SALATIGA, Jowonews.com– Musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di Selat Karimata yang menewaskan seluruh awak dan penumpangnya, mengundang simpati sejumlah kalangan.
Tak ketinggalan anak-anak di TK Bustanul Atfal 04, Kenteng, Tegalrejo Salatiga pun ikut berduka. Namun mereka punya cara tersendiri untuk mengungkapkan simpatinya itu. Seperti apa ?
Puluhan anak-anak TK Bustanul Atfal 04, Kenteng, Selasa ( 6/1) pagi tampak sibuk mewarnai. Obyek yang diwarnai pun semuanya sama, yaitu gambar pesawat yang dibawahnya tertulis Pray for Air Asia QZ 8501.
Dengan melihat contoh gambar pesawat Air Asia, anak-anak TK itu pun langsung mewarnai badan pesawat dengan warna merah, sesuai dengan warna pesawat yang jatuh itu. Sekitar setengah jam kemudian, hasil karya anak-anak TK itu pun selesai.
Mereka lantas bergegas menuju serambi belakang masjid di komplek sekolahan itu. Puluhan siswa dari satu kelas A dan B berkumpul untuk menunjukkan hasil karya mereka.
Kemudian sembari memegangi kertas yang telah mereka warnai, anak-anak itu berdoa yang dipimpin langsung oleh Kepala TK setempat Taryati (55). Setelah selesai berdoa, anak-anak, diikuti oleh beberapa wali murid menaburkan bunga ke gambar pesawat Air Asia yang ditaruh dibawah.
Salah seorang murid TK, Satria Nugraha mengatakan, ia tahu pesawat Air Asia jatuh dari melihat tayangan televisi di rumah.” Ya saya tahu pesawat Air Asia jatuh karena menabrak awan dan kecebur ke laut,” kata Satria polos saat menjawab pertanyaan wartawan, tentang pesawat Air Asia yang jatuh.
Hal senada juga dikatakan murid TK lainnya M. Riski Ramadhan. Ia juga tahu pesawat Air Asia jatuh dari tayangan televisi di rumah dan diberitahu oleh ayah ibunya. “Tahu pesawat jatuh dari televise dan diberitahu oleh bapak ibuk,” katanya.
Kepala TK Bustanul Atfal 04, Taryati mengatakan, aksi simpati dan peduli dari anak-anak TK ini sebagai bentuk edukasi terhadap anak-anak. Yaitu menumbuhkan rasa empati dan kepekaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Kalau nanti anak-anak ini tumbuh dewasa setidaknya nilai-nilai ( empati dan peduli) yang sudah ditanamakan sejak dini itu akan terus melekat hingga dewasa,” ujarnya.
Menurut dia, yang tak kalah penting dari aksi ini, para murid ikut berdoa kepada para korban agar bisa segera ditemukan. “ Bagi regu penolong, supaya diberi kemudahan dalam pencarian dan tentunya juga keselamatan,” tandasnya.(JN01)
