SEMARANG, Jowonews.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyambut baik rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang.
“Kami menyambut baik penurunan harga BBM ini karena meski sedikit akan berdampak pada berkurangnya ongkos operasional perusahaan,” kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Senin.
Meski demikian, tidak seluruh industri dapat menikmati penurunan harga BBM tersebut karena sudah banyak industri yang mengganti bahan bakar mereka dari solar industri dan MFO ke batu bara.
“Kalau harga BBM ini kan bisa naik atau turun sewaktu-waktu, jadi sudah banyak pengusaha yang mengganti bahan bakar mereka ke batu bara karena harganya yang lebih murah,” katanya.
Frans mengatakan, harga batu bara sendiri hanya 40-50 persen dari harga BBM yang digunakan oleh industri. Sebagai gambaran, dari seluruh industri yang ada di Jateng hampir 80 persennya menggunakan bahan bakar batu bara.
Frans mengatakan, perpindahan bahan bakar dari solar industri dan MFO ke batu bara tersebut sudah lama dilakukan oleh pelaku industri, yaitu sekitar 5-6 tahun lalu.
Sementara itu, meski menyambut baik penurunan harga tersebut, pihaknya berharap penurunan harga BBM tersebut diikuti dengan penurunan tarif dasar listrik.
Diakuinya, hingga saat ini penurunan TDL yang beberapa kali dilakukan oleh Pemerintah belum berdampak besar terhadap pengurangan ongkos operasional perusahaan.
“Saat ini penurunan TDL baru sekitar 10 persen dari yang kami harapkan, harapan kami penurunannya bisa sampai 40 persen dari TDL yang saat ini berlaku,” katanya.
Menurut dia, jika TDL diturunkan maka akan berdampak baik pada produktivitas perusaaan. Dikatakan, kondisi tersebut akan berdampak baik pada daya saing perusahaan.
Sebelumnya, terkait dengan penurunan harga BBM tersebut dilakukan karena tren penurunan harga minyak dunia dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penurunan harga BBM ini dilakukan untuk jenis premium dan solar. (jn03/ant)
