiap kali panen dalam satu karamba dapat menghasilkan sekitar 2,5 hingga tiga kuintal ikan nila merah dengan nilai Rp5 juta hingga Rp6 juta.
Ia mengatakan budi daya ikan di karamba perawatannya lebih mudah dibanding di kolam. Selain itu, pertumbuhan ikan lebih cepat dan daging lebih tebal.
“Budi daya ikan dengan karamba ini sangat membantu kami, dapat menambah penghasilan keluarga kami,” katanya.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Muhammad Hadi mengatakan potensi budi daya ikan menggunakan karamba jaring apung di Cekdam Kembangsari, Kecamatan Kandangan masih bisa dikembangkan.
“Luas perairan di cekdam tersebut sekitar dua hektare, saat ini baru ada 12 unit karamba, masing-masing karamba berukuran lima kali lima meter atau seluas 25 meter persegi sehingga masih bisa dikembangkan lagi,” katanya.
Selain itu, katanya air di cekdam tersebut tersedia sepanjang tahun, meskipun saat musim kemarau ada penyusutan debit air.
Ia mengatakan pengembangan budi daya ikan dengan karamba jaring apung dimulai 2010 dengan delapan unit karamba, kemudian 2011 ditambah lagi empat unit karamba sehingga kini terdapat 12 karamba.
“Selain membantu sarana prasarana karamba jaring apung, kami juga membantu dua perahu, yakni satu perahu dayung dan satu perahu motor,” katanya. (Jn16/ant)