SEMARANG, Jowonews.com – Asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan produksi yang dilakukan oleh industri di akhir tahun menurun hingga 60 persen dibandingkan hari normal.
“Penurunan terasa sejak pertengahan bulan Desember, kondisi akhir tahun ini biasa terjadi dari tahun ke tahun,” kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Selasa.
Menurut dia, operasional industri akan kembali normal memasuki hari ketiga tahun 2016. Pada saat itu, pesanan dari pasar asing kembali normal sehingga produksipun akan kembali meningkat.
Meski demikian, diakuinya hingga saat ini masih ada sejumlah perusahaan yang tetap beroperasi, khususnya yang sudah terikat oleh kontrak kerja sama dengan pembeli.
Terkait kondisi tersebut, Frans mengatakan perusahaan terpaksa melemburkan karyawan mengingat banyak hari libur di akhir tahun ini. Belum lagi, sebagian karyawan mengajukan hak cuti.
“Setiap karyawan memperoleh hak cuti selama 12 hari dalam waktu satu tahun. Kebanyakan dari mereka ini akan menggunakan setengahnya pada saat Lebaran dan sisanya dihabiskan pada akhir tahun,” katanya.
Dengan demikian jumlah karyawan yang masuk akan berkurang, sedangkan untuk karyawan yang tidak mengajukan cuti akan tetap masuk seperti biasa. Mereka juga akan dilemburkan jika pada hari itu merupakan hari libur nasional.
Diakuinya, kondisi tersebut tidak menguntungkan bagi perusahaan karena jika melemburkan karyawan artinya pengeluaran biaya operasional perusahaan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan hari normal.
“Meski demikian, lembur harus tetap dilakukan mengingat kami harus mematuhi kontrak kerja sama dengan ‘buyer’,” katanya.
Pihaknya hanya berharap permintaan dari pasar asing terus meningkat sehingga pemasukan dan pengeluaran perusahaan lebih seimbang.
“Mudah-mudahan ekonomi lebih stabil, dengan begitu volume ekspor akan kembali meningkat,” katanya. (JN03/Ant)
