Semarang, Jowonews.com – Calon Walikota Semarang, Soemarmo HS menyatakan bahwa program pembangunan berbasis pemberdayaan masyaraka dan pendidikan menjadi prioritas dirinya bersama Zuber Safawi. Hal tersebut disampaikan Soemarmo saat menyampaikan sambutan dalam acara deklarasi pemenangan Marmo-Zuber (MaZu), Ahad (23/8/2015) di kompleks taman Menteri Supeno, Semarang.
Dikatakan Soemarmo, dirinya menggelontorkan sejumlah program untuk membuat Semarang menjadi semakin baik. “Sebelumnya saya minta maaf kepada warga Semarang, mungkin terganggu aktivitasnya karena ada acara (deklarasi-red) ini, saya ingin menyampaikan bahwa Kota Semarang harus lebih baik lagi daripada saat ini, sehingga saya bersama Pak Zuber memilki program untuk warga,” ujarnya.
Program tersebut, kata Marmo, salah satunya adalah program yang mengayomi masyarakat di berbagai bidang pembangunan. “Program kita mengayomi, seluruh agama dan elemen, sehingga warga Semarang jangan khwatir, tidak ada Islamisasi, tidak ada kristenisasi, yang ada kita membangun kebersamaan,” tegas Marmo.
Selain itu, Marmo juga akan menggelontorkan program pembangunan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat Kota Semarang. “Bagaimana menggratiskan sekolah swasta di Semarang, diberikan subsidi kepada warga tersebut, diantaranya BRT gratis untuk pelajar, untuk meringankan beban orang tua,” jelas mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Semarang ini,
Lebih lanjut, Marmo juga berkomitmen untuk melanjutkan kembali program tunjangan untuk RT dan RW. “Setelah saya tidak menjabat, sudah tidak ada tunjangan tersebut, saya akan melanjutkan, karena RT dan RW bukan bawahan lurah, tapi bekerja untuk masyarakat, selain itu, upah minimum kota juga akan terus kita tingkatkan,” papar Marmo.
Marmo pun menghimbau kepada segenap warga kota Semarang untuk cerdas memilih walikota dan wakil walikota Semarang. “kepada para pendukung Mazu, jika dicaci maki ayo kita tetap berbuat baik, karena percaya masyarakat Semarang sudah cerdas melihat yang baik yang mana,” tutupnya.
Dalam deklarasi pemenangan Marmo-Zuber tersebut, dihadiri tak kurang dari 5 ribu massa yang terdiri dari massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Hadir pula dalam deklarasi itu adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan berbagai komunitas pemuda lainnya. (JN03)
