SOLO, Jowonews.com – Berkumpulnya lima petinggi partai PKS, PAN, Demokrat, Golkar, Gerindra di ruang komisi II, DPRD Solo bahas soal koalisi besar non PDIP jelang Pemilihan Walikota ( Pilwalkot) mendapat sorotan.
Menariknya, hal ini justru disikapi dingin PDIP Solo. Meski begitu, beberapa anggota Dewan ada yang mensikapi sinis kumpul-kumpulnya beberapa petinggi partai yang membahas koalisi besar itu di ruang komisi II DPRD itu.
“ Masak membahas koalisi menghadapi Pilwalkot di ruang Komisi II, secara kode etik melanggar dong. Khan bisa di tempat lain,”ujar nara sumber anggota Dewan yang tidak mau disebutkan namanya ,Sabtu (28/2).
Sebatas kilas balik kemarin (27/2), beberapa petinggi partai yang juga anggota Dewan bahas koalisi besar menghadapi Pilwalkot. Beberapa petinggi itu, seperti Sekretaris Partai DPD PKS Asih Sunjoto Putro, Sekretaris Partai Golkar Taufiqurahman, Sekretaris DPC Demokrat Supriyanto dan Dewan Penasehat Partai Gerinda Ardianto Kuswinarno.
Sekretaris Partai Golkar Taufiqurahman, yang juga anggota Dewan Komisi II membenarkan kalau ada ngumpul-ngumpul membahas koalisi besar menghadapi PDIP jelang Pilwalkot nanti.
“Ya benar memang kita lagi ngumpul-ngumpul bareng membahas koalisi bersama jelang Pilwalkot, tidak ada masalah membicarakan ini,”katanya.
Secara terpisah, YF Sukasna,Ketua Fraksi PDIP DPRD saat dihubungi Jateng Pos sore Sabtu ( 28/2) mengatakan tidak ada masalah mereka kumpul-kumpul bahasa koalisi di ruang Komisi II DPRD.
“ Ya biasa aja mas, teman-teman pada ngumpul bahas Pilwalkot menghadapi PDIP. Mereka juga tidak hanya membahas itu saja, “katanya.
Menurut YF Sukasna yang juga Ketua Komisi II DPRD mengaku tidak tersinggung dengan pembahasan di ruang komisinya. Pihaknya mengaku juga saat mereka ngumpul-ngumpul bahas koalisi, dirinya ada di ruang komisi II.
“Ya ramailah, pada guyon. Saya malah senang dengan adanya pertarungan Pilwalkot nanti, tidak hanya PDIP saja yang memiliki calon. Paling tidak, banyak yang meramaikannya,”pungkasnya. (JN01)