Jowonews

Pemerintah Minta Masyarakat Patuhi Larangan Mudik

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah meminta masyarakat patuhi larangan mudik Lebaran. Hal ini untuk menghindari peningkatan kasus usai periode libur panjang. “Seperti sudah beberapa kali kami sampaikan bahwa dalam libur panjang selama ini selalu diikuti dengan peningkatan kasus sejak tahun lalu,” tegas Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (23/4). Karena itu pemerintah mengeluarkan larangan mudik yang berlaku pada periode 6-17 Mei 2021 dan pengetatan mobilitas perjalanan dalam negeri pada periode sebelum masa larangan mudik dan sesudahnya. Yaitu 22 April hingga 5 Mei 2021 dan 18 Mei hingga 24 Mei 2021. Ketentuan larangan mudik dan pengetatan mobilitas itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Ramadhan serta addendum yang mengaturnya. “Pemerintah ingin betul-betul menjaga pada saat Ramadhan dan Idul Fitri ini tidak memicu peningkatan kasus setelah Bulan Ramadhan dan juga dengan libur Idul Fitri,” ujar Wiku sebagaimana dilansir Antara. Dalam konferensi pers tersebut Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan juga mengatakan MUI bersama organisasi kemasyarakatan lain akan terus mendorong literasi, sosialisasi dan edukasi pentingnya protokol kesehatan. “Sehingga dengan mementingkan protokol kesehatan ini maka kita akan merasa nyaman, aman dan diri kita termasuk sudah memberikan kontribusi kepada masyarakat tidak menimbulkan penularan atau kasus-kasus penyebaran Covid-19,” katanya. Amirsyah juga menegaskan protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan dan merupakan bagian dari ibadah.

Mal di Solo Mulai Berani Gelar Pameran

SUKOHARJO, Jowonews- Mal atau pusat perbelanjaan modern di Soloraya sudah mulai kembali menyelenggarakan pameran setelah vakum selama satu tahun akibat pandemi Covid-19. Salah satunya adalah The Park Mall. “Kali ini kami mencoba untuk nekat mengadakan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ternyata animo masyarakat cukup bagus,” kata Bussiness and Director The Park Mall Danny Johannes usai pembukaan Edufair 2021 di Atrium Mal di Sukoharjo, Kamis (22/4). Ia mengatakan pameran tersebut tidak menargetkan angka kunjungan namun lebih kepada tujuan untuk menggeliatkan perekonomian khususnya di daerah setempat. “Kami berharap edufair ini mampu menarik minat masyarakat yang hendak mencari beasiswa atau sekolah bagi anaknya. Setidaknya ini menunjukkan bahwa ekonomi kita mulai bergerak kembali,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia mengakui saat ini angka kunjungan mal tersebut mulai mengalami kenaikan setelah pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Bahkan, dikatakannya, saat ini angka kunjungan hampir mendekati normal seperti sebelum terjadinya Covid-19. “Kalau sebelum Covid-19 angka kunjungan di kisaran 500.000/bulan, saat ini di kisaran 450.000/bulan,” katanya. Meski demikian, diakuinya, untuk durasi kunjungan saat ini mengalami penurunan. Jika sebelum Covid-19 rata-rata durasi kunjungan sekitar 4 jam/pengunjung, saat ini hanya di kisaran 2-2,5 jam. “Kami ingin di waktu yang lebih pendek ini pengunjung bisa memaksimalkan aktivitas sosial mereka, seperti berbelanja, bertemu dengan rekanan, hingga mencari referensi untuk pendidikan seperti ini,” katanya. Ia mengatakan Edufair 2021 tersebut diikuti oleh lembaga formal maupun nonformal mulai tanggal 22-26 April. Pada pameran tersebut ada 19 peserta yang mengikuti. Sebelumnya, tepatnya sebulan yang lalu Mal Solo Paragon juga menggelar pameran bertajuk Hotel Expo 2021. Head of Marcomm Department Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji mengatakan pameran tersebut dilakukan usai vakum satu tahun dari seluruh pameran yang berpotensi mendatangkan banyak pengunjung.

Tokyo Darurat!

TOKYO, Jowonews- Pemerintah Jepang menerapkan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya mulai dari 25 April hingga 11 Mei, saat Jepang berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade. Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura sebagaimana dilansir Antara dari Reuters. “Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas,” kata Nishimura, berbicara di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan. “Kami membutuhkan tindakan yang kuat, pendek dan fokus,” katanya, meminta orang untuk “mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah.” Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup dan perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah. Keadaan darurat juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo. Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam. Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang. Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara. Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian. Tetapi peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru Covid-19 dan kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang terjadi di beberapa wilayah, sementara upaya vaksinasi Jepang tetap lamban. Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada  Kamis, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya. Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor. Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan “darurat” sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan. Durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei.

Larangan Mudik Strategis Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

PURWOKERTO, Jowonews- Larangan mudik Idul Fitri 2021 dinilai baik sebagai kebijakan strategis untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. “Kebijakan larangan mudik sangat strategis untuk mengurangi mobilitas penduduk. Tujuannya sangat baik, semata-mata untuk mencegah lonjakan kasus dan kematian karena Covid-19,” kata ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (23/4). Dia mengingatkan bahwa kendati ada larangan mudik, namun ibadah Ramadhan tetap dapat dilaksanakan dengan khusyuk. “Hari Raya Idul Fitri juga masih bisa diisi dengan silaturahmi secara virtual, apalagi saat ini sudah banyak teknologi yang mempermudah masyarakat untuk saling bersilaturahmi melalui virtual,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dengan demikian, tambah dia, momentum Lebaran dapat tetap dimanfaatkan untuk saling bersilaturahim, meskipun secara virtual. “Inilah salah satu cara kita semua beradaptasi dengan kondisi pandemi, silaturahim secara virtual saya rasa tidak akan mengurangi kekhidmatan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri,” katanya. Untuk itu dia meminta masyarakat, khususnya yang berada di perantauan, untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran Covid-19. “Masyarakat yang berada di perantauan sebaiknya tidak mudik dulu, taati peraturan pemerintah terkait larangan mudik,” katanya. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani berbagai aktivitas sehari-hari. “Karena pandemi belum berakhir maka masyarakat masih tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, jangan sampai kendur,” katanya. Sementara itu dia juga mengatakan bahwa operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan harus terus digencarkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat. “Operasi yustisi, operasi tertib masker dan penegakan protokol kesehatan perlu terus dilakukan secara intensif agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya. Untuk itu dia mengapresiasi langkah dari berbagai instansi, seperti TNI/Polri hingga satpol PP yang terus gencar melakukan operasi tertib masker.“Operasi yustisi yang selama ini terus gencar dilakukan perlu diapresiasi,” katanya.

Mau Menginap di Solo? Wajib Bawa Surat Izin

SOLO, Jowonews- Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menyatakan surat izin keluar masuk (SIKM) khusus untuk pendatang yang bermalam pada periode mudik Lebaran 2021. “Kalau orang Wonogiri ke sini mau jajan kan ‘nggak’ kena itu. Tetapi kalau bermalam minimal semalam kan dia mesti ke rumah penduduk. Itu wajib bawa SIKM,” kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Kamis (22/4). Ia mengatakan ketika pendatang memasuki salah satu kampung maka otomatis jogo tonggo akan langsung melaporkan kepada Ketua Rukun Tetangga (RT). Selanjutnya, pendatang tersebut akan diminta ke Solo Technopark (STP) untuk menjalani karantina mandiri selama lima hari. “Mengenai SIKM ini kan upaya kami menjaga bagaimana pandemi Covid-19 yang sudah landai ini tidak bergerak naik,” katanya. Ia mengatakan aturan membawa SIKM sendiri berlaku mulai tanggal 1-17 Juli 2021. Ia beralasan agar warga yang terlanjur datang ke Solo bisa memiliki waktu lebih lama jelang Lebaran untuk berkumpul dengan keluarga. “Orang yang sudah masuk Solo terus diminta balik kanan kan nggak mungkin, kan tetap diterima. Kalau di awal kena lima hari (karantina) kan masih bisa beraktivitas di Solo. Kalau selama lima hari itu tetap sehat kan selanjutnya masih bisa beraktivitas, sisa waktunya lumayan hingga Lebaran,” katanya. Sementara itu, saat ini pihaknya belum menyediakan pengurusan SIKM untuk warga Solo yang akan mudik ke daerah lain. Meski demikian, terkait layanan tersebut pihaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan di daerah lain. “Kalau mereka menghendaki itu ya boleh. Tinggal daerah yang dituju menghendaki SIKM atau tidak. Kalau Solo memang mensyaratkan karena orang banyak ke Solo daripada orang Solo pindah ke sana (daerah lain). Kalau kabupaten lain memberlakukan itu maka kita juga wajib menyediakan itu, kecuali tidak bermalam,” katanya. 

KA Purwojaya dan Wijayakusuma Kembali Dioperasikan

PURWOKERTO, Jowonews- Kabar gembira bagi warga Cilacap. Kereta Api (KA) Purwojaya relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir pergi pulang (PP) dan Wijayakusuma relasi Cilacap-Surabaya Gubeng-Ketapang kembali dioperasikan. “Namun, pengoperasian dua KA tersebut untuk sementara tidak dilakukan setiap hari, melainkan hanya pada tanggal-tanggal tertentu,” kata  Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Ayep Hanapi, di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (22/4). KA Purwojaya, lanjut dia, hanya diberangkatkan pada 25 April 2021 dengan keberangkatan dari Stasiun Cilacap pukul 14.30 WIB, Stasiun Maos pukul 15.00 WIB, Stasiun Kroya pukul 15.30 WIB, Stasiun Purwokerto pukul 16.02 WIB, Stasiun Bumiayu pukul 16.48 WIB, dan tiba di Stasiun Gambir pukul 21.03 WIB. Sedangkan keberangkatan KA Purwojaya dari Stasiun Gambir pada pukul 22.00 WIB, Stasiun Purwokerto pukul 03.33 WIB, Stasiun Kroya pukul 04.20 WIB, Stasiun Maos pukul 04.48 WIB, dan tiba di Stasiun Cilacap pukul 05.15 WIB. Sementara KA Wijayakusuma diberangkatkan pada 23 April, 25 April, dan 30 April, dengan keberangkatan dari Stasiun Cilacap pukul 15.10 WIB, Stasiun Maos pukul 15.40 WIB, Stasiun Kroya pukul 15.57 WIB, Stasiun Sumpiuh pukul 16.12 WIB, Stasiun Gombong pukul 16.30 WIB, Stasiun Kebumen pukul 16.53 WIB, Stasiun Kutowinangun pukul 17.05 WIB, Stasiun Kutoarjo pukul 17.25 WIB, serta tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 22.50 WIB, Stasiun Jember pukul 03.10 WIB, dan Stasiun Ketapang pukul 05.45 WIB. Jadwal keberangkatan KA Wijayakusuma dari Stasiun Ketapang pada pukul 11.30 WIB, Stasiun Jember pukul 13.57 WIB, Stasiun Surabaya Gubeng pukul 18.12 WIB, Stasiun Kutoarjo pukul 00.09 WIB, Stasiun Kebumen pukul 00.33, Stasiun Gombong pukul 00.53 WIB, Stasiun Sumpiuh pukul 01.10 WIB, Stasiun Kroya pukul 01.24 WIB, Stasiun Maos pukul 01.48 WIB, dan tiba di Stasiun Cilacap pukul 02.15 WIB. “Selama masa pandemi seluruh operasional perjalanan KA yang masih berlangsung diatur sesuai protokol kesehatan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Untuk menjaga jarak fisik antarpenumpang setiap KA yang beroperasi, lanjutnya, kapasitas kursi pada setiap rangkaian dibatasi maksimal hanya 70 persen. Ia mengatakan sejumlah persyaratan juga diterapkan untuk memastikan seluruh penumpang yang berangkat dalam kondisi baik. Yakni seluruh calon penumpang yang akan berangkat wajib memiliki berkas pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif melalui tes PCR, tes GeNose, atau tes Antigen. Selain itu, kata dia, setiap calon penumpang yang akan berangkat wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh. “Apabila ada calon penumpang yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celsius, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan melanjutka perjalanan dan biaya tiket akan dikembalikan sepenuhnya. Pengukuran suhu tubuh penumpang juga dilakukan berulang secara berkala sepanjang perjalanan KA berlangsung,” katanya.

Mei 2021, Pabrik Kaca Terbesar di Asia Tenggara akan Dibangun di Batang

BATANG, Jowonews- Bulan Mei 2021 besok dipastikan sudah ada perusahaan yang akan melakukan “ground breaking” atau peletakan batu pertama di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). “Pada bulan depan atau Mei akan ada ‘ground breaking’ pabrik kaca di KIT-B atau Grand Batang City dan nantinya pabrik tersebut akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Presiden Jokowi di sela-sela kunjungan ke KIT-B, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (21/4) sore. Presiden Jokowi  sengaja datang ke KIT-B guna melihat secara langsung progres atau perkembangan penyiapan lahan dan infrastruktur penunjang. Ternyata dari 4.500 hektare lahan yang disiapkan secara keseluruhan untuk tahap pertama seluas 450 hektare sudah hampir digunakan semuanya. Ia mengatakan setelah pabrik kaca dibangun di KIT-B, selanjutnya akan ada industri lain seperti Recusor dan Catoda yang akan di bangun pada bulan selanjutnya. “Adapun dari 4.300 hektare lahan dengan kesiapan lahan 450 hektare ini sudah saya perintahkan kepada jajaran manajemen agar segera bisa dibangun,” kata Presiden sebagaimana dilansir Antara. Presiden Jokowi berharap pembangunan sejumlah pabrik di KIT-B akan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya sehingga memberikan peluang pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu, juga ada arus modal masuk atau “Capital in Flow” di Indonesia dimana hal itu bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Oleh karena, akan saya cek secara rutin kawasan industri di Batang ini karena ini memang kawasan yang besar sekali dan memiliki daya saing yang sangat baik. Inilah yang akan kita jadikan sebagai contoh untuk kawasan industri yang lain yang ada di provinsi lain,” katanya.

Menyulap Limbah Daun Tembakau Jadi Produk Bernilai Tinggi

TEMANGGUNG, Jowonews- Limbah daun tembakau yang dianggap sudah tidak berguna ternyata bisa menjadi produk ekonomi kreatif bernilai hingga jutaan rupiah. Dewi Mulyasari, warga Kelurahan Temanggung I, Kabupaten Temanggung, sukses menyulap limbah tersebut menajdi lukisan, dompet, tas, kotak cerutu, kota penyimpan kaca mata, tempat korek, dan asbak. Produk kerajinan daun tembakau yang dipadukan dengan bahan lain seperti kayu dan kulit tersebut dijual dengan harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. “Tas dari daun tembakau yang dipadukan dengan kulit harganya ratusan ribu rupiah, namun untuk lukisan bisa mencapai Rp5 juta,” kata Dewi, sebagaimana dilansir Antara, Ranu (21/4). Ia menyampaikan ide awal dirinya membuat kerajinan dari daun tembakau tersebut saat menerima tamu dari mancanegara, tetapi tidak ada oleh-oleh atau suvenir khas Temanggung yang dikenal sebagai daerah penghasil tembakau ini. “Tidak semua orang merokok maka saat pelancong datang ke Temanggung bisa membawa sesuatu yang unik seperti lukisan, dompet, tas dan lain lain. Hal ini menjadi sesuatu yang berbeda, yang unik dan menikmati tembakau dari sisi nilai seninya,” katanya. Ia berharap dengan produk kerajinan berbahan daun tembakau ini bisa menjadi ciri khas Kabupaten Temanggung dan daun tembakau bukan hanya sebagai bahan rokok kretek tetapi bisa menjadi barang seni bernilai tinggi. Menurut dia produk inovatif hasil karyanya sudah sampai Makassar, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Sebelum dijadikan barang seni, limbah daun tembakau harus melalui proses pengolahan, yakni dikukus. Setelah itu limbah direbus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. “Proses ini memakan waktu satu hari dengan pengawasan, karena jika daun tembakau terlalu kering saat dijemur maka tidak bisa digunakan karena rapuh atau mudah remuk,” katanya. Menurut dia daun tembakau yang cocok dibuat kerajinan diperoleh dari Temanggung, karena daunnya lebih tebal dibanding daun tembakau daerah lain.