BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menyiapkan rencana penerapan konsep “Kota Pintar” dengan membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi pada 2016.
“Konsep ‘smart city’ untuk pengintegrasian saluran komunikasi di Boyolali itu akan menelan anggaran sekitar Rp100 miliar,” kata Bupati Boyolali Seno Samodro di Boyolali, Senin.
Namun, kata Seno, pada tahap awal pembangunan saluran komunikasi antarbirokrasi berbasis teknologi di seluruh jajaran Pemkab Boyolali dimulai pada bulan Juni mendatang.
Salah satu keuntungan dari penerapan konsep “smart city” tersebut, kata Seno Samodro, pada jajaran birokrasi dapat meminimalkan penggunaan kertas dalam waktu 1 tahun dapat menghabiskan anggaran pengadaan mencapai sekitar Rp6 miliar.
“Kami bekerja sama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi dalam membangun jaringan infrastruktur untuk aplikasi ‘smart city’ di 19 kecamatan di Boyolali. Pembangunan sudah mulai pengaplikasian awal diperkirakan mulai Juni 2016,” katanya.
Dengan penerapan komunikasi yang terintegrasi tersebut, Seno berharap dapat meningkatkan sistem informasi yang efektif dan efisien.
Seno mencontohkan data rekam medis pasien di seluruh puskesmas di Boyolali. Dengan teknologi tersebut, akan terintegrasi dengan rumah sakit.
Oleh karena itu, lanjut Seno, pada pendataan untuk kebutuhan informasi medis di Boyolali nantinya dapat langsung diakses melalui jaringan tersebut.
“Konsep ini juga menyedikan berbagai informasi dan pelayanan oleh pemkab yang dapat langsung diakses oleh masyarakat. Dalam sistim ini seluruh saluran komunikasi dapat terintegrasi,” katanya.
Kendati demikian, Pemkab dalam penerapan konsep “smart city” tersebut ke depan tidak hanya di lingkungan birokrasi saja, tetapi dapat terintegrasi ke seluruh warga Boyolali.
“Masyarakat Boyolali dengan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) sudah dapat masuk melalui informasi kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) yang dapat diintegrasikan dalam sistem ‘smart city’,” katanya.
Oleh karena itu, masyarakat Boyolali juga dapat memanfaatkan layanan telekomunikasi yang sudah disediakan tersebut secara gratis. (Jn16/ant)
