Jowonews

Polisi Bekuk Dua Tersangka Pencurian Ponsel di RSUD Kraton

PEKALONGAN, Jowonews.com – Kepolisian Resor Pekalongan Kota, Jawa Tengah, melalui operasi rutin sejak awal Januari 2020 membekuk dua tersangka pencurian telepon seluler milik pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kraton. Kepala Polres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa penangkapan terhadap dua tersangka tersebut berawal dari laporan korban Sabrawi (46), warga Kabupaten Brebes, yang kehilangan telepon seluler di RSUD Kraton. “Saat itu, korban tertidur di kursi ruang tunggu RSUD karena lelah menunggu anak dan istrinya yang sedang dirawat di rumah sakit. Pada saat itu, korban mengecas ponselnya di sandaran kursi, lantas hilang,” katanya. Ia yang didampingi Kapolsek Pekalongan Utara Kompol Parimin mengatakan bahwa polisi yang menerima informasi, lalu melakukan penyelidikan melalui pengecekan kamera perangkat televisi nirkabel atau kamera closed circuit television (CCTV). Melalui pengecekan rekaman kamera CCTV, terlihat gerak-gerik dua tersangka dan satu pelaku di antara yaitu AR (30) masih berada di ruang tunggu. “Petugas pun kemudian bisa mengidentifikasi tersangka. Selanjutnya, dibantu warga, kami menangkap tersangka lainnya, KMR (29), di sebuah warnet, Kelurahan Bendan Kergon,” katanya. Tersangka akan dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Barang bukti kejahatan berupa satu unit telepon seluler merek Samsung J5 diamankan polisi untuk bahan penyidikan selanjutnya. Menurut tersangka AR, pencurian ini tidak direncanakan sebelumnya namun spontanitas karena melihat telepon seluler yang sedang dicas oleh pemilik yang sedang tidur pulas. “Kami mencuri baru pertama kali. Semula kami ke rumah sakit sekadar menumpang tidur. Namun, saat itu melihat telepon sedang dicas, sementara pemiliknya tidur,” katanya. (jwn5/ant)

Ratusan Warga Terdampak Banjir di Demak Bertahan di Tanggul Sungai

DEMAK, Jowonews.com – Jumlah warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang mengungsi semakin bertambah karena saat ini jumlahnya mencapai 2.677 orang di sejumlah tempat, termasuk ada ratusan warga yang masih tetap bertahan di tanggul sungai setempat. “Warga yang bertahan di Tanggul Sungai Tuntang memang cukup banyak, sedangkan jumlahnya belum bisa dipastikan,” kata Kepala Desa Trimulyo Suwandi di Demak, Jumat. Sebetulnya, kata dia, mereka ditawarkan untuk mengungsi di tempat yang lebih representatif, seperti di Kantor Kecamatan Guntur atau tempat lain yang tidak terlalu jauh, namun menolak. Kalaupun dipindahkan ke bagian barat tanggul yang lokasinya lebih dekat, katanya, mereka juga menolak dengan alasan khawatir ketika air sungai yang kebetulan berada di dekat lokasi pengungsian juga melimpas sehingga harus pindah lagi. Oleh karena itu, mereka memilih bertahan di tanggul sungai yang dianggap aman dari genangan banjir. Untuk jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini diperkirakan mencapai 2.677 orang yang berasal dari sejumlah pedukuhan. Meskipun bertahan di tanggul dengan hanya menggunakan tenda secara swadaya, mereka juga sudah mendapatkan bantuan makanan dari BPBD yang bekerja sama dengan PMI setempat dan sejumlah relawan. “Kami berterima kasih karena sejumlah pihak terkait bertindak cepat, sehingga kebutuhan logistik warga terdampak banjir terpenuhi. Termasuk untuk tim medis juga siap ketika ada warga yang mengeluhkan kesehatannya,” ujarnya. Banjir yang terjadi di Desa Trimulyo, disebabkan karena tanggul Sungai Tuntang jebol Kamis (9/1) pukul 09.00 WIB sehingga air masuk ke pemukiman warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Kamis (9/1) malam, jumlah warga yang mengungsi berkisar 160-an keluarga. Di antaranya, ada yang mengungsi ke tempat saudaranya, serta ada yang mengungsi ke masjid, balai desa serta kantor Kecamatan Guntur. BPBD Demak sendiri sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk para pengungsi serta sejumlah relawan maupun PMI juga siap memberikan bantuan.  (jwn5/ant)

Polda Jateng Pelopori Peduli Lingkungan Melalui Taman Bibit Pohon

SEMARANG, Jowonews.com – Dalam rangka Program Go Green untuk satu juta lima ratus pohon di Jawa Tengah, Polda Jateng menggelar aksi peduli lingkungan dengan menanam bibit pohon di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang atau lebih dikenal dengan RS Prof Dr Awaludin Djamin, Jumat (10/1). Aksi yang bertajuk Polri Peduli Penghijauan ini dipimpin langsung oleh Kapolda Jateng Irjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel MSi diikuti Pejabat Utama Polda Jateng, Bhayangkari Daerah Jawa Tengah serta Mahasiswa dan warga sekitar. Kapolda Jateng mengatakan, kegiatan ini didukung oleh PT. Djarum, Perhutani, Bapedas, BPBD Jawa Tengah yang mana sebelumnya program serupa telah dilaksanakan pada bulan November lalu, kemudian telah dilaporkan kepada Mabes Polri dan hasilnya program Polda Jawa Tengah diangkat sebagai Program Nasional ditingkat Kepolisian di seluruh Indonesia. “Penanaman pohon kali ini merupakan program lanjutan dari penanaman pada bulan Nopember sebelumya yaitu sebanyak 12.000 pohon. Hari ini telah ditanam 32.000 pohon oleh Polda Jawa Tengah dan seluruh Polres Jajaran Polda Jawa Tengah. Target Polda Jawa Tengah pada Tahun 2020 ini dapat menanam 1,5 juta pohon,” imbuhnya. Pohon yang ditanam meliputi pohon keras dan pohon buah-buahan. Pohon keras diantaranya pohon jati, pohon trembesi, dan pohon tule. sedangkan pohon buah diantaranya pohon rambutan, pohon mangga, ada juga pohon pete. Pada akhir bulan ini Polda Jawa Tengah berencana akan melanjutkan menanam pohon bakau di Pantai Jepara sebanyak 10.000 bibit, diketahui sebelumya Polda Jateng telah menanam sebanyak 3000 bibit pohon bakau. “Mari kita galakan kegiatan menanam dan merawat pohon untuk lingkungan dan untuk anak cucu kita semuanya,” pungkas Irjen Rycko.(jwn5)

Prabowo Harapkan Peraturan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Pertahanan Segera Terbit

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menemui Presiden Joko Widodo berharap segera terbit peraturan pemerintah tentang aturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Potensi Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa keluar dan ini nanti untuk memperkuat sistem pertahanan kita,” kata Prabowo ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis. Prabowo menemui Presiden bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Dia menjelaskan sistem pertahanan yang dianut Indonesia yakni sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Sistem itu akan memanfaatkan komponen cadangan dalam membela negara. “Yang bisa ikut Warga Negara Indonesia, usia kita batasi kalau nggak salah 18-35 tahun,” kata Prabowo terkait usia WNI yang bisa ikut komponen cadangan. Selain mengenai regulasi, Prabowo juga menjelaskan kepada Presiden tentang rencana Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan dan TNI yang akan diselenggarakan pada Januari 2020. Dalam UU Nomor 23 Tahun 2019, komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama. Warga negara dalam usaha bela negara berhak mendaftar sebagai calon anggota komponen cadangan secara sukarela. Setelah memenuhi persyaratan, calon komponen cadangan wajib melakukan pelatihan dasar kemiliteran. Menteri bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelatihan dasar kemiliteran secara wajib untuk pembentukan calon komponen cadangan. Komponen cadangan itu pun dikelompokkan menjadi komponen cadangan matra darat, komponen cadangan matra laut, dan komponen cadangan matra udara. Tahapan-tahapan pembentukan komponen cadangan terdiri atas pendaftaran, seleksi pelatihan dasar kemiliteran, dan penetapan. (jwn5/ant)

KPK Turut Segel Rumah Dinas Komisioner KPU Wahyu Setiawan

JAKARTA, Jowonews.com – Rumah dinas Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wwahyu Setiawan (WS) turut disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selain ruang kantornya setelah empunya ditangkap karena dugaan suap pada Rabu (8/1). “Rumah dinas juga demikian. Jadi sudah ada kabar itu juga,” ujar Komisioner KPU RI Ilham Saputra di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis. Menurut Ilham, penyegelan rumah dinas dilakukan KPK pada Kamis pagi sekira pukul 08.00 WIB. Ia mengaku tidak mengetahui terkait ada tidaknya barang yang disita oleh penyidik KPK dari rumah dinas WS. Begitu pun di ruang kerja WS. “Saya tidak bisa mengkonfirmasi apakah ada penyitaan atau tidak. Dan jika ada penyitaan, barang apa saja yang di sita saya tidak tahu,” kata dia. KPU akan melakukan konferensi pers bersama dengan KPK terkait dugaan suap komisioner asal Banjarnegara itu. Sementara Wahyu Setiawan masih diperiksa secara intensif oleh KPK setelah ditangkap bersama tiga orang lainnya. KPK menyatakan total sampai saat ini sebanyak delapan orang diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wahyu Setiawan. “Saat ini sudah ada delapan orang yang diperiksa,” ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. KPK, kata dia, akan mengumumkan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap tersebut pada konferensi pers yang direncanakan pada Kamis. (jwn5/ant)

Polisi Ungkap Kasus Pembobolan ATM Senilai Ratusan Juta di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polrestabes Semarang berhasil mengungkap kasus pembobolan ATM Bank Mandiri di Perumahan Plamongan Indah, Kota Semarang oleh pegawai PT Persada Prima Bhakti Mandiri (PPBM) sebesar Rp707 juta. Wakapolrestabes Semarang AKBP Enriko Silalahi di Semarang, Kamis, mengatakan PT Persada Prima Bhakti Mandiri merupakan pihak ketiga sebagai penyedia jasa pengisian maupun perawatan mesin ATM. Pegawai berinisial ATP (33) warga Jalan Murbei, Kota Semarang, ditangkap atas aksi yang dilakukannya pada 2 Januari 2020. Ia menjelaskan peristiwa itu bermula ketika pelaku mencuri salah satu anak kunci brankas ATM Mandiri di Perumahan Plamongan Indah tersebut. “Hilangnya kunci itu sempat dilaporkan ke polisi,” katanya. Berbekal kunci yang dicuri itu, pelaku kemudian membuka brankas mesin ATM dan mengambil tiga tempat penyimpanan uang yang berisi uang Rp707 juta. “Ada empat wadah penyimpanan uang si mesin ATM yang dicuri itu, tiga diambil, satu ditinggal,” tambahnya. Untuk memuluskan aksinya, pelaku sempat mematikan aliran listrik di mesin ATM tersebut sehingga seolah-olah terjadi gangguan dan kamera CCTV di lokasi kejadian tidak berfungsi. Uang hasil kejahatan itu kemudian digunakan untuk membayar utang sekitar Rp100 juta. Sementara sisanya digunakan untuk membeli dua unit mobil, telepon seluler, serta berfoya-foya. “Sisa uang yang masih belum digunakan pelaku sekitar Rp379 juta,” katanya. Pelaku sendiri diketahui baru sekitar enam bulan bekerja di perusahaan itu. Dalam aksinya, pelaku mengakui melakukannya seorang diri dan menikmati hasil curiannya itu sendirian. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian. (jwn5/ant)

Pemprov Jateng Kirim Alat Berat Tangani Banjir Grobogan

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirim alat berat untuk mendukung penanganan dampak banjir akibat jebolnya Bendungan Glapan di daerah Kabupaten Grobogan. “Alat berat datang hari ini untuk penanggulangan darurat,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau area terdampak banjir di Desa Glapan, Gubug, Kabupaten Grobogan, Kamis. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai mengirimkan ekskavator untuk mendukung upaya pengerukan dan pemerataan bagian bendungan yang jebol sebelum tanggul darurat dibangun. Selain itu Pemerintah Provinsi mengerahkan beberapa truk untuk pengiriman material. Ganjar menyebutkan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran Rp80 miliar untuk mengatasi banjir di Kabupaten Grobogan. “Anggaran itu untuk pembangunan tanggul bendungan dan sungai. Kita terus koordinasi dengan Pemkab Grobogan, bahkan sampai dini hari. Balai Besar Wilayah Sungai tahun depan akan mengerjakan yang permanen,” ujarnya. Banjir melanda Kecamatan Penawangan, Karangrayung, Godong, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, dan Tegowanu di Kabupaten Grobogan. Bencana itu terjadi karena Bendungan Glapan jebol akibat luapan Sungai Tuntang yang membelah wilayah Kabupaten Grobogan. “Alhamdulillah pagi ini sudah surut, untuk bantuan logistik masih bisa diatasi Pemkab Grobogan. Untuk menangani yang rumah-rumah rusak jika Pemkab anggarannya kurang, Pemprov Jateng sudah siap mengucurkan,” kata Ganjar. Dalam kunjungannya di Kabupaten Grobogan, Ganjar meninjau posko bencana di Kantor Kecamatan Gubug lalu melanjutkan kunjungan ke Desa Jeketro, Glapan, dan Kwaron. (jwn5/ant)

Antisipasi Musim Hujan, Pemprov Jateng Dirikan Posko Bencana Terpadu

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendirikan posko terpadu di Wisma Perdamaian untuk mengurangi risiko berbagai bencana alam yang terjadi di 35 kabupaten/kota saat musim hujan. “Posko terpadu ini tidak hanya bersifat informatif, tapi juga akan selalu ‘mengupdete’ dan memvalidasi data mengenai kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jateng untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil, baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis. Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan sejumlah daerah diprediksi mengalami curah hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 500 mm. “Mendagri minta untuk ada posko khusus, sebenarnya ‘back up’ kalau harian sudah ada di BPBD, tapi karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrem dan beberapa hari kedepan dimungkinkan sangat ekstrem, kita diminta ‘lek-lekan’ atau siaga,” ujarnya. Ia menjelaskan informasi yang masuk ke posko terpadu akan diolah untuk segera ditindaklanjuti terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganannya. “Meskipun kita tidak bisa presisi, tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga segera bisa halo-halo ‘warning’ ke kades, camat dan bupati. Sebenarnya posko fungsinya mengurangi risiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi,” katanya. Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhi menambahkan bahwa posko terpadu tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam sigap tanggap dalam mengantisipasi bencana. “Posko terpadu ini betul-betul kinerja antar-SKPD, bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, inikan dari kementerian,” katanya. Pada prinsipnya, kata dia, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat. “Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian bahwa pemerintah itu hadir,” katanya. (jwn5/ant)