SALATIGA, Jowonews.com – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga untuk mensukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 patut dipertanyakan. Pasalnya, sampai sekarang anggaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang dilantik akhir Mei lalu, ternyata belum cair. Akibatnya, untuk melaksanakan kegiatan, anggota Panwaslu harus saweran.
Hal itu seperti yang terjadi Rabu (24/8) kemarin. Anggota Panwaslu harus saweran untuk bisa melantik Panitia Pengawas Lapangan (PPL). PPL tersebut pada Pilwalkot mendatang akan bertugas ditingkat kelurahan.
“Pelantikan anggota PPL se–Kota Salatiga dilaksanakan mulai Rabu (24/8) hingga Jumat (26/8). Pelantikan itu dilaksanakan di masing-masing kecamatan,” ujar Ketua Panwas Pilwakot Salatiga Arsyad Wahyudi kepada wartawan.
Dikatakan dia, pelantikan anggota PPL ini mendesak karena harus sudah terbentuk di bulan Agustus ini. Sesuai dengan agenda Panwaslu meski belum ada anggaran. “Pelantikan harus dilaksanakan meski belum ada anggaran, anggota saweran dulu untuk pelantikan PPL,” imbuhnya.
Ditambahkan Arsyad, pelantikan PPL dimulai dari Kecamatan Tingkir pada Rabu (24/8) kemarin dan akan dilantik 7 orang PPL. Kecamatan Sidomukti pada Kamis (25/8) dilantik 4 orang.
Kecamatan Sidorejo, Jumat (26/8) yang dilantik ada 6 orang dan Kecamatan Argomulyo pada hari yang sama dilantik 6 orang PPL.
“Jadi total PPL yang dilantik 23 orang dan yang melakukan pelantikan adalah masing-masing Ketua Panwascam,” jelasnya.
Dijelaskan dia, masa kerja PPL yang bertugas di wilayah kelurahan adalah enam bulan sejak tanggal dilantik dan akan mendapatkan honor per bulan sebesar Rp 750 ribu. Untuk PPL ini masing-masing kelurahan hanya ada satu orang.
“Tugas PPL adalah melakukan pengawasan di lingkup kelurahan. Mereka dikoordinir oleh Panwascam,” imbuhnya.
Komposisi anggota PLL di Salatiga, dari jumlah sebanyak 23 PPL , lima orang diantaranya merupakan perempuan. “ Semua siap bekerja dengan baik untuk melakukan tugas pengawasan dalam pilkada nanti,” pungkasnya. (jn01/jn03)
