Jowonews

Asal-usul Lemper dan Makna Filosofinya

Asal-usul Lemper dan Makna Filosofinya

Asal-usul lemper dan makna filosofinya ini mungkin tidak banyak orang yang tahu. Lemper merupakan salah satu dari sekian banyak makanan tradisional yang ada di Pulau Jawa. Biasanya, masyarakat Jawa menyajikan lemper pada saat mengadakan acara hajatan. Namun, saat ini lemper sudah menjadi camilan yang banyak dijual di pasar. Makanan khas Jawa yang terbuat dari beras ketan dengan isi daging cincang ini mempunyai tekstur yang lengket. Selain itu, lemper memiliki ukuran yang relatif kecil, seukuran genggaman tangan, dan dibungkus dengan daun pisang yang memberikan aroma yang khas. Asal-usul lemper tidak diketahui dengan pasti, termasuk siapa yang menciptakannya. Pada awalnya, lemper tidak berisi daging cincang, tetapi berisi serundeng atau parutan kelapa. Jika diperhatikan dengan seksama, lemper bukanlah hanya makanan pengganjal lapar semata, tetapi memiliki filosofi yang lebih dalam. Lalu, apa filosofi di balik lemper? Makna Filosofi Lemper Ketan adalah singkatan dari “menyatukan hubungan kekeluargaan”. Para leluhur mengajarkan nilai-nilai persaudaraan melalui sifat yang lengket dari ketan, yang menjadi simbol dari ikatan erat antara manusia. Dalam acara hajatan, ketan juga melambangkan harapan akan datangnya rezeki. Dengan memberikan ketan kepada tamu undangan, orang yang menyelenggarakan acara berharap bahwa keberuntungan akan terus melekat pada mereka sepanjang acara. Dua tusuk bambu yang digunakan untuk mengunci bungkus lemper melambangkan rukun Islam dan iman. Sementara itu, pembungkus daun pisang diibaratkan sebagai simbol dari sifat-sifat buruk yang harus dihindari. Untuk menikmati ketan, seseorang harus membuka tusuk bambu dan pembungkusnya terlebih dahulu, sebagai simbol bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup, seseorang harus terlebih dahulu membersihkan diri dari sifat-sifat buruk. Setelah ketan dibuka, baru bisa dinikmati. Ketan diibaratkan sebagai kehidupan dunia yang dapat dicapai setelah menghilangkan sifat-sifat buruk. Namun, kebahagiaan akhirat tetap menjadi tujuan akhir yang harus dikejar. Inti dari lemper yang terdiri dari daging atau serat daging yang lebih lezat dari ketan, melambangkan kebahagiaan abadi di akhirat setelah melalui kehidupan di dunia. Hal ini merupakan kebahagiaan hakiki yang diidamkan oleh manusia.

Umbul Nilo Janti Klaten, Umbul Tua Yang Kini Bergeliat Kembali

Umbul Nilo Janti Klaten, Umbul Tua Yang Kini Bergeliat Kembali

Umbul Nilo Janti Klaten merupakan objek wisata pemandian yang kini tengan digandrungi wisatawan lokal daerah maupun luar daerah. Tempat wisata Umbul Nilo terletak di Dusun Margusuko, Desa Daleman, Kecamatan Tulung. Untuk mencapai objek wisata mata air alami ini, pengunjung dari arah Solo dapat melalui jalan Jogja-Solo. Setelah mencapai simpang tiga Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, ambil arah ke kawasan wisata Janti, Kecamatan Polanharjo. Sedangkan dari arah Boyolali, pengunjung dapat melalui jalan Klaten-Boyolali. Setelah mencapai simpang tiga Tulung, ambil arah ke timur menuju jalan Tulung-Daleman dan kemudian ke arah kawasan wisata air Janti, Kecamatan Polanharjo. Untuk pengunjung yang datang dari Kota Klaten, dapat melalui jalan Pemuda, jalan Veteran, dan kemudian mencapai simpang tiga GOR Gelarsena. Ambil jalan Sersan Sadikin dan terus ke utara menuju jalan Klaten-Karanganom, dilanjutkan ke jalan Karanganom-Janti. Setelah mencapai simpang Janti, pengunjung dapat mengambil arah ke barat melewati Umbul Pelem dan deretan kolam renang serta restoran. Kemudian sampai di simpang tiga, Desa Wunut, belok ke kiri melewati Janti Park. Dari Janti Park, pengunjung dapat melanjutkan ke arah barat sekitar 300 meter menyusuri tepi dusun. Dari kejauhan, rimbun pohon randu alas, beringin, dan trembesi tua akan terlihat menaungi empat kolam objek wisata Umbul Nilo. Area parkir di sisi utara umbul cukup luas untuk menampung mobil, sedangkan untuk motor bisa dibawa masuk ke area umbul. Daya Tarik Wisata Umbul Nilo Di sudut selatan daerah tersebut, terdapat lahan pertanian yang ditanami padi. Dari ketinggian, para wisatawan dapat menikmati pemandangan lahan pertanian di desa dan batu-batu besar yang mengelilingi kolam, serta membeli berbagai camilan dari kios-kios Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Perlu diketahui, Umbul Nilo ialah umbul yang telah berusia tua. Namun sejak tahun 2017, pengelolaannya diambil alih oleh BUMDes. Usia Umbul tersebut mungkin telah berlangsung selama ratusan tahun karena sesepuh desa juga menemukan keberadaan Umbul itu. Dahulu hanya terdapat satu kolam utama di sisi timur dan tidak ada biaya yang dibebankan. Saat ini, terdapat empat kolam, yakni dua kolam untuk orang dewasa dan dua kolam untuk anak-anak. Penambahan kolam dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Sejarah Umbul Nilo Konon asal usul nama umbul tidak berasal dari jenis ikan nila. Pada zaman dahulu, di kawasan Tulung dan Polanharjo, umbul dikenal sebagai nama pohon yang tumbuh di sekitar area tersebut. Contohnya, di Desa Wunut, Kabupaten Tulung, terdapat Umbul Pelem yang dinamakan demikian karena ada pohon pelem atau mangga yang tumbuh di dekat spanduk. Ada juga Umbul Nilo yang diberi nama berdasarkan sebuah pohon nila besar yang dianggap keramat dan tumbuh di sekitar area umbul. Pada masa penjajahan Belanda, air dari Umbul Nilo digunakan untuk pabrik gula yang dulunya berdiri di pasar Cokrokembang, kabupaten Tulung. Saat itu, area penjagaan dipagari dengan tembok tinggi yang kini telah rusak. Setelah Indonesia merdeka, Dinas Pengairan Klaten membangun kembali area umbul yang telah rusak. Meskipun telah ada sejak lama, air dari umbul masih dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, dan kebutuhan air bersih. Sekarang, kawasan umbul telah dikembangkan menjadi objek wisata oleh BUM desa. Selain mempercantik area sekitar umbul, rencananya akan dibangun kolam renang baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Harga tiket masuk dan jam buka Umbul Nilo Klaten Untuk diketahui, biaya masuk Umbul Nilo berbeda pada hari kerja dan akhir pekan. Pada hari kerja, biaya masuk Umbul Nilo sebesar Rp 6.000, sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan hari libur biayanya sebesar Rp 8.000. Untuk tarif parkir, sepeda motor dikenakan biaya Rp 3.000 per unit dan mobil dikenakan biaya Rp 5.000. Umbul Nilo buka setiap hari dari pagi hingga sore, yaitu mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Ruwat Rawat Candi Borobudur Untuk Mengembalikan Makna Spiritualitas Melalui Adat Istiadat

Ruwat Rawat Candi Borobudur

MAGELANG – Menurut General Manager Unit Borobudur, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi, aktivitas budaya masyarakat lokal yang dilakukan melalui Ruwat Rawat Borobudur ikut berperan dalam menjaga spiritualitas Candi Borobudur. Mawardi menyatakan bahwa tidak hanya aspek fisik Candi Borobudur yang harus dilestarikan, tetapi juga sisi spiritualitas yang tercermin dalam Ruwat Rawat Borobudur. Hal ini diungkapkannya di Magelang, Jawa Tengah, Senin. Kegiatan Ruwat Rawat Borobudur yang telah berlangsung selama 21 tahun, menurut Mawardi, merupakan salah satu aktivitas budaya yang melengkapi kegiatan wisata di Borobudur dan harus dapat disesuaikan dengan kegiatan masyarakat sekitar. Mawardi menegaskan bahwa Borobudur tidak hanya dilihat dari segi fisik candinya, tetapi juga dari sisi budaya yang menyertainya dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa ekspresi budaya perlu diberikan ruang yang sama dengan pariwisata. Sucoro, yang merupakan inisiator kegiatan Ruwat Rawat Borobudur, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah sarana pertemuan para pecinta seni dan budaya dari berbagai keyakinan, etnis, dan golongan. Sejak tahun 2003, Ruwat Rawat Borobudur secara rutin mengadakan pertemuan melalui kegiatan budaya. Sucoro menambahkan bahwa dengan tema-tema yang terpilih, mereka tetap konsisten dalam menyadari dan menjaga bahwa Borobudur adalah cagar budaya yang memiliki nilai spiritualitas sebagai pusaka budaya bangsa. Dia mengungkapkan bahwa pada agenda ke-21 tahun Ruwat Rawat Borobudur, dipilih tema “Mengembalikan Makna Spiritual Borobudur Melalui Adat Istiadat”. Kegiatan ini telah dimulai sejak 21 Januari 2023 dan akan berakhir pada 30 Oktober 2023, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama telah selesai pada akhir Mei 2023, dengan salah satu kegiatan yaitu pembuatan film cerita anak-anak berjudul “Pustaka Aksara Borobudur”. “Film tersebut diluncurkan pada 9 Februari 2023 dan secara berkala diputar di berbagai acara budaya desa dengan pendampingan acara tradisi,” ujarnya. Sementara itu, bagian kedua kegiatan 21 tahun Ruwat Rawat Borobudur akan dilaksanakan pada Juni-September 2023. Panitia Ruwat Rawat Borobudur akan memulai dengan “Ritual Perjalanan Spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal”. Dia menjelaskan bahwa ritual ini bertujuan untuk mengungkap dan memperkenalkan potensi rempah-rempah di kawasan Borobudur. Hal ini terinspirasi dari penggambaran pada relief Candi Borobudur yang merefleksikan masa lalu mengenai tumbuh-tumbuhan berkhasiat untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit. “Ritual perjalanan spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal akan dipresentasikan dalam bentuk seni pertunjukan oleh para seniman Magelang,” katanya. Foto Dok. Antara Jateng

Arti Mimpi Mandi Menurut Primbon Jawa, Pertanda Agar Lebih Hati-hati

Arti Mimpi Mandi Menurut Primbon Jawa, Pertanda Agar Lebih Hati-hati

Arti mimpi mandi menurut primbon Jawa ini bagi sebagian orang diyakini menjadi suatu pertanda akan terjadinya suatu peristiwa tertentu. Arti mimpi mandi menurut primbon Jawa ini juga memiliki arti/makna yang berbeda bergantung pada jenis, tempat, dan media yang digunakan untuk mandi. Di bawah ini terdapat beberapa makna mimpi mandi di beberapa lokasi yang berbeda, seperti ruang mandi, aliran sungai, area terbuka, serta kerumunan orang. Arti Mimpi Mandi Menurut Primbon Jawa Mimpi Mandi Keramas Apakah Anda pernah mengalami mimpi mandi keramas? Jika ya, mimpi tersebut dapat diartikan sebagai tanda adanya kekecewaan yang mendalam dalam hati Anda. Hal tersebut dikarenakan keinginan terbesar Anda jauh dari kata terwujud. Jika saat ini Anda sedang mengalami situasi tersebut, janganlah terlalu terpuruk dalam kesedihan. Rasakanlah sedihnya, namun jangan berlebihan. Mimpi Mandi di Kamar Mandi Arti mimpi ini sangat menguntungkan, jika Anda bermimpi tentang hal ini, itu menunjukkan bahwa keberuntungan akan segera hadir dalam hidupmu. Selain itu, mimpi ini juga menunjukkan bahwa Anda akan diberi tanggung jawab besar oleh orang-orang di sekitarmu. Mimpi Mandi di Sungai Jika Anda bermimpi mandi di sungai, Anda harus berhati-hati jika air sungainya tampak keruh karena hal itu dapat menandakan adanya musibah. Namun, jika air sungainya tampak bersih dan jernih, Anda akan merasakan kebahagiaan. Oleh karena itu, sebelum mandi, pastikan terlebih dahulu apakah air sungai tersebut keruh atau tidak. Ingatlah dengan detail seperti warna airnya agar tidak salah tafsir. Jangan sampai mengabaikan detail tersebut karena dapat menghasilkan arti yang berbeda dalam mimpi Anda. Mimpi Mandi di Tempat Terbuka dan Dilihat Banyak Orang Apabila Anda bermimpi mandi di tempat terbuka, itu menandakan bahwa Anda akan mengalami situasi yang membawa rasa malu dan tidak menyenangkan. Tingkat kecanggungan yang akan Anda rasakan bergantung pada jumlah orang yang menyaksikan mandi Anda. Semakin banyak orang, semakin besar rasa malu yang akan Anda alami. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Jangan sampai Anda mengabaikan peringatan ini dan tidak waspada terhadap situasi yang memalukan. Anda harus selalu siaga dan berusaha untuk menghindari kemungkinan terjadinya kejadian memalukan tersebut. Mimpi Diintip Saat Mandi Jika Anda bermimpi seperti ini, sebaiknya hati-hati karena makna dari mimpi ini tidak menggembirakan. Mimpi ini mengindikasikan bahwa rahasia burukmu akan terungkap suatu saat nanti. Mimpi Mandi di Air Terjun Dikisahkan, primbon menyatakan bahwa mengambil mandi di bawah air terjun dapat menunjukkan bahwa keberuntungan akan segera datang kepadamu. Namun, mimpi ini juga dapat menunjukkan adanya masalah dari masa lalumu yang kembali mengganggumu. Sering kali mimpi ini muncul ketika kamu sedang mengalami tekanan yang berat dan terlalu banyak pikiran. Mimpi Mandi di Laut Berdasarkan Primbon Jawa, bermimpi mandi di laut atau pantai adalah pertanda sedih dan malapetaka yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang akan mengecewakanmu. Mimpi Memandikan Mayat Jika Anda bermimpi tentang hal ini, jangan khawatir karena ini adalah mimpi yang positif. Mimpi tentang memandikan mayat menunjukkan bahwa Anda telah terbebas dari segala macam fitnah dan omongan orang lain. Mimpi Memandikan Bayi Mimpi tersebut menunjukkan pertanda positif menurut Primbon Jawa karena seringkali dikaitkan dengan kehadiran rejeki yang melimpah.

Desa Tertua di Indonesia Ternyata ada Di Jawa Tengah

Desa Tertua di Indonesia

KLATEN – Apakah Anda tahu bahwa desa tertua di Indonesia terletak di Jawa Tengah? Usia desa tertua di Jawa Tengah sudah lebih dari 1.000 tahun. Keberadaan desa tertua di Jawa Tengah terungkap melalui sebuah prasasti yang ditulis dalam bahasa Jawa Kawi. Dalam prasasti tersebut, desa tertua di Jawa Tengah telah berdiri sejak tahun 788 Saka atau 866 Masehi, yaitu pada tanggal 11 hingga 12 November. Desa tertua ini terletak di Kabupaten Klaten. Menurut laman resmi Pemerintah Kabupaten Klaten, desa tersebut bernama Upit atau lebih dikenal sebagai Desa Ngupit. Nama desa ini juga tercatat dalam prasasti penanda batas wilayah. Rakai Halaran menetapkan tanah sima atau tanah perdikan yang bernama Upit, yang berarti daerah bebas pajak. Artinya, warga di tanah perdikan memiliki hak untuk mengelola tanah mereka sendiri tanpa harus membayar pajak kepada penguasa. Desa Ngupit masuk dalam wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Namun, secara administratif, Desa Ngupit sudah tidak ada lagi sekarang. Wilayahnya telah dibagi menjadi Desa Kahuman dan Desa Ngawen.

Unnes Terapkan Teknologi Tanda Elektronik Untuk Jamin Keaslian Ijazah

Universitas Negeri Semarang (Unnes)

SEMARANG – Universitas Negeri Semarang (Unnes) mulai menerapkan teknologi tanda tangan elektronik untuk menjamin keotentikan ijazah, transkrip, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) alumninya. Kebijakan ini akan diterapkan pada alumni yang akan diwisuda pada periode 115, Selasa dan Rabu (13-14/6/2023), untuk mengatasi modus pemalsuan dokumen yang semakin canggih. Unnes telah bermitra dengan Badan Siber dan Sandi Negara melalui Balai Sertifikat Elektronik untuk menerapkan sistem keamanan berlapis menggunakan teknologi tanda tangan elektronik. Sistem keamanan tersebut tidak hanya memastikan keamanan digital, tetapi juga membantu stakeholder untuk memverifikasi keaslian ijazah dengan mudah. Menurut Mona Subagja, Direktur Direktorat Sistem Informasi dan Humas, teknologi tanda tangan elektronik akan diterapkan pada wisuda ke-115 tahun 2023. Teknologi ini memberikan manfaat berupa sistem keamanan yang berlapis sehingga pemalsuan dokumen ijazah menjadi sangat sulit. Ijazah akan mencantumkan barcode yang dapat dipindai menggunakan aplikasi pembaca QR Code Reader, yang terkoneksi dengan file ijazah yang terjamin keasliannya. Verifikasi berlapis membuat file yang asli tidak mungkin dipalsukan. Dengan demikian, baik alumni maupun stakeholder tidak akan dirugikan oleh potensi pemalsuan ijazah. Masyarakat dapat menggunakan aplikasi Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik milik Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengakses teknologi ini.

RAPAT PARIPURNA: Tanggapan Gubernur terhadap Pandangan Umum Fraksi atas APBD 2022

RAPAT PARIPURNA: Tanggapan Gubernur terhadap Pandangan Umum Fraksi atas APBD 2022

GEDUNG BERLIAN – Dalam rapat paripurna, yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Jateng Sumanto, Senin (12/6/2023), agenda yang dibahas adalah tanggapan gubernur terhadap pemandangan umum fraksi atas pertanggungjawaban APBD 2022. Agenda kedua, laporan reses DPRD. Memasuki agenda pertama, Sumanto mempersilahkan Wagub Taj Yasin, yang mewakili Gubernur Ganjar Pranowo, membacakan tanggapan gubernur. Dihadapan Anggota Dewan, Taj Yasin memaparkan secara umum mengenai pertanggungjawaban APBD 2022. Beberapa paparannya diantaranya program pengentasan kemiskinan pasca pandemi Covid-19, pendapatan & belanja daerah,  pendidikan, dan kesehatan. Di akhir tanggapan, dibacakan pula mengenai SiLPA. “SiLPA 2022 sebesar Rp 1,23 triliun karena adanya sisa Kas BLUD. Sisa Kas BLUD itu disebabkan dana insentif penanganan Covid-19, yang diterima pada akhir 2021, baru dapat dialokasikan pada APBD Perubahan 2022 sehingga tidak mampu terserap secara optimal,” katanya, saat pembacaan tanggapan gubernur. Usai pembacaan tanggapan, dilanjut laporan reses DPRD. Sumanto mempersilahkan masing-masing fraksi untuk membacakan/ menyerahkan laporannya, yang diawali Fraksi PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, dan Partai Demokrat. Dari ke-8 fraksi itu, yang membacakan laporan reses adalah Fraksi PDI Perjuangan, PKS, dan PAN. Dalam pembacaan tersebut, Fraksi PDI Perjuangan & PAN fokus pada peningkatan urusan pendidikan dan PKS fokus pada penanganan rob di daerah Demak sekitarnya. (Adv)

MEDIA TRADISIONAL: Tinggi Animo, Gelaran Kuda Lumping Khas Kebumen

MEDIA TRADISIONAL: Tinggi Animo, Gelaran Kuda Lumping Khas Kebumen

KEBUMEN – Meski tidak setenar budaya populer, namun Kuda Lumping masih jadi primadona masyarakat daerah. Terkhusus di Desa Karanggedang Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, animo terhadap kesenian khas Kuda Lumping masih tinggi. Terbukti, saat Bambang Eko Purnomo menggelar kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional’ di Desa Karanggedang, Minggu (11/6/2023), warga setempat berbondong-bondong datang untuk menikmati kesenian tradisional tersebut. Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng itu mengaku sangat mengapresiasi sikap warga yang masih menggemari kesenian lokal. Dikatakan, Kuda Lumping atau lebih dikenal dengan Ebeg sarat dengan filosofi budaya. Dalam diskusinya bersama praktisi kesenian dan tokoh masyarakat, Ebeg merupakan penggambaran orang yang sedang mabuk/ hidupnya tak teratur tapi saat menggunakan ‘jaran’ maka keduanya menjadi harmonis dan serasi iramanya. “Kesenian Ebeg itu tidak hanya tontonan tapi ada kajian yang terkandung di dalamnya,” kata B.E.P, sapaan akrabnya. Untuk itu, ia berharap, sosialisasi melalui kesenian tradisional dapat terus dilanjutkan agar warga dapat berperan aktif dalam pelestariannya. Selain itu, perlu sinergi semua pihak agar kesenian tradisional bisa terus dikembangkan di tengah derasnya arus budaya populer. “Perlu juga pendidikan karakter SDM khususnya anak-anak terhadap budaya daerah,” pungkasnya sembari menikmati gelaran ‘Pelestarian Kesenian Budaya Kuda Lumping’ dari Paguyuban Langgeng Budoyo. (Adv)