SRAGEN, Jowonews.com – Akses jalan menuju kawasan tiga Museum Manusia Purba Sangiran melalui Desa Manyareho, Kecamatan Plupuh, Sragen rusak parah. Padahal jalur tersebut penghubung Klaster Manyarejo, Klaster Ngebung dan Museum Manusia Purba Sangiran di Krikilan, Kalijambe, yang juga menjadi kantor Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Selain itu, ruas jalan cor beton itu juga menjadi jalur alternatif
dari Plupuh ke Kalijambe maupun sebaliknya. Kerusakan yang dialami terbilang cukup parah, karena cor betonnya banyak yang sudah hilang tergerus air dan menimbulkan lubang disana-sini.
Akibatnya, para pengguna kendaraan yang lewat harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya. Apalagi saat musim hujan sepert saat ini membuat ruas jalan yang berlubang digenangi air.
Setiap hari, ruas jalan ini cukup ramai karena banyak dilewati
kendaraan, baik motor atau mobil. Seno warga Plupuh mengatakan, kerusakan sudah terjadi sekitar satu tahun lalu, tapi karena tidak ada perhatian dari Pemkab Sragen, jalan yang rusak semakin bertambah.
“Musim hujan seperti sekarang kerusakan pasti semakin bertambah karena jalan tergenang air,” katanya.
Dia berharap agar segera mendapat perhatian dari Pemkab, apalagi jalan ini cukup penting karena menuju tempat wisata yang menjadi andalan Sragen dan sudah dikenal sampai mancanegara.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Hutomo Ramelan mengatakan, ruas jalan Manyarejo itu memang milik Pemkab Sragen. Kali terakhir dibangun ruas jalan Manyarejo pada tahun anggaran 2013 lalu.
Bila saat ini mengalami kerusakan yang parah, maka pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk melihat kondisi sesungguhnya. “Tahun ini tidak ada anggaran untuk perbaikan di Manyarejo, mungkin bisa dianggarkan tahun depan. Yang jelas kami akan mengecek kondisinya terlebih dahulu,” tandas Tomy, panggilan akrabnya ketika dikonfirmasi.
Menurut Hutomo, ruas jalan itu memang menghubungkan tiga museum manusia purba yang ada di kawasan Sangiran. (Jn01/Jn16)
