SUMUT, Jowonews.com – Pemutusan beasiswa dari Pemkab Simalungun, Sumut, pada mahasiswi IPB Arnita Turnip (21) menuai polemik. Kasus ini terkuak bermula dari pengaduan ibunda Arnita, Lisnawati, ke Ombudsman RI Perwakilan Sumut di Medan.
Kemudian, Ombudsman membuka kasus Arnita ke publik. Diduga ada yang janggal terkait pemutusan beasiswa itu karena ada dugaan terkait dengan pindahnya agama Arnita dari Protestan ke Islam.
Pemkab Simalungun sendiri sudah memberi bantahan, sayangnya penjelasannya berubah-ubah, mulai dari isu Arnita telah menikah sehingga menyalahi kesepakatan, susah dihubungi, sampai ada kesulitan teknis transfer dana. Tapi belakangan Pemkab Simalungun menyampaikan akan mengaktifkan kembali beasiswa Arnita.
Berkaca dari kasus Arnita, ada dugaan bahwa Pemkab Simalungun menghentikan beasiswa karena faktor tertentu.
“Jadi saya duga memang ada motif yang tidak benar dan tidak pantas terkait dengan pencabutan (beasiswa) tersebut,” kata Ketum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (2/8).
Dahnil melihat penjelasan yang berubah-ubah soal alasan penghentian beasiswa menjadi indikasi.
“Pemkab Simalungun seperti yang juga disampaikan oleh Ombudsman, mereka tidak transparan, ditambahkan alasan pencabutan beasiswa itu tidak masuk akal karena masalah teknis Arnita yang tidak bisa dihubungi, padahal teman-teman Arnita yang sama kuliah di IPB memperoleh pengiriman secara rutin, pun demikian keluarganya alamatnya lengkap dan mudah dihubungi,” urai Dahnil.
Dan kini, kata Dahnil, setelah semua muncul ke publik, Arnita akan bisa kuliah lagi di IPB. (jwn5/ant)
