Jowonews

Tinjau Korban Banjir, Hidayat Nur Wahid Bantu Bagikan Sarapan Pagi

JAKARTA, Jowonews.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid membagikan sarapan pagi siap saji untuk korban banjir di Kemang Selatan, Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan, Kamis Hidayat tiba di Posko SAR Korp Brimob depan Panin Bank Jalan Kemang Raya pukul 08.45 WIB menyerahkan ratusan paket sarapan pagi komplit untuk warga dan relawan. Bantuan diserahkan kepada Lurah Bangka Nofia Enita yang didampingi Dansat Jibom Pasukan Gegana Korp Brimob Polri, Kombes Pol Suryo Sudarmadi. Sarapan pagi berupa nasi, mie dan telur dadar dibungkus dalam satu paket beserta air teh hangat. “Warga lapor ke saya butuh natura, sarapan siap saji, sejak kemarin saya sudah berkeliling ke sejumlah lokasi banjir membagikan sarapan pagi,” kata Hidayat. Hidayat mengatakan ada empat titik lokasi banjir yang didatangi untuk menyalurkan bantuan sarapan pagi siap saji kepada warga dan juga relawan. Menurut Hidayat, kejadian banjir kali ini menjadi momentum untuk kembali bersatu, saling membantu dan bahu-membahu mengatasi banjir. “Semoga makin banyak yang tergerak hati menyalurkan bantuan,” kata Hidayat. Lurah Bangka Nofia Enita mengatakan warga sudah mengenal Hidayat karena merupakan warganya yang tinggal di wilayah Kemang Timur. “Pak Hidayat warga kita juga tokoh di wilayah ini,” kata Nofia. Di Kelurahan Bangka terdapat sembilan RT yang berada di empat RW terdampak banjir dengan ketinggian mencapai 150 cm. Total ada 1.500 jiwa yang mengungsi ke sejumlah posko banjir seperti sekolah, mushola dan kantor kelurahan. Hingga berita ini diturunkan situasi air sudah berangsur surut dari hari sebelumnya. (jwn5/ant)

PLN Kembali Menyalakan Gardu Listrik di Lokasi yang Sudah Aman

JAKARTA, Jowonews.com – PLN sudah mulai menyalakan gardu distribusi di sejumlah lokasi yang aman bagi masyarakat setelah sebelumnya dilakukan pemadaman akibat banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek. Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN, I Made Suprateka dalam penjelasannya, Kamis mengatakan terpaksa melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah guna menjaga keselamatan warga agar terhindar dari bahaya arus listrik. PLN menyebutkan hingga pukul 18.00 wib dari 23.700 gardu distribusi yang ada di Jabodetabek sebanyak 3311 Gardu distribusi dipadamkan sementara. Beberapa gardu yang sudah mulai dinyalakan yakni Bintaro, Ciputat, Ciracas, Kebun Jeruk, Kramat Djati, Marunda, Pondok Gede, dan sebagian Pondok Kopi dan Menteng. Sebaliknya karena tingginya genangan air, beberapa wilayah terpaksa masih dipadamkan seperti di wilayah Bandengan, Bulungan, Cempaka Putih, Cengkareng dan Lenteng Agung. Sementara untuk Banten dari 228 gardu distribusi yang sebelumnya mengalami pemadaman, kini sudah dilakukan pemulihan sebanyak 19 gardu distribusi yang terletak di wilayah Serpong dan Banten Selatan. “PLN mohon maaf untuk pemadaman sementara yang dilakukan, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik,karena keselamatan warga adalah yang utama” ungkap Made Suprateka. “Kami juga mohon maaf dan pengertian warga untuk daerah yang terdampak pemadaman listrik disekitar atau dekat lokasi banjir, hal ini terpaksa kami lakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir,” ujarnya. Berikut imbauan PLN kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air: 1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) 2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak 3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman 4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan. Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik, tutup Made Suprateka. (jwn5/ant)

Presiden: Masalah Banjir Harus Diselesaikan Bersama

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo mengakui bahwa persoalan banjir yang terjadi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan berbagai daerah lainnya harus diselesaikan dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah. “(Persoalan banjir) ini harus dikerjakan bersama-sama. Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota semuanya bekerja sama dalam menangani ini,” kata Presiden Jokowi di Joko Widodo di gedung BEI Jakarta, Kamis. Banjir Jakarta dan daerah sekitarnya menyebabkan setidaknya 16 orang meninggal dan lebih dari 31.000 orang mengungsi. “Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana, banyak hal,” ungkap Presiden. Presiden menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota segera dibangun. “Sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik, tapi yang paling penting pada saat kejadian seperti yang sekarang ini evakuasi korban banjir,” tambah Presiden. Presiden Jokowi menilai bahwa keselamatan dan keamanan masyarakat harus didahulukan. “Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai,” ungkap Presiden. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada Kamis (2/1) menyebutkan 16 orang korban meninggal termasuk delapan orang di DKI Jakarta, satu orang di Kota Bekasi, tiga orang di Kota Depok, satu orang di Kota Bogor, satu orang di Kabupaten Bogor, satu orang di Kota Tangerang, dan satu orang di Tangerang Selatan. Sementara itu, Perusahaan Listrik Negara, PLN mengatakan mereka memadamkan sementara listrik di 724 wilayah yang terkena banjir. Hujan memang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) siang dengan intensitas besar sehingga banjir pun melanda warga di sejumlah wilayah. Hingga pukul 08.50 WIB, Kamis (2/1/2020), banjir masih terlihat di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang hingga Bekasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan tentang akan adanya hujan deras di seluruh wilayah Jabodetabek dan kemungkinan akan terjadi banjir pada Februari-Maret 2020. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan penyebab utama terjadinya banjir kali ini karena curah hujan yang cukup tinggi dan panjang dibandingkan curah hujan biasanya yaitu mencapai 377 mm. Akan tetapi, Basuki menilai dampak curah hujan tersebut bisa ditanggulangi dengan baik apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat melaksanakan programnya dengan cepat yaitu keterlambatan normalisasi sungai Ciliwung yang baru dilakukan sepanjang 16 kilometer (km) dari total 33 km. Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan bahwa daerah di sekitar wilayah sungai yang sudah dinormalisasi terlihat tidak tergenang banjir sama sekali, namun kondisi ini berbeda jauh dengan wilayah yang belum dinormalisasi. Untuk itu, ke depan, Kementerian PUPR bersama kementerian/lembaga (K/L) terkait bakal mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar daerah yang terendam banjir ke depan dapat lebih berkurang dari jumlah saat ini. Basuki mengungkapkan bahwa salah satu sumber masalah penyebab banjir se-Jabodetabek terjadi karena pembangunan dua bendungan kering yang masih tertunda. Kedua bendungan itu adalah bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi. Normalisasi Kali Ciliwung dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) sampai Manggarai merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir Jakarta. Sedangkan dari hulu ke hilir, pemerintah mengadakan pembangunan bendungan kering Ciawi dan Sukamahi. Kontrak pembangunan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Sacna dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp798,7 miliar. Pembangunan kedua bendungan itu ditargetkan rampung akhir 2020 mendatang. Padahal, progres konstruksinya masih minim sebab terkendala masalah pembebasan lahan, meski sudah ditangani nyaris 95 persen dari total lahan yang dibutuhkan. (jwn5/ant)

Korban Jiwa Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang

JAKARTA, Jowonews.com – Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menyebutkan sebanyak 16 korban jiwa akibat banjir yang melanda kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek). “Selain menimbulkan kerusakan juga menyebabkan korban meninggal. Sampai saat ini data yang berhasil BNPB kumpulkan terdapat 16 orang meninggal akibat banjir dengan rincian DKI Jakarta delapan orang, Kota Bekasi satu orang, Kota Depok tiga orang, Kota Bogor satu orang, Kabupaten Bogor satu orang, Kota Tangerang satu orang, dan Tangerang Selatan satu orang,” kata Agus. Untuk wilayah Jakarta, korban jiwa akibat banjir yakni M Ali (82) dari Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia), Siti Hawa (72) dari Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia), Willi Surahman dari Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia, Sutarmi (73) dari Kramat Jati, Jaktim (tersengat listrik), Agus (19) Duren Sawit, Jaktim (tenggelam), Sanusi dari Duren Sawit, Jaktim (masih dalam proses pencarian), Arfiqo Alif (16) dari Kemayoran, Jakarta Pusat (Kesetrum listrik), dan Yuda Irawan (29) dari Pal Merah, Jakbar (tenggelam) Selanjutnya, korban jiwa di Kota Bekasi yakni Andika Pradika (14 ) dari Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi (tenggelam saat bermain di selokan). Korban jiwa di Kota Depok yakni Amelia Susanti (27), Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor), Lusinah (68) Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor), Nizam Saputra (8), Kecamatan Cinere, Kota Depok (korban tertimbun tanah longsor) . Korban jiwa akibat banji di Bogor yakni Kusmiyati (30), dari Tanah Sereal Kota Bogor (rumah korban tertimpa tanah longsor) . Selanjutnya, korban jiwa di Kabupaten Bogor yakni Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai, Kabupaten Bogor (korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul). Di Tangerang Kota yakni Jamilah (55th), dari Batu Ceper, Tangkot (tersengat listrik). Selanjutnya, Tangerang Selatan yakni Teguh Taufik (36 th),Perumahan Ciputat Baru (tersengat listrik). Agus menyatakan saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah. (jwn5/ant)

BNNK Temanggung Rehabilitasi 43 Penyalahguna Narkoba Selama 2019

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Temanggung pada 2019 telah merehabilitasi sebanyak 43 penyalahguna narkoba, kata Kepala BNNK Temanggung AKBP Renny Puspita. “BNNK Temanggung juga telah memberikan layanan pascarehabilitasi kepada 20 mantan penyalahguna narkoba,” katanya di Temanggung, Kamis. Ia menyampaikan rehabilitasi dilakukan baik di lembaga rehabilitasi instansi pemerintah, lembaga rehabilitasi komponen masyarakat maupun di institusi penerima wajib lapor. Renny menyebutkan lembaga rehabilitasi instansi pemerintah yang bekerja sama dengan BNNK Temanggung, yaitu RSUD Temanggung dan Klinik Pratama BNNK Temanggung. Saat ini Klinik Pratama BNNK Temanggung sudah menjadi institusi penerima wajib lapor dan berdasarkan penilaian instrumen standar rehabilitasi di BNNP dan BNN kabupaten/kota oleh pihak Deputi Rehabilitasi BNN RI. “Klinik Pratama BNNK Temanggung mendapatkan total skor akhir sebesar 186 dengan persentase akhir sebesar 97 persen termasuk dalam kategori A,” katanya. Renny mengatakan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat yang bekerja sama dengan BNNK Temanggung, yaitu RSU Gunung Sawo Temanggung, Klinik Pratama Brastomolo, dan RS PKU Muhammadiyah Temanggung. Ia menuturkan rehabilitasi bertujuan untuk mewujudkan kepulihan dari ketergantungan narkoba dan mengembalikan fungsi sosial pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Guna mendukung kegiatan rehabilitasi berkelanjutan, katanya terdapat layanan pascarehabilitasi di BNNK Temanggung. Layanan pascarehabilitasi reguler sebanyak 20 orang dan layanan rawat lanjut sebanyak 20 orang. Layanan pascarehabilitasi bertujuan untuk membawa mantan penyalahguna hingga titik berhenti total menggunakan narkoba dan menurunkan angka kekambuhan yang biasa dialami mantan penyalahguna narkoba. “Selain memberikan layanan rehabilitasi dan pascarehabilitasi, BNNK Temanggung telah memberikan layanan asesmen terpadu kepada 10 orang tersangka yang sedang menjalankan proses hukum,” katanya. (jwn5/ant)

Sembilan Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Jabodetabek

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan terdapat sembilan korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Ibu Kota Jakarta dan wilayah sekitarnya. “Pertama, M Ali (82) warga Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur korban mengalami hipotermia,” kata Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis yang di terima di Jakarta, Rabu. Selanjutnya Siti Hawa (72) dan Willi Surahman warga Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, kedua korban mengalami hipotermia sehingga meninggal dunia. Korban lainnya Rumsinah (68) warga Jalan Al Barokah RT 07 RW 01 Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor. Selanjutnya dua korban yaitu N (8) dan Amelia (27) yang beralamat di Jalan Al Barokah RT 07 RW 01 Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor. Kemudian, ujar dia, Marsdianto (20) warga perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul. Selain itu, seorang warga di Kemayoran, Jakarta Pusat Arfiqo Alif (16) meninggal dunia akibat disengat aliran listrik. Terakhir Kusmiyati (30 ) korban tertimpa tanah longsor, di Tanah Sereal, Kota Bogor. BMKG memprediksi masih akan terjadi hujan pada hari ini sehingga kemungkinan kembali terjadi banjir di sejumlah titik. BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi banjir agar mengevakuasi diri ke tempat aman terlebih dahulu untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. “Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu,” katanya. (jwn5/ant)

PLN Padamkan Listrik Sejumlah Titik di Jabodetabek Terdampak Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan listrik di sejumlah kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Demi menjaga keselamatan warga agar terhindar dari bahaya arus listrik. “Terpantau hingga pukul 16.00 WIB, dari 23.700 gardu distribusi yang ada di Jabodetabek, sebanyak 3100 gardu distribusi dipadamkan sementara,” ujar Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka di Jakarta, Rabu. Untuk DKI Jakarta Daerah yang terpadamkan diantaranya meliputi Karet Pasar Baru Barat dan sekitarnya, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, Perum Billy Moon 3 Pondok Kelapa. Kemudian Jalan Kebon Jeruk Raya, Komplek Jati Bening, Jalan Raya Daan Mogot Lalideres, Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perum Taman Bougenville, Jalan Raya Daan Mogot, Perum Taman Wiana Jatibening, Perum Pinewood Wibawamukti. Selanutnya di kawasan Kapuk, Joglo, Ciledug, Tanah Tinggi, Duri Kosambi, Kemanggisan, Kembangan, Jagakarsa, Jatiasih, Petamburan, Karet, dan Tanjung Duren. “Kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik” ujar Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka. Untuk wilayah Jawa Barat, dar terdampak pemadaman diantaranya sebagian Bekasi, GPI, Cikarang, Bogor, GPI dan Karawang. Sementara untuk wilayah Banten, dari total 14.000 gardu distribusi sebanyak 228 gardu distribusi yang ada di wilayah kerja PLN UID Banten terpaksa dipadamkan untuk keamanan warga. Himbauan kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air: 1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) 2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak 3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman 4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan. Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik. (jwn5/ant)

Longsor di Pagedongan, PMI Banjarnegara Terjun ke Lokasi

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara menerjunkan tim ke lokasi longsor di Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Pagedongan guna membantu warga membersihkan jalan dari material longsor. “Tim PMI Banjarnegara turut membantu warga membersihkan badan jalan dari timbunan material longsor di Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Kecamatan Pagedongan,” kata pimpinan Humas PMI Banjarnegara M. Alwan Rifai di Banjarnegara, Rabu. Dia menjelaskan posko siaga bencana PMI sebelumnya mendapatkan informasi bahwa telah terjadi bencana longsor di wilayah Gunung Alang. “Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (31/12), akibatnya tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan penghubung desa, kejadian longsor tersebut mengancam lima rumah warga,” katanya. Dia mengatakan saat ini sejumlah instansi terkait, termasuk TNI-Polri dan relawan gabungan, telah melakukan penanganan dan pendataan di lokasi longsor. “Tim gabungan juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar meningkatkan kewaspadaan mengingat tingkat curah hujan masih cukup tinggi,” katanya. Dia mengatakan PMI Kabupaten Banjarnegara terus mengintensifkan posko siaga bencana menyusul makin tingginya tingkat curah hujan di wilayah setempat. Dia menjelaskan upaya tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan. “Puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2020 karena itu seluruh OPD agar meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya. Ia menambahkan upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi langkah strategis yang perlu dilakukan. “Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana,” katanya. Ia juga menambahkan OPD terkait harus selalu sigap dan siaga ketika terjadi bencana di wilayah Banjarnegara. “Yang terpenting adalah harus selalu siaga melakukan langkah darurat dan penanggulangan bencana, beri rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” katanya. (jwn5/ant)