Jowonews

Logo Jowonews Brown

Akhir Indah Cici Liliana Natsir di Istora

JAKARTA, Jowonews.com — Teriakan-teriakan pemberi semangat bergemuruh di lapangan bulu tangkis Istora Senayan, Jakarta, Minggu petang, saat “pahlawan” tuan rumah di nomor ganda campuran Liliyana Natsir dan pasangannya Tontowi Ahmad memasuki arena pertandingan.

“Indonesia….. Indonesia….. Owi/Butet….. Owi/Butet…..,” teriakan para penggemar yang bergemuruh di Istora petang itu mendukung pasangan penuh prestasi Indonesia tersebut.

Hingar-bingar teriakan penyemangat itu memang terasa makin kencang bergemuruh, kala Liliyana/Tontowi memasuki arena pertandingan turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Open 2018 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini.

Pasalnya, ini bisa jadi adalah partai final terakhir bagi Liliyana yang memutuskan pensiun di tahun 2018 ini.

Kecemasan luar biasa menyelimuti para penggemar Indonesia petang itu yang hadir menjadi saksi penampilan terakhir sang calon legenda bulu tangkis Indonesia di Istora dengan beberapa kali terlihat menahan nafasnya ketika keadaan sedang genting.

Maklum saja di final terakhirnya ini, Liliyana yang saat ini berusia 32 tahun berusaha mematahkan “kutukan” selalu gagal dalam final Indonesia Terbuka jika bermain di Istora.

Namun, Liliyana berlaga dalam final ini bukan tanpa modal, dia dan Tontowi merupakan juara bertahan turnamen edisi 2017 yang kala itu berlangsung di arena Jakarta Convention Centre (JCC), selain itu mereka meraih hasil bagus dengan menjuarai Indonesia Masters 2018 yang dimainkan di Istora.

Tapi ini adalah Indonesia Terbuka, turnamen level Super 1.000 atau tertinggi dibanding turnamen lainnya yang tentu memiliki tekanan dan tantangan berbeda pula dibanding Indonesia Masters yang merupakan turnamen tingkat ketiga (Super 500) meski dilangsungkan di lokasi yang sama.

Akhiri kutukan

Di partai final Blibli Indonesia Open 2018 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation, Tontowi/Liliyana menjalani partai ulangan final Olimpiade 2016 Rio de Janeiro menghadapi wakil Malaysia Chan Peng Soon Goh Liu Ying.

Bagaikan de javu, laga kedua pasangan seperti ulangan di Olimpiade 2016 yang memiliki raihan skor ketat sejak awal gim pertama, di mana kejar mengejar angka terjadi. Namun Tontowi/Liliyana yang didukung ribuan penonton Istora, mampu menyudahi gim pembuka ini dengan skor cukup ketat 21-17.

Ulangan kenangan di Rio tersebut semakin terlihat saat di gim kedua Tontowi/Liliyana bermain sangat lepas tanpa berhasil dikejar oleh duet Malaysia dan akhirnya memastikan juara Indonesia Terbuka 2018 menjadi milik mereka dengan skor akhir 21-17, 21-8.

Dengan hasil di final Blibli Indonesia Open 2018 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, dipastikan akan menjadi kenangan indah bagi Liliyana sebelum pensiun dengan menjuarai Indonesia Terbuka di Istora yang memang belum pernah dicicipinya selama ini.

“Kemenangan ini berarti banget buat kami khususnya saya yang sejujurnya walau gak mau mikirin tapi saya kepikiran kenapa sekian kalinya saya final di Istora tapi gak pernah tembus akhirnya di kesempatan ini saya bisa mengakhiri kutukan itu dengan dibayar lunas,” ujar Liliyana.

Akhir cerita yang manis memang bagi Liliyana yang memutuskan untuk pensiun di akhir tahun 2018 dengan kemenangan Indonesia Open pertamanya kala kejuaraan dihelat di Istora dan mungkin yang terakhir baginya. (jwn5/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...