JEPARA , Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mewaspadai pengajuan proposal fiktif, menyusul peningkatan alokasi dana bantuan kepada lembaga pendidikan dan tempat ibadah. Sebab, pengajuan proposal ke pemkab sekarang juga meningkat pesat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Sholih mengatakan, tak jarang terjadi proposal fiktif yang lolos dalam verifikasi yang dilakukan petugas. Hal ini karena banyaknya proposal yang masuk, namun tenaga verifikasi yang terbatas. Sehingga kejelian dari petugas berkurang.
”Melihat pengalaman yang sudah terjadi, kita harus lebih hati-hati dan waspada terhadap adanya proposal fiktif yang masuk,” ujar Sholih saat membuka acara sosialisasi bantuan hibah tempat ibadah di Pendapa Kabupaten Jepara, Kamis (12/3).
Menurutnya, Pemkab Jepara saat ini terpaksa menahan dana hibah untuk 23 lembaga, senilai Rp 500 juta. Sebab, sebelumnya ada proposal fiktis yang lolos. Hal tersebut disebabkan ada beberapa kasus administarsi yang belum dilengkapi seperti SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) yang belum dapat diselesaikan. ”Sementara ini kita masih memaklumi mengingat banyaknya proposal hibah yang masuk setiap harinya. Sehingga bagian Kesra tidak dapat memeriksa secara jeli dan detail satu persatu,” katanya.
Dibeberkannya, pernah terjadi dana hibah telah dikirim, namun setelah ditelusuri fiktif dan tidak ada pembangunan. Terkait hal inilah, sekarang pihakanya menekankan kehati-hatian dan ketertiban administarsi maupun SPJ-nya. Bahkan bagian Kesra kini memasang target, jika tidak dapat memenuhi administrasi dan SPJ, maka dana hibah tidak akan diserahkan (JN01)